Kenang Masa Sulit, Ketua KPU Kaltara dan Istri Pernah Jualan Bawang hingga Diusir Satpol PP
Rapiah, Istri Ketua KPU Kaltara, Suryanata Al Islami, mengenang masa-masa sulitnya bersama sang suami saat masih berjualan bawang di pasar
Penulis: Rismayanti | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Rapiah, Istri Ketua Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Utara ( KPU Kaltara ), Suryanata Al Islami, mengenang masa-masa sulitnya bersama sang suami saat masih berjualan bawang di pasar.
Kala itu, mereka belum punya pekerjaan, namun Rapiah tetap menerima pinangan Suryanata Al Islami.
Lulusan IAIN Banjarmasin ( sekarang UIN Antasari Banjarmasin ) juga rela tinggal di rumah darurat dan ikut membantu mertuanya berjualan di pasar.
• Penyelenggara Pemilu Terpapar Covid-19, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami Khawatir
• Punya Profesi Berbeda dengan Suami, Istri Ketua KPU Kaltara Akui Sering Was-was
• Sigap Jaga Stamina Suami Selama Persiapan Pilkada, Istri Ketua KPU Kaltara Siapkan Minuman Serai
"Waktu itu mertua saya dapat musibah kebakaran di pasar.
Jadi saya habis menikah itu, masih tinggal di rumah darurat kecil yang dibuat Almarhum bapak mertua saya," ujar Rapiah Kepada TribunKaltara.com, Selasa (22/9/20)
Ibu 3 anak ini mengaku sempat jualan bawang bersama suaminya, Suryanata Al Islami di emperan pasar.
Namun karena tidak boleh berjualan di emperan pasar, akhirnya Rapiah diusir Satpol PP.
"Saya sempat beberapa kali nangis waktu diawal-awal itu, jadi sampai meja bawang kami itu dibawa Pol PP," kata dia.
Setelah dilarang berjualan di emperan pasar, mereka akhirnya pindah lokasi jualan yakni di belakang pasar.
Apesnya, tidak ada pembeli yang berlalu lalang di lokasi mereka.
"Siapa yang mau belanja gelap-gelap di situ (belakang pasar), gak ada orang.
Nanti sudah jam 7 sampai jam 8 pagi itu sudah panas di sana, tambah lagi ndak ada orang," jelasnya.
"Aduh sedihnya, begini kah rasanya cari uang," sambungnya.
Namun benar kata orang, hasil tak akan menghianati usaha.
Setelah beberapa kali melakukan audiensi dengan pihak terkait, akhirnya mereka diizinkan untuk berjualan di emperan pasar.
Beruntungnya lagi pada tahun yang sama, mereka juga lulus tes calon pegawai negeri sipil ( CPNS ).
"Oktober 2004 itu kan ada tes CPNS, Alhamdulillah lolos kami berdua," tutupnya
(*)
( TribunKaltara.com / Risnawati )