Gatot Nurmantyo dkk Gagal Bertemu Kapolri Idham Azis, Ditolak Polisi saat Ingin Jenguk Aktivis KAMI

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo gagal bertemu Kapolri Idham Azis, hingga ditolak ssaat ingin jenguk aktivis KAMI yang ditangkap polisi

Kolase TribunKaltara.com / Warta Kota dan Kompas.tv
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (Kolase TribunKaltara.com / Warta Kota dan Kompas.tv) 

Tersangka Khairi, JG, NZ, dan WRP ditangkap di daerah Sumatera Utara dalam kurun waktu 9-12 Oktober 2020.

Sementara itu, tersangka KA ditangkap di Tangerang Selatan pada 10 Oktober 2020.

Adapun Anton ditangkap di daerah Rawamangun pada 12 Oktober 2020.

Pada 13 Oktober 2020, polisi menangkap Syahganda di Depok dan Jumhur di Jakarta Selatan.

Selain ditetapkan sebagai tersangka, delapan orang tersebut juga ditahan oleh Bareskrim Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan, rangkaian penangkapan orang-orang itu terkait dugaan penghasutan serta menyebarkan ujaran kebencian berdasarkan SARA.

Mereka diduga melanggar Pasal 45A Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan.

"Penghasutan tentang apa? Ya tadi, penghasutan tentang pelaksanaan demo omnibus law yang berakibat anarkis," ucap Awi di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2020).

Belum ada keterangan lebih rinci perihal kasus yang menjerat para tersangka.

Baca juga: Gatot Nurmantyo Serang Institusi Idham Azis, Tak Terima Aktivis KAMI Ditangkap Polisi Kasus UU ITE

Komentari Aktivis Sebagai Pejuang

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo kuga angkat bicara terkait penangkapan sejumlah aktivis dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ).

Gatot Nurmantyo yang juga sebagai Presidium KAMI itu mengatakan pihaknya meminta kepada publik untuk tidak mengkasihani para tokoh dan aktivis KAMI yang ditangkap oleh polisi.

Selain itu, kata Gatot Nurmantyo, publik juga tidak perlu meributkan ihwal penangkapan sejumlah aktivis tersebut yang hingga kini masih ditahan di Bareskrim Polri.

Sebaliknya, Gatot Nurmantyo justru malah mengajak publik untuk tetap bersyukur atas kejadian tersebut.

Para aktivis KAMI yang ditangkap itu, kata Gatot, merupakan pejuang, bukan karbitan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved