Najwa Shihab Tiap Minggu Undang Menteri Kesehatan, Begini Respon Terawan Agus Putranto
Presenter sekaligus jurnalis Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali mengirimkan undangan wawancara kepada Menkes, Terawan Agus Putranto
TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Presenter sekaligus jurnalis Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali
mengirimkan undangan wawancara kepada Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto dalam acara
yang ia pandu "Mata Najwa".
"Hampir tiap minggu kami mengundang Pak Menkes, di setiap episode pandemi," ujar Najwa saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/9/2020).
Namun, jawaban dari pihak menteri kesehatan tidak sesuai harapan.
"Terkadang undangan itu direspon, terkadang juga tidak ada respon," ujarnya.

Ia melanjutkan, pernah dijawab dan memberi alasan tidak bisa hadir namun saat diminta jadwal wawancara ulang, kembali pihaknya tak mendapat respons.
Najwa memaparkan, ada sejumlah alasan mengapa diperlukan kehadiran pejabat negara untuk menjelaskan kebijakan yang berimbas kepada publik.
"Mengundang dan atau meminta pejabat untuk menjelaskan kebijakan yang diambilnya adalah tindakan normal di alam demokrasi. Jika tindakan itu dianggap politis, penjelasannya tidak terlalu sulit," ujarnya.
Pertama, jika “politik” diterjemahkan sebagai adanya motif dalam tindakan, maka undangan untuk Menkes Terawan memang politis. Namun tak selalu yang politik terkait dengan partai atau distribusi kekuasaan. Politik juga berkait dengan bagaimana kekuasaan berdampak kepada publik.
"Kami tentu punya posisi berbeda dengan partai karena fungsi media salah satunya mengawal agar
proses politik berpihak kepada kepentingan publik," tutur Najwa.
Kedua, setiap pengambilan kebijakan diasumsikan adalah solusi atas problem kepublikan.
Siapa pun bisa mengusulkan solusi, namun agar bisa berdampak ia mesti diambil sebagai kebijakan oleh pejabat
yang berwenang, dan mereka pula yang punya kekuasaan mengeksekusinya.
Menteri adalah eksekutif tertinggi setelah presiden, dialah yang menentukan solusi mana yang diambil sekaligus ia pula yang mengeksekusinya.
Ketiga, tak ada yang lebih otoritatif selain menteri untuk membahasakan kebijakan-kebijakan itu kepada publik, termasuk soal penanganan pandemi. Selama ini, penanganan pandemi terkesan terfragmentasi, tersebar ke berbagai institusi yang bersifat ad-hoc, sehingga informasinya terasa centang perenang.
"Kami menyediakan ruang untuk membahasakan kebijakan penanganan pandemi ini agar bisa disampaikan dengan padu. Bedanya, media memang bukan tempat sosialisasi yang bersifat satu arah, melainkan mendiskusikannya secara terbuka," jelasnya.
Keempat, warga negara wajib patuh kepada hukum, tapi warga negara juga punya hak untuk mengetahui apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh negara. Warga boleh mengajukan kritik dalam berbagai bentuk, bisa dukungan, usulan, bahkan keberatan.
"Publik perlu menyimak paparan rencana pemerintah untuk mengatasi pandemi yang telah berlangsung
selama enam bulan ini," kata dia.
Kursi Kosong
Di Mata Najwa, Najwa Shihab jadi halu, bicara dengan kursi kosong, Terawan Agus Putranto Menkes paling low profile.
Ada yang janggal dalam video Mata Najwa yang diposting Najwa Shihab.
Dalam video itu, Najwa Shihab berbincang dengan kursi kosong, seolah sedang mewawancarai Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Najwa Shihab juga menyebut Menkes paling low profile di masa pandemi Virus Corona atau covid-19, adalah Menteri Kesehatan Indonesia.
Keberadaan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto masih terus dipertanyakan oleh masyarakat Indonesia.
Di tengah pandemi covid-19 yang tentunya membutuhkan peran dari seorang menteri kesehatan justru tidak banyak muncul.
Tidak terkecuali oleh presenter Najwa Shihab yang tak henti-hentinya mengundang Terawan untuk hadir atau setidaknya memberikan pernyataannya secara virtual dalam acara Mata Najwa.
Kondisi tersebut sampai membuat Najwa Shihab bersikap 'halu'.
D alam tayangan Youtube Najwa Shihab, Senin (28/9/2020), dirinya seakan-akan sedang berdialog langsung dengan Terawan di panggung Mata Najwa.
Selayaknya acara Mata Najwa pada umumnya, Najwa Shihab mulanya terlebih dahulu membuka acara.
Dirinya menyinggung soal tugas dan tanggung jawab besar seorang Menteri Kesehatan untuk menyelamatkan lebih dari 267 juta penduduk Indonesia dari bahaya covid-19.
