Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja

KEKERASAN PADA WARTAWAN Kerap Dapat Tindakan Represif, Aliansi Jurnalis Independen Kirim Pernyataan

Kekerasan pada wartawan, kerap dapat tindakan represif diduga dilakukan oleh polisi, Aliansi Jurnalis Independen ( AJI ) akan kirim surat pernyataan.

TRIBUNKATARA.COM / MUHAMMAD RIDUAN
SAMBANGI WARTAWAN - Kabag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi, didampingi dengan Kapolsek Samarinda Kota AKP M Aldi Harjasatya, dan beberapa anggota. Melakukan pertemuan dengan ke lima wartawan yang mendapat perlakuan represif dari oknum kepolisian, di Cafe Mawar, Jalan Mawar, Kota Samarinda, Jumat (9/10/2020). TRIBUNKATARA.COM / MUHAMMAD RIDUAN 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Kekerasan pada wartawan, kerap dapat tindakan represif diduga dilakukan oleh polisi, Aliansi Jurnalis Independen ( AJI ) akan kirim surat pernyataan.

Tindakan kekerasan atau represif ini diduga dilakukan oleh polisi di Samarinda ( Polresta Samarinda), Aliansi Jurnalis Independen ( AJI ) akan menyampaikan surat pernyataan.

Dalam surat tersebut, AJI akan meminta agar tidak ada lagi tindakan kekerasan terjadi kepada wartawan saat menjalanan tugas-tugas jurnalistik.

SAMBANGI WARTAWAN - Kabag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi, didampingi dengan Kapolsek Samarinda Kota AKP M Aldi Harjasatya, dan beberapa anggota. Melakukan pertemuan dengan ke lima wartawan yang mendapat perlakuan represif dari oknum kepolisian, di Cafe Mawar, Jalan Mawar, Kota Samarinda, Jumat (9/10/2020). TRIBUNKATARA.COM / MUHAMMAD RIDUAN
SAMBANGI WARTAWAN - Kabag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi, didampingi dengan Kapolsek Samarinda Kota AKP M Aldi Harjasatya, dan beberapa anggota. Melakukan pertemuan dengan ke lima wartawan yang mendapat perlakuan represif dari oknum kepolisian, di Cafe Mawar, Jalan Mawar, Kota Samarinda, Jumat (9/10/2020). TRIBUNKATARA.COM / MUHAMMAD RIDUAN (TRIBUNKATARA.COM / MUHAMMAD RIDUAN)

KEKERASAN PADA WARTAWAN Kabag Humas Polresta Samarinda Temui 5 Wartawan yang Alami Tindakan Represif

Wapres Era Megawati, Hamzah Haz Jatuh Sakit, Jalani Perawatan di RSPAD, Berikut Kondisinya

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman Cari Polisi yang Lakukan Tindakan Represif ke Wartawan

Jelang PSG vs Man United di Liga Champions, Edinson Cavani Bongkar Hubungan Sebenarnya dengan Neymar

5 Wartawan yang disebut alami tindakan represif dari oknum kepolisian, sewaktu melalukan peliputan di depan Ma Polresta Samarinda, Kamis malam sekira pukul 22.00 Wita.

Pada petang hari ini Jumat (9/10/2020), Kabag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi, didampingi dengan Kapolsek Samarinda Kota AKP M Aldi Harjasatya, menemui ke 5 wartawan di Cafe Mawar, Jalan Mawar, Kota Samarinda.

Ke 5 wartawan tersebut yaitu, Samuel Gading (lensaborneo.id), Yuda Almeiro (idntimes.com), Apriskian Sunggu (Kalimantan TV), Mangir Titiantoro (Disway Kaltim), Faishal Alwan Yasir (Koran Kaltim).

Wapres Era Megawati, Hamzah Haz Jatuh Sakit, Jalani Perawatan di RSPAD, Berikut Kondisinya

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman Cari Polisi yang Lakukan Tindakan Represif ke Wartawan

Jelang PSG vs Man United di Liga Champions, Edinson Cavani Bongkar Hubungan Sebenarnya dengan Neymar

Pada pertemuan tersebut nampak, kelimanya menerangkan kronologi yang dialami oleh dirinya sewaktu melakukan peliputan kala itu.

Setelah mendengarkan apa yang menjadi penyampaian oleh para media, AKP Annisa Prastiwi, Kabag Humas Polresta Samarinda, mengaku bahwa belum mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut.

Namun dirinya pun menyatakan permintaan maaf atar dasar kejadian yang dialami oleh rekan media.

"Kita Polresta Samarinda, Kapolres juga sudah menyatakan meminta maaf yang sebesar - besarnya kepada rekan-rekan semua atas apa yang terjasi kemarin. Kita sama-sama tahu bahwa memang pada waktu itu situasinya panas," ungkapnya sewaktu berhadapan dengan para pewarta.

Dilanjutkannya, pun mengharapkan kedepannya untuk saling bersinergi dan bekerjasama dengan baik seperti sedia.

"Kejadian tersebut bukan harapan. Bukan harus melakukan hal tersebut kepada rekan - rekan. Kalau itu memang terjadi merupakan kesalahan karena memang situasinya sedemikian rumit," sambungnya.

Polresta Samarinda tidak menutup pintu bagi kelimanya, semisal masih ada yang merasa tidak puas dan juga merasa ada yang harus diclearkan kembali.

"Namun alangkah baiknya dengan iktikad kami seperti ini rekan bisa menerima permintaan maaf dari kami. Karena kalau disengaja adalah hal yang tidak mungkin. Kita juga sama-sama saling kumpul," imbuhnya.

RICUH - Kericuhan yang terjadi saat Aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, pada Kamis (8/10/2020), di depan Gedung DPRD Kaltim. TRIBUNKALTARA.COM/Nevrianto Hardi Prasetyo
RICUH - Kericuhan yang terjadi saat Aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, pada Kamis (8/10/2020), di depan Gedung DPRD Kaltim. TRIBUNKALTARA.COM/Nevrianto Hardi Prasetyo (TRIBUNKALTARA.COM/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Sementara itu Kapolsek Samarinda Kota, AKP M Aldi Harjasatya juga memberikan pemaparan bahwa mungkin saja, kejadian tersebut diakibatkan faktor ke khilafan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved