TNI Copot Baliho Habib Rizieq Bukan Perintah Panglima TNI, Sikap Hadi Tjahjanto ke Pangdam Jaya?
Aksi TNI copot baliho pimpinan FPI, Habib Rizieq bukan perintah Panglima TNI, sikap Hadi Tjahjanto ke Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman
TRIBUNKALTARA.COM - Aksi TNI copot baliho pimpinan FPI, Habib Rizieq alias Rizieq Shihab bukan perintah Panglima TNI, begini sikap Hadi Tjahjanto ke Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Sempat heboh pencopotan baliho pimpinan FPI Habib Rizieq di Petamburan dan wilayah Jakarta lainnya oleh TNI, ternyata bukan perintah langsung dari Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Aksi TNI itu merupakan perintah dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Meski bukan perintah Panglima TNI, lantas bagaimana sikap Hadi Tjahjanto terhadap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman ?
Sikap Panglima TNI itu disampaikan oleh Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad.
Menurut Kapuspen, Panglima TNI Hadi Tjahjanto memang tidak mengeluarkan perintah untuk melakukan pencopotan baliho Rizieq Shihab di Petamburan dan wilayah Jakarta lainnya.
Hal itu karena pencopotan baliho itu merupakan teknis operasional yang bisa diputuskan oleh Pangdam Jaya.
Baca juga: TNI Copot Baliho Revolusi Ahlak Habib Rizieq Berbuntut Panjang, FPI Tuntut Revolusi Mental Dicabut
Pangdam memiliki tanggung jawab mengambil suatu tindakan atas dasar pertimbangan situasi di lapangan.
"Tentunya Panglima TNI akan mendukung semua tindakan yang dilakukan atas dasar pertimbangan di lapangan tersebut," kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari rilis resmi TNI AD, Senin (23/11/2020).

Tidak adanya perintah pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab juga dibenarkan oleh Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Menurut Mayjen TNI Dudung Abdurachman, pencopotan baliho dan semacamnya itu cukup diselesaikan oleh Pangdam Jaya.
Pencopotan baliho Habib Rizieq sama dengan kegiatan lainnya seperti pembagian masker, bakti sosial, yang tidak harus mendapat perintah langsung dari Panglima TNI.
Baca juga: FPI Berani Hadang Polisi, Anak Buah Habib Rizieq Tolak Penyemprotan Disinfektan di Petamburan
Namun demikian, kegiatan-kegiatan itu tetap harus dilaporkan ke Panglima TNI.
"Tetapi, setelah kegiatan pasti saya laporkan kepada Panglima TNI dan harus diketahui oleh Panglima TNI," ujar dia.
Adapun soal penurunan baliho Rizieq Shihab, Dudung mengklaim telah melakukannya sesuai prosedur dan ketentuan.

Baca juga: Kapolda Metro Temui Anies Baswedan? Bila Ada Gangguan tak Segan Minta Bantuan Operasi Militer TNI
Proses penurunan baliho awalnya sudah dilakukan oleh Pol PP dengan Polri dan kemudian dengan TNI.
Penurunan Baliho sudah dilaksanakan sejak dua bulan yang lalu dan sudah diturunkan sebanyak 338.
Kemudian dari pihak FPI mendemo dan memerintahkan untuk Pol PP memasang kembali.
Menurut Pemerintah daerah, pemasang baliho tidak sesuai ketentuan, tidak bayar pajak, kemudian kalimat-kalimatnya juga ada yang tidak bagus mengundang keresahan pada masyarakat.
Intinya adalah tidak sesuai ketentuan oleh Muspida, lalu ditertibkan
“Kita laksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, dikedepankan Polisi Pamong Praja (Pol PP) karena Pol PP yang menjalankan Peraturan Gubernur pemerintahan di wilayah,” pungkas Pangdam Jaya.
Kata Pangdam Jaya soal Kiriman Karangan Bunga
Di depan Markas Kodam Jaya, Jakarta Timur tampak puluhan karangan bunga sebagai bentuk dukungan kepada Kodam Jaya khususnya terhadap Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Karangan bunga tersebut tampak berasal dari sejumlah kelompok masyarakat yang mendukungnya.
Namun, ia justru merasa heran dengan antusiasme masyarakat atas tindakannya yang ramai diperbincangkan publik akhir-akhir ini.
Tindakan tersebut adalah perintahnya mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan perkatannya tentang pembubaran FPI beberapa waktu lalu.

Dudung mengatakan padahal ia hanya menjalankan tugasnya sebagai Panglima Kodam Jaya karena Satpol PP sudah kewalahan menangani hal tersebut.
"Kalau menurut saya, saya tidak layak lah menerima ucapan atau dukungan seperti itu."
"Yang jelas saya melaksanakan tugas saja seyogyanya saya sebagai Panglima Kodam Jayakarta."
"Saya juga tidak mengira seperti itu, tidak juga mengharapkan seperti itu. Biasa saja. Makanya loh kok sampai sebegitunya antusiasme masyarakat," kata Dudung di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020) seperti diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Bukan Pangdam Jaya yang Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq, Petinggi FPI Tuding Ada Peran Jokowi
Selain itu, ia mengungkapkan selama ini juga mengikuti pro kontra terkait keputusannya tersebut.
Sambil tertawa ia mengatakan pro kontra adalah hal yang biasa.
Ia pun menertawakan pihak-pihak yang mencoba merekayasa tindakan dan perkataannya terkait FPI.
"Ada yang pro ada yang kontra, saya biasa saja. Banyak yang mendukung, banyak yang istilahnya merekayasa juga, ah saya biarkan saja. Kehidupan seperti itu," kata Dudung tersenyum.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Dudung Abdurachman, buka suara terkait pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, yang menyinggung TNI dan Polri.
Baca juga: IPW Beberkan Peta Bursa Calon Kapolri Usai Idham Azis Mutasi Jenderal Polri Imbas Kasus Habib Rizieq
Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq.
Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.
Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.
(Tribunnews.com/Daryono/Gita Irawan)
(*)