"Pandemi belum mereda dan terkendali, karenanya kami mengundang Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto," kata Najwa Shihab.
"Tentu tidak ada sosok yang lebih tepat kepada kita memberi penjelasan tentang situasi sebenarnya dan sejauh apa penanganan yang dilakukan negara," ungkapnya.
"Menteri-menteri lain juga sudah angkat suara, namun selama jabatan menteri kesehatan masih di tangan, tanggung jawab besar tak bisa lepas dari pundaknya," katanya.
Dirinya lantas memperkenalkan narasumber yang memang sudah lama dinantikan, yakni Menkes Terawan Agus Putranto dan sekaligus mempersilakan waktu dan tempat kepadanya.
Dengan bangganya, Njawa Shihab lantas mengajak diskusi kursi kosong yang dianggapnya ada Terawan yang duduk di kursi tersebut.
"Ke sekian kalinya kami mengundang, inilah kursi dan panggung Mata Najwa untuk Menteri Terawan," kata Najwa Shihab mempersilakan.
Pertanyaan pertama Najwa Shihab langsung terus terang menanyakan alasan selama ini tidak banyak muncul maupun berbicara, seiring dengan kasus covid-19 yang semakin tinggi.
"Mengapa menghilang pak?
Anda minim sekali di depan publik selama pandemi, rasanya menteri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama wabah ini hanya menteri kesehatan Republik Indonesia," tanya Najwa Shihab.
Kehaluan Najwa Shihab terus berlangsung dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada kursi kosong yang dianggapnya ada sosok Terawan.
Najwa Shihab Titip Salam ke Luhut untuk Menkes Terawan
Presenter Najwa Shihab sampai menitipkan salam kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan supaya disampaikan ke Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Salam dari Najwa Shihab tersebut diberikan lantaran dikatakannya bahwa Terawan selalu tidak menghadiri undangan dari Mata Najwa guna membahas persoalan pandemi covid-19.
Momen tersebut terjadi dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (23/9/2020).
Najwa Shihab juga mempertanyakan sikap dan peran seorang menteri kesehatan dalam penanganan covid-19 di Tanah Air.
Seperti yang diketahui, Terawan jarang sekali muncul di publik, termasuk juga tidak banyak berbicara terkait penanganan covid-19 yang seharusnya merupakan tugas dan tanggungjawabnya.
Najwa Shihab lantas menanyakan kepada Luhut apakah memang ada perintah kepada Terawan untuk membatasi diri.
Karena dirinya berpandangan bahwa beberapa penanganan khusus covid-19 justru dilimpahkan kepada menteri-menteri lainnya.
Seperti misalnya penanganan khusus covid-19 di 9 provinsi dengan jumlah kasus tinggi, diserahkan kepada Luhut untuk memimpin.
Kemudian Erick Thohir yang notabene merupakan Menteri BUMN, dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Satgas covid-19.
"Yang jelas kan Menteri Kesehatan kita irit sekali tampil ke publik saat pandemi, padahal banyak sekali urusan yang harus diklarifikasi yang merupkan portofolio dan tanggung jawabnya," ujar Najwa Shihab.
"Apakah memang ada instruksi membatasi kemunculan Menteri Kesehatan Pak Luhut Binsar Pandjaitan?
Luhut langsung pasang badan dan tidak membenarkan dugaan dari Najwa Shihab tersebut.
Menurutnya, Terawan tetap bekerja sebagaimana mestinya sebagai menteri kesehatan.
"Enggak juga, kemarin dia muncul di depan para Panglima, Kapoldam, para gubernur, dia ngomong, bicara dia," kata Luhut.
"Tapi tidak menjawab pertanyaan misalnya ke publik langsung," tegas Najwa Shihab.
"Ya ada yang suka bicara, ada yang tidak.
Dia mungkin kriteria tidak suka bicara, saya tidak tahu,"
Meski begitu, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa komunikasinya dengan Terawan maupun Ketua Satgas Penanganan covid-19, Doni Monardo cukup baik dan juga aktif.
"Kami boleh titip salam ya pak untuk Menteri Kesehatan, kami masih terus menunggu kedatangannya," ungkap putri Quraish Shihab itu.
"Mudah-mudahan minggu depan bersedia memenuhi undangan yang hampir setiap minggu kami kirimkan selama pandemi enam bulan terakhir," harapnya menutup. (rina/tribunnetwork/cep)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Menanti Menkes Terawan, Najwa Shihab sampai Wawancarai Kursi Kosong: Mengapa Menghilang Pak?, https://wow.tribunnews.com/2020/09/28/menanti-menkes-terawan-najwa-shihab-sampai-wawancarai-kursi-kosong-mengapa-menghilang-pak?page=all.