Prabowo Subianto Bungkam, Tak Pasang Badan untuk Edhy Prabowo, Luhut Bereaksi Titip Pesan ke KPK

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih bungkam, tak pasang badan untuk Edhy Prabowo, Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi titip pesan ke KPK

Tribunnews
Prabowo Subianto Bungkam, Tak Pasang Badan untuk Edhy Prabowo, Luhut Bereaksi Titip Pesan ke KPK (Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih bungkam, tak pasang badan untuk Edhy Prabowo, Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi titip pesan ke KPK.

Hingga kini Prabowo Subianto masih bungkam setelah orang kepercayaannya, Edhy Prabowo ditangkap KPK terkait kasus suap ekspor izin benuh lobster atau benur yang menjeratnya.

Sosok Edhy Prabowo merupakan orang kepercayaan Prabowo Subianto di Gerindra, hingga turut dibawa ke Istana menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Bahkan sesaat setelah ditangkap KPK, Edhy Prabowo terang-terangan meminta maaf ke Prabowo Subianto atas kasus yang menimpanya.

Bukan Prabowo Subianto yang pasang badan untuk anak buahnya, justru Luhut Binsar Pandjaitan yang bereaksi setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memuji sosok Edhy Prabowo layaknya kesatria.

Pujian ini dilontarkan Luhut Binsar Pandjaitan lantaran ia menilai Edhy Prabowo sebagai sosok bertanggung jawab terkait kasus suap ekspor izin benuh lobster atau benur yang menjeratnya.

Tak hanya itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan Edhy Prabowo sebenarnya adalah orang baik.

Keputusan Edhy Prabowo mundur sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dinilai Luhut sebagai tindakan yang harus dihormati.

"Saya tahu Pak Edhy itu sebenarnya orang baik. Saya senang bahwa beliau langsung ambil alih tanggung jawab seperti seorang kesatria."

"Dan itu kita harus hormati juga hal-hal semacam itu," ujar Luhur di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (27/11/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Imbas Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Gerindra Mungkin Tak dapat Jatah Menteri di KKP, Ini Kata Pengamat

Baca juga: Terkait Aliran Dana Korupsi Menteri KKP Edhy Prabowo, Ketua KPK Firli Bahuri : Kita Bukan Peramal

Karena itu, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) tak memeriksa Edhy Prabowo secara berlebihan.

Mengutip Kompas.com, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan supaya KPK melakukan pemeriksaan sesuai ketentuan.

"Saya minta KPK juga periksa sesuai ketentuan yang bagus saja, jangan berlebihan."

"Saya titip itu saja. Tidak semua orang jelek, banyak orang yang baik kok," katanya.

Diketahui, Edhy Prabowo telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Menteri KP yang ditujukan ke Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) pada Kamis (26/11/2020).

"Surat pengunduran diri sudah ditandatangani Pak Edhy kemarin."

"Surat itu ditujukan ke Bapak Presiden," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Antam Novambar, melalui keterangan resminya, Jumat, dilansir Kompas.com.

Menggantikan posisi Edhy Prabowo, Luhut saat ini ditunjuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim.

Namun, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku ia tak ingin berlama-lama menduduki jabatan tersebut.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo dan Istri Sempat Beli Barang Mewah di Amerika, Kini Pakai Rompi Oranye KPK

Baca juga: Mahfud MD Bongkar Obrolannya dengan Ketua KPK di Twitter Setelah Edhy Prabowo Terjerat Kasus Korupsi

Pasalnya, Luhut mengungkapkan ia juga memiliki banyak pekerjaan.

"Soal jabatan ini saya juga enggak mau lama-lama, pekerjaan saya banyak kok," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu, Luhut enggan menyebutkan kandidat pengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri KP.

"Tanya Presiden. Mana saya tahu kalau itu, kau tanya yang punya pekerjaan," pungkas dia.

KPK Geledah KKP

Sejumlah ruangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) digeledah KPK pada Jumat hingga Sabtu (28/11/2020) dini hari.

Mengutip Kompas.com, dari penggeledahan tersebut penyidik KPK telah mengamankan sejumlah uang tunai dalam mata uang rupiah dan asing.

Tak hanya itu, penyidik KPK juga menemukan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik terkait dugaan suap yang diterima Edhy Prabowo.

"Dalam penggeledahan tersebut, penyidik berhasil menemukan dan mengamankan sejumlah barang berupa uang tunai dalam bentuk mata uang rupiah dan mata uang asing yang saat ini masih dilakukan penghitungan," ungkap Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Sabtu.

"Penyidik akan melakukan analisis terhadap uang dan barang yang ditemukan dalam kegiatan penggeledahan tersebut, selanjutnya akan dilakukan penyitaan," imbuhnya.

Baca juga: Tak Cuma Menteri KKP yang Ditangkap KPK, Pejabat, Keluarga, hingga Istri Edhy Prabowo Ikut Diperiksa

Baca juga: Orang Kepercayaan Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Ditangkap KPK, Berikut Profil Edhy Prabowo

Lebih lanjut, Ali mengatakan penyidik KPK masih akan menggeledah beberapa lokasi lain terkait kasus suap izin ekspor benur.

Namun, pihaknya tak merahasiakan lokasi-lokasi yang akan digeledah.

Edhy Prabowo Jadi Tersangka

Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bersama enam orang lainnya.

Dikutip dari Kompas.com, enam orang lainnya tersebut adalah staf khusus Menteri KKP, Safri; pengurus PT Aero Citra Karo (ACK), Siswadi; staf istri Menteri KKP, Ainul Faqih; Direktur PT Duta Putra Perkasa (DPP), Suharjito; staf khusus menteri sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas, Andreau Pribadi Misata; dan Amiril Mukminin.

Ketujuh orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor benur.

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu (25/11/2020) malam, Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menerangkan Edhy Prabowo, Safri, Siswadi, Ainul, Andreau, dan Amiril ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Sementara Suharjito sebagai tersangka pemberi suap.

Termasuk tujuh orang yang ditetapkan tersangka, KPK total telah mengamankan 17 orang dalam penangkapan Edhy Prabowo.

Mengutip Kompas.com, 17 orang itu terdiri dari Edhy Prabowo dan istri, beberapa pejabat di KKP, serta beberapa pihak swasta.

Baca juga: Profil Edhy Prabowo Pengganti Susi Pudjiastuti di OTT KPK, Dipecat dari AKABRI Sampai Jadi Komisaris

Baca juga: Fadli Zon Tak Diam Usai Koleganya di Gerindra Ditangkap KPK, Sindir Kasus di Partai Penguasa

"Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang, diantaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP."

"Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta," beber Ali.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Ade Miranti Karunia/Ardito Ramadhan)

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Anggap Edhy Prabowo Layaknya Kesatria, Minta KPK agar Tak Berlebihan Memeriksa, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/28/luhut-anggap-edhy-prabowo-layaknya-kesatria-minta-kpk-agar-tak-berlebihan-memeriksa?page=all.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved