Kisah Duta Wisata Nunukan Evenjelina Ingin Jadi Pramugari Sekarang Malah Jadi Dokter di Perbatasan
Kisah Duta Wisata Nunukan Evenjelina ingin jadi pramugari sekarang malah jadi dokter di perbatasan.
"Kadang ada pasien yang nggak tahan nunggu. Jadi, harus ditangani cepat namun alat terbatas," terang Evenjelina.
Dia mencontohkan pasien gagal jantung, yang mana pasien ini harusnya ditangani di rumah sakit.
Sementara, pasien ini harus dipakaikan selang nafas, monitor untuk observasi, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, untuk ibu yang bersalin dengan posisi kaki bayi lebih dulu, itu bagiannya dokter spesialis.
"Dokter spesialis belum ada di Krayan, mudahan tahun depan di Krayan udah ada," ungkapnya.
Kemudian, soal jaringan di Krayan juga terbatas, sehingga terkendala saat konsultasi ke dokter spesialis.
Jaringan yang terbatas juga berpengaruh ketika mengupdate ilmu kedokteran.
Menurut Evenjelina, lisitrik di Krayan juga masih kurang stabil, lantaran, status Malaysia masih lockdown.
Sementara, selama ini bahan bakar minyak diperoleh dari Malaysia dan Tarakan.
"Jadi listrik nyala mulai pukul 06.00-12.00 Wita. Lanjut 18.00-00.00 Wita. Kecuali kalau ada pasien sesak nafas, kita pakai genzet," jelas Evenjelina.
Lalu, akses jalan ke Puskesmas Krayan Timur masih tanah merah.
Sehingga, kalau hujan pasti becek dan licin, sedikit membantu karena ada sejumlah Pustu di desa-desa.
• Bakal Habiskan Anggaran Rp 100 Miliar, Pelabuhan Bunyu Kaltara Masih Terkendala Jalan 200 Meter
• Belajar Tatap Muka Dibatasi 4 Jam per Hari, Pemkab Malinau Dorong Partisipasi Keluarga Siswa
• Berlangsung Seru Live Streaming MotoGP, Fabio Quartararo Khawatir Ancaman Ducati Sore Ini di Trans7
Saat menjalankan tugas dia belum menemukan pasien yang terkendala karena biaya, sebab pasien di Puskesmas Krayan Timur, hampir semua menggunakan BPJS.
Saat ditanya makanan favorit, Evenjelina mengatakan, dirinya menyukai tomat dan pete karena rasanya yang asam.
Sementara itu, untuk minuman dia menyukai kopi tanpa gula.
Profil singkat :
Nama: Evenjelina
Tempat, Tanggal Lahir: Kampung Baru, 23 Juli 1995.
Agama: Kristen
Anak ke: Bungsu dari 4 bersaudara
Bapak : Solaiman (Alm)
Ibu : Ripka
Riwayat pendidikan:
-TK Buah Hati Terpadu
-SDN 006 Kampung Baru
-SMPN 01 Long Bawan
-SMAK Long Bawan
-Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2012-2018
( TribunKaltara.com / Felis)