Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja
KEKERASAN PADA WARTAWAN Kerap Dapat Tindakan Represif, Aliansi Jurnalis Independen Kirim Pernyataan
Kekerasan pada wartawan, kerap dapat tindakan represif diduga dilakukan oleh polisi, Aliansi Jurnalis Independen ( AJI ) akan kirim surat pernyataan.
Karena katanya diketahui, bahwa aparat pasti lelah kala melakukan pengamanan masa aksi di DPRD Kaltim dan juga berlanjut ke depan Mapolresta Samarinda.
"Kejadian tersebut mungkin larena ke khilafan, karena mungkin kecapean. Sebagai manusia khilaf itu pasti ada lah. Tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan milik tuhan," ungkapnya di tempat yang sama.
Ia meminta maaf semisal kalau memang adanya kekhilafan dari kepolisian.
"Meminta maaf lah kalau memang ada kesalahan atau kekhilafaan dari Polresta Samarinda yang melakukan keamanan dan juga dari Polda juga melakukan keamanan demo di DPRD Kaltim," imbuhnya.
Mendengar pemaparan dan juga sekilas permintaan maaf yang disampaikan, apabila adanya perlakuan tersebut.
Yuda Wartawan Almerio Wartawan IDN Times, mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak kali pertama terjadi, setiap kali adanya demo ada saja wartawan yang mungkin mendapatkan intimidasi dan sifat refresif dari aparat.
"Kalau sudah berkali-kali buat apa ada nota kesepahaman. Harusnya hal seperti ini tidak terjadi lagi. Apalagi kita sama-sama menjalankan tugas dengan baik," ungkapnya.
Dipengakuan akhirnya Yuda setelah adanya pertemuan tersebut ia menyampaikan bahwa kemungkinan besok mereka akan ada pertemuan dengan Kapolresta Samarinda.
"Jadi saya sendiri yang tergabung Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyampaikan surat pernyataan sikap seperti apa. Agar hal tersebut tidak terjadi lagi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Keterangan resmi yang didapat TribunKaltara.com, pada Jumat (9/10/2020) pagi, Ke 5 wartawan ini mendatangi kantor Polresta Samarinda Pukul 22.00 Wita.
Mereka mendatangi kantor Polresta Samarinda karena adanya 12 peserta aksi diamankan oleh polisi.
Kemudian saat tiba di lokasi kejadian, terjadi kericuhan antara mahasiswa dan 12 peserta yang diamankan Polisi. Sebab para mahasiswa ingin menjemput paksa belasan pendemo yang diamankan itu.
• Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman Minta Maaf Atas Aksi Represif Anggotanya pada Wartawan
• Muncul Wanita Mengaku Simpanan Anggota DPR, Tolak UU Cipta Kerja, Ancam Bongkar Kelakuan Nakal
• Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Angkat Bicara Soal Aksi Represif Anggotanya pada Wartawan

Keadaan semakin memanas dan emosi memuncak. Sehingga Polisi pun menghamburkan massa dengan cara membabi buta.
Kondisi ricuh di depan Polresta Samarinda ini membuat para jurnalis merekam kondisi terkini peristiwa tersebut.
"Tiba-tiba saja ketika merekam video beberapa oknum polisi meneriaki ke arah wartawan. Situasi semakin panas ketika oknum polisi tersebut menuduh teman-teman wartawan membuat “framing” atau memberitakan secara tidak berimbang situasi yang di tempat kejadian," ucap Mangir Titiantoro.