Mayat Tergeletak di Parit Pembuangan Kotoran Sapi, PNS Tewas Dikeroyok Saat Pulang Kampung ke Medan

Mayat tergeletak di parit pembuangan kotoran sapi, PNS tewas dikeroyok saat pulang kampung ke Medan.

(Tribun Medan)
Aparatur Sipil Negara Kejari, Labuhanbatu, Sumatera Utara bernama Taufik Hidayat tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat pulang kampung ke Medan ditemukan di Selasa(22/9/2020) malam lalu. (Tribun Medan) 

"Segera menyerahkan diri," pungkasnya.

Preman Kampung Pamer Kesaktian Kebal Dipukul, Warga Peloroti Celananya dan Hajar Sampai Tewas

Pintu Rumah Terkunci, Suami Buka Paksa, Begitu Masuk, Istri Menjerit, Anak Tewas Dibunuh di Kamar

Nurhayati Tewas Terlilit Tali Sapi Peliharaannya, Juga Ditemukan Luka di Tubuh Korban

Remaja di Bawah Umur di Makassar Tewas Dikeroyok, Berawal Saat Mengaku Mencuri Ponsel

Sementara remaja yang masih di bawah umur di Makassar, Sulawesi Selatan harus kehilangan nyawa setelah dikeroyok sejumlah pemuda.

Remaja berinisial FS ini dikeroyok di sebuah rumah di Jalan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (4/10/2020) dini hari.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, kasus kematian FS bermula ketika remaja tersebut dituduh mencuri ponsel milik ZU, rekan pelaku yang menganiaya.

Gerombolan pemuda yang mengetahui ponsel milik Zu dicuri, langsung mencari FS usai diberitahu remaja tersebut yang melakukan pencurian.

"Handphone milik ZU raib di kamar kosnya. Kemudian dia memberitahukan teman-temannya, karena sempat melihat wajah korban," ujar Khaerul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu sore.

Agus mengatakan, FS diduga tewas setelah dianiaya dengan cara dipukul di bagian kepala dan wajahnya meski anak itu sudah mengaku.

Sebelum dinyatakan meninggal, FS sempat jatuh pingsan usai dianiaya.

Polisi mengamankan 10 pria yang mayoritas merupakan mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut pada pukul 03.00 Wita.

Sepuluh pemuda yang diamankan yaitu DE (31), DA (24), IK (24), FA (22), ZU (23), ER (23) FA (21), FE (25), DI (21) dan AI (25). Mereka diamankan di Kecamatan Rappocini dan Mamajang.

"Ada pengangguran juga (yang diamankan). IK yang mengaku wartawan online itu yang diduga pelaku bersama DE, Da dan FA. Sisanya masih kita anggap saksi," kata Khaerul.

Dari hasil interogasi yang dilakukan polisi, kata Agus, IK lebih dulu menampar wajah FS.

Tak berhenti sampai disitu, DE kemudian meninju wahah korban. Peran DA, kata Khaerul, menyentil telinga korban secara berulang kali. FA yang juga dijadikan tersangka diduga menyeret FS yang sudah jatuh pingsan.

"FA yang ikut melihat pengeroyokan menyeret korban yang sudah jatuh pingsan. Dia lalu menyuruh teman lainnya membawa ke rumah sakit," ucap Khaerul.

 Pencairan Subsidi Gaji BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5, Menaker: 5 Oktober, Kita Serahkan ke KPPN

 Kuota Belajar Kemendikbud, Cara Daftar dan Cek Internet untuk Nomor Telkomsel, XL, Tri, dan Ooredoo

 Video Pernikahannya yang tak Patuhi Protokol Kesehatan Viral, Kasat Intelkam Dicopot dari Jabatannya

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved