Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman Minta Maaf Atas Aksi Represif Anggotanya pada Wartawan
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman minta maaf atas aksi represif anggotanya pada wartawan.
Ia pun berucap ingin melihat secara langsung wartawan yang menjadi korban dalam insiden kesalahpahaman semalam.
"Saya mau lihat langsung apakah betul mereka kena pukul atau bagaimana, kita harus melihat langsung jangan sampai mengada ada.
"Terlepas itu kami sebagai manusia biasa, tentunya meminta maaf apabila ada tindakan kami yang diluar kemanusiaaan ataupun diluar garis tugas pokok kami," tutup Arif.

• 2 Pasien Covid-19 dari Klaster Tambang Emas Sekatak Jalani Karantina di Guest House BKPSDM Bulungan
• Mahasiswa Aliansi Mahakam Akan Gelar Konsolidasi Aksi Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja Malam Ini
• Diduga Bunuh Diri, Seorang Pria di Samarinda Kaltim Terjun ke Sungai Mahakam
• Bawaslu Bulungan Klaim Banyak Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan di Masa Kampanye
Gelar Konsolidasi Aksi
Mahasiswa Aliansi Mahakam beber akan gelar konsolidasi aksi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja malam ini.
Aksi unjuk rasa Mahasiswi di depan kantor DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Kota Samarinda, Kamis (8/10/2020) berakhir ricuh.
Perjuangan mahasiswa menolak UU Cipta Kerja tidak berhenti begitu saja.
Mahasiswa yang tergabung Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (Mahakam) rencananya akan kembali melakukan aksi unjuk rasa.
Humas Aliansi Mahakam M.Akbar, Jumat (9/10/2020) mengatakan akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu malam ini.
Rencananya mereka akan membahas aksi berikutnya dalam menuntut penolakan UU Cipta Kerja.
"Untuk hari ini belum ada (demo). Hari ini baru dikonsolidasikan," ucap Muhammad Akbar melalui pesan WhatsApp.
Jika tidak ada aral rintang, mahasiswa melakukan konsolidasi pada pukul 19.30 wita di halaman Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Samarinda.
Demo mahasiswa Kamis kemarin berakhir ricuh.
Ratusan hingga ribuan mahasiswa dan buruh melakukan aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law di depan kantor DPRD Kaltim, Kamis (8/10/2020). Gerbang halaman Kantor ditutup rapat oleh petugas keamanan gabungan TNI-Polri.
Mereka menuntut agar bisa masuk ke dalam kawasan kantor.
