Gempa Hari Ini
Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Pangandaran, Karyawan Berlarian Takut Tsunami
Wilayah Pangandaran, Jawa Barat diguncang gempa berkekuatan 4,2 Magnitudo, Senin (28/9/2020), karyawan berlarian takut tsunami,
TRIBUNKALTARA.COM - Wilayah Pangandaran, Jawa Barat diguncang gempa berkekuatan 4,2 Magnitudo, Senin (28/9/2020), karyawan berlarian takut tsunami,
Melansir Tribun Cirebon, gempa di Pangandaran terjadi pukul 10.49 WIB dengan episentrum di koordinat 8.27 LS dan 108.23 BT sejauh 69.53 km Barat Data Pangandaran di kedalaman 10 km.
Namun gempa di Pangandaran tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa tersebut sempat membuat kaget warga dan karyawan di Pangandaran.
Maklum kabar tentang adanya kajian potensi megathrust masih hangat.
• Hindari Klaster Pilkada, Komisi Pemilihan Umum Malinau dan Gugus Tugas Bahas Persiapan Kampanye
• Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Batal Silaturahmi KAMI di Surabaya, Polisi Bubarkan Acara
• Tergiur Ajakan Teman saat Menganggur, Pria di Bulungan Ini Nekat Terlibat Judi Online, Ini Kisahnya
"Tadi getaran gempanya dua kali, cukup kuat. Dispenser sampai berguncang-guncang," ujar Ipit (45) karyawan DKBP3A Pangandaran kepada Tribun Senin (28/9/2020).
Gempa yang terjadi tengah hari tersebut tak hanya membuat kaget karyawan yang dinas yang berlokasi di jalan raya Parigi.
Tetapi sempat membuat sebagian karyawan panik dan berlarian ke luar kantor.
"Ada yang sempat panik, berlarian keluar kantor.
Tetapi sekarang sudah tenang lagi, sudah kembali bekerja seperti semula," katanya
Gempa berkekuatan 4,2 M itu menurut Ipit sempat membuat was-was mengingat saat ini sedang santer kabar tentang megatrust dan potensi tsunami dahsyat.
"Saya rumahnya kan dekat pantai. Pantai Barat, jadi was-was juga.
Apalagi sekarang kan lagi ramai soal megathrust dan potensi tsunami besar," ujar Ipit yang juga warga Dusun Karangsari Desa Pananjung Pangandaran tersebut.
Sementara gempa yang menguncang Pangandaran Senin (28/9) siang tersebut tidak begitu terasa di Ciamis.
"Gempa tadi tidak begitu terasa. Getarannya kecil," ujar Husen, warga Pawindan Ciamis.
NTB dan NTT diguncang gempa
Selain Pangandaran, gempa juga mengguncang perairan Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (28/9/2020).
Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang Robert Owen Wahyu mengatakan, gempa terjadi pada pukul 11.44 WITA dengan kekuatan 5,3 Magnitudo.
"Pusat gempa terletak persis di wilayah perairan Selatan Sumbawa, NTB yang berbatasan dengan perairan Pulau Sumba, NTT," kata Robert saat dihubungi, Senin siang mengutip Kompas.com.
Pusat gempa berjarak 237 kilometer Barat Daya Kabupaten Sumba Barat Daya dengan kedalaman 10 kilometer.
Hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
"Gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami," kata Robert.
Potensi tsunami 20 meter
Hasil penelitian ilmuwan ITB (Intitut Teknologi bandung), memprediksi potensi tsunami 20 meter, tsunami di selatan Jawa, dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Riset gempa bumi dan tsunami 20 di selatan Jawa, termasuk potensi tsunami di Jawa Timur, wajib diwaspadai.
Bahkan BMKG mengapresiasi hasil kajian para ilmuwan ITB dan meminta masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana. ( tsunami setinggi 20 meter ancam pantai selatan Jawa )
Potensi tsunami di Jawa Timur, salah satu wilayah yang berpotensi adalah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi mengatakan, jika semua pantai selatan semua berisiko tsunami.
Pihaknya memastikan saat ini telah meningkatkan kewaspadaan dengan menjalin komunikasi relawan dan masyarakat pesisir.
"Jadi gini kalau pantai selatan semua berisiko mulai Banyuwangi-Pangandaran.
Dengan ada statement di Kabupaten Lumajang, kami memastikan sudah membentuk desa tangguh bencana, jadi jika ada ombak besar (tusnami di Jawa Timur) langkah penanganannya kami sudah siap," kata Wawan saat dihubungi, Sabtu (26/9/2020).
Kabupaten Lumajang memiliki panjang pantai sepanjang 70 KM. Semua pantai berada di sisi selatan. Seluruhnya, kawasan pantai tersebut telah terpasang rambu penanda arah jalur evakusi
"Mulai Yosowilangun-Tempursari daerah situ semua flat tidak ada penghalang ombak. Tapi di titik-titik tertentu sudah kami pasang rambu-rambu evakuasi," ucapnya.
Sebagai langkah lanjutan, kata Wawan, pihaknya berencana menggelar simulasi bencana tsunami bagi warga pesisir.
"Antisipasi semua kita lakukan sehingga andai kata terjadi kita bisa meminimalisir korban," ujarnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official