Antrean Panjang Tabung Gas 3 Kilogram, 2 Ibu Pulang Bawa Kembali Elpiji Subsidi Kosong, Ini Sebabnya

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Antrean panjang tabung gas subsidi 3 kilogram, 2 ibu pulang kembali bawa elpiji kosong, ini penyebabnya

Antrean panjang di sebuah pangkalan LPG 3 kilogram (Kg) APMS di jalan Pattimura, RT 07, Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Jumat (27/11/2020).

Diketahui, pasokan tabung gas 3 Kg yang didistribusikan oleh agen di Sebatik Utara sebanyak 320 tabung gas.

Baca juga: Pastikan Pilkada Bebas Covid-19, Penyelenggara Pemilu di Bulungan Jalani Rapid Test Hari Ini

Baca juga: Bukan Susi Pudjiastuti, Pengamat Beber Peluang Menteri KKP Bakal Diisi Orangnya Prabowo Lagi

Baca juga: Kabid Penindakan BNNP Kaltara AKBP Deden Andriana Ungkap Sebelum Diamankan 3 Pelaku Pesta Narkoba

Dari pantauan TribunKaltara.com, tampak antrean tabung gas 3 Kg dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi kiri dan kanan.

Randy, seorang pria warga Jalan TVRI mengatakan ia antre tabung gas 3 Kg bersama sang istri seusai shalat Jumat.

Namun, dari dua tabung gas yang mereka bawa, baru satu yang berhasil ia dapatkan.

"Sama datang bawa dua tabung gas sama istri. Satu tabung Rp 20 ribu. Tapi baru satu tabung kami dapat, satunya masih dibawa istri, tuh antre di sana," kata Randy kepada TribunKaltara.com, sembari menunjuk ke arah istrinya, pukul 14.00 Wita.

Randy mengaku, baru kali ini ia dan sang istri kembali antre, lantaran sudah hampir dua minggu tidak ada pasokan tabung gas 3 Kg di pangkalan tersebut.

"Ada informasi, distribusi terlambat datang karena kapal yang mengangkut baru ada. Ya kita nasib-nasiban dapatnya, belum tentu istri saya dapat lagi," ucapnya.

Sementara itu, Sunarti warga jalan Lumba-lumba, Rt 21, Kelurahan Nunukan Timur, mengaku sudah setengah jam ia dan temannya antre, namun ia dan temannya terpaksa kembali membawa tabung gas kosong.

"Enaknya di sini tidak ada aturan sesuai zona tempat tinggal. Tapi ya memang nasibnya tidak dapat mau gimana lagi," ujar Sunarti.

Menurut Sunarti, jika tidak mendapat tabung gas 3 Kg, ia gunakan minyak tanah untuk memasak di rumah.

"Minyak tanah itu sudah naik, satu liter Rp 18 ribu, sempat Rp 13 ribu.
Kalau pakai tabung gas bisa sampai 15 hari, kalau minyak tanah satu liter satu hari kita habsikan. Ini teman saya Nurjanah pakai kayu api kalau tidak dapat tabung gas," tuturnya.

Pemilik agen tabung gas 3 Kg di Sebatik Utara, Abdullah menjelaskan, sesuai SOP penyaluran tabung gas 3 Kg, yang berhak memakai tabung gas tersebut yakni rumah tangga yang tergolong tidak mampu dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

Baca juga: Setelah Anies Baswedan dan Wakilnya Diperiksa, Polisi Temukan Unsur Pidana di Acara Habib Rizieq

Baca juga: Plt Bupati Malinau Topan Amrullah Sampaikan Kendala 5 Kecamatan di Wilayah Perbatasan ke BNPP RI

Baca juga: BNNP Kaltara Musnahkan 988,9 Gram Barang Bukti Sabu-sabu, Peredaran Narkoba di Lokasi Pertambakan

Dia menyarankan, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dapat membuat kartu untuk kategori warga yang tidak mampu, sehingga dalam penyaluran tidak salah sasaran.

"Kita punya 11 pangkalan di Nunukan, kalau Sebatik 31. 320 saja kita distribusikan ke pangkalan itu. Distribusi itu tergantung dari kontrak yang ditunjuk pertamina, kami hanya pelaksana saja. Kita tidak bedakan sepanjang itu warga Indonesia. Warga yang tidak dapat, bisa ke pangkalan resmi yang lain. Kalau bisa Pemkab Nunukan buat kartu untuk kategori warga yang tidak mampu. Jangan sampai yang ekonomi menengah ke atas pun antre tabung gas," ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan belasan warga yang antre, pulang dengan menenteng tabung gas 3 Kg yang kosong.

( TribunKaltara.com / felis)