Virus Corona
Kabar Buruk Ganjar Pranowo, Seratusan Siswa Positif Covid-19, Masih Mau Belajar Tatap Muka?
Kabar buruk buat Ganjar Pranowo seratusan siswa Sekolah SMK di Semarang positif Covid-19 sebelum belajar tatap muka ditetapkan.
Kini pemerintah Jateng sudah menyiapkan asrama bagi murid yang positif Covid-19.
"Statement saya tidak akan berubah, semua akan bergantung pada kondisi. Bayangkan yang sudah kita siapkan saja, mereka berasrama, mereka tidak keluar, itu saja bisa tertular, (penularan) itu ternyata dari orang yang keluar-masuk," tegas Ganjar Pranowo.
Sehingga, Politikus PDIP ini akan melakukan pertimbangan lebih ketat terkait rencana pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
"Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama," Ganjar Pranowo menjelaskan.
Peringatan Ketua DPRD Jateng pada Ganjar Pranowo
Sebelumnya, ada 223 siswa yang mengikuti uji coba menjelang pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
Akibat kasus ini, Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto meminta sekolah ditutup sementara.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, kondisi sekolah sudah di-lockdown. Siswa yang positif dan negatif dikarantina di sekolah di ruangan yang berbeda," jelas Bambang.
Baca juga: Wilayah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Dapat Alarm dari Presiden Jokowi Soal Kasus Covid-19
Bambang meminta agar hanya siswa yang negatif bisa pulang ke rumah masing-masing.
Selain itu, Bambang juga meminta agar uji coba pembelajaran tatap muka ditunda tidak dilakukan dahulu.
Bambang menyarankan agar pembelajaran tatap muka bisa dilakukan setelah vaksin sudah bisa dibagikan dan dikonsumsi.
Sehingga, keselamatan dan keamanan bagi siswa didik dan pengajar bisa terjaga.
Diketahui kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan yang sangat signifