5 Pengadaan Barang Polri Diduga untuk Antisipasi Demo UU Cipta Kerja, ICW Sebut Total Rp408,8 Miliar

5 pengadaan barang Polri diduga untuk antisipasi demo UU Cipta Kerja, ICW sebut total Rp408,8 miliar.

TRIBUNKALTARA.COM/DWI ARDIANTO
SIAGA - Polisi bersiaga dengan tameng saat menghadapi demo mahasiswa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Balikpapan, Kamis (8/10/2020). TRIBUNKALTARA.COM/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTARA.COM - 5 pengadaan barang Polri diduga untuk antisipasi demo UU Cipta Kerja, ICW sebut total Rp408,8 miliar.

Seperti banyak diberitakan media di Indonesia, demonstrasi besar-besaran menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Dan kebanyakan demonstrasi tersebut berakhir ricuh, dan banyak dari demonstran diamankan aparat keamanan.

DIAMANKAN - Salah seorang mahasiswa peserta aksi diamankan saat kericuhan yang terjadi saat Aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, Jumat (9/10/2020), di Balikpapan. TRIBUNKALTARA.COM/DWI ARDIANTO.
DIAMANKAN - Salah seorang mahasiswa peserta aksi diamankan saat kericuhan yang terjadi saat Aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, Jumat (9/10/2020), di Balikpapan. TRIBUNKALTARA.COM/DWI ARDIANTO. (TRIBUNKALTARA.COM/DWI ARDIANTO.)

TEGAS Dikecam Organisasi Wartawan Kapolresta Samarinda Akan Sanksi Anggotanya Jika Terbukti Represif

KEKERASAN PADA WARTAWAN Kerap Dapat Tindakan Represif, Aliansi Jurnalis Independen Kirim Pernyataan

KEKERASAN PADA WARTAWAN Kabag Humas Polresta Samarinda Temui 5 Wartawan yang Alami Tindakan Represif

Wapres Era Megawati, Hamzah Haz Jatuh Sakit, Jalani Perawatan di RSPAD, Berikut Kondisinya

ICW beber 5 temuan belanja Polri Rp408,8 Miliar, diduga buat hadapi demo penolakan UU Cipta Kerja.

Temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengarahkan mata publik kepada Polri di tengah riuh rendah protes penolakan UU Cipta Kerja.

Berdasarkan temuan ICW pada Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Polri diketahui telah membelanjakan anggaran sebesar Rp408,8 miliar di September 2020.

Peneliti ICW Wana Alamsyah menduga kegiatan belanja itu dipergunakan untuk membeli alat pengamanan terkait langkah antisipatif aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"LPSE Polri mencatat sejumlah pengadaan barang yang bersumber dari APBNP dan tercatat sebagai 'kebutuhan dan/ atau anggaran mendesak', yang diduga berkaitan dengan antisipasi aksi massa penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law," kata Wana dalam keterangannya, Jumat (9/10/2020).

BREAKING NEWS Belum Puas, Demo Mahasiswa & Ormas Tolak UU Cipta Kerja di Balikpapan Kembali Digelar

Wartawan Samarinda Diduga Korban Represif Oknum Polisi Saat Liput Demo Omnibus Law, Pengakuan Mereka

Anak Buah Idham Azis Dikepung Massa Demo UU Cipta Kerja, Tak Disangka Penyelamat Polisi Sosok Pemuda

ICW merinci ada lima pengadaan barang terkait pengamanan yang dilakukan Polri.

Pertama, pengadaan sentralized command control for intelligence target surveillance sebesar Rp179,4 miliar untuk satuan kerja Korbrimob Polri dengan tanggal pembuatan 16 September 2020.

Kedua, pengadaan helm dan rompi antipeluru (Rp90,1 miliar) untuk satuan kerja Baintelkam Polri dengan tanggal pembuatan 21 September 2020.

Demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berlangsung ricuh di depan Kantor DPRD Balikpapan, Kamis (8/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berlangsung ricuh di depan Kantor DPRD Balikpapan, Kamis (8/10/2020). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Ketiga, peralatan tactical mass control device (Rp66,5 miliar) untuk satuan kerja SLOG Polri dengan tanggal pembuatan 28 September 2020.

Keempat, peralatan counter UAV and serveillanceKorbrimob (Rp69,9 miliar) untuk satuan kerja Korbrimob Polri dengan tanggal pembuatan 25 September 2020.

Kelima, pengadaan drone observasi tactical (Rp2,9 miliar) untuk satuan kerja Korbrimob Polri dengan tanggal pembuatan 25 September 2020.

Amien Rais Berkicau di Youtube, Sebut Jokowi Pemprakasa Utama, Minta Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja

Respon Pengusaha Atas Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja, Kadin: Mereka kan Butuh Lapangan Kerja

Aliansi Ormas Bontang Demo Tolak UU Omnibus Law, Ketua DPRD Bakal Buat Surat Terbuka

Apabila dijumlah, total pengadaan kelima paket tersebut adalah Rp408,8 miliar, dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu sekitar satu bulan bulan.

"Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan dan menguatkan dugaan bahwa Polri terlibat dalam upaya sistematis untuk membungkam kritik dan aksi publik," kata Wana.

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan petugas di Jalan Medan Medeka Barat saat berusaha memasuki kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta.  Seorang dosen di Surabaya janjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut demo tolak UU Omnibus Law UU Cipta Kerja
Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan petugas di Jalan Medan Medeka Barat saat berusaha memasuki kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. Seorang dosen di Surabaya janjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut demo tolak UU Omnibus Law UU Cipta Kerja (WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di sejumlah wilayah, termasuk di DKI Jakarta.

Tidak sedikit aksi unjuk rasa tersebut yang berujung pada kericuhan atau bentrok antara demonstran dan aparat.

Mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Medan, hingga Gorontalo terjadi bentrokan antara massa aksi dengan aparat keamanan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Temuan ICW : Polisi Belanja Hingga Rp408,8 M Diduga untuk Cegah Massa Aksi UU Cipta Kerja, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/09/temuan-icw-polisi-belanja-hingga-rp4088-m-diduga-untuk-cegah-massa-aksi-uu-cipta-kerja.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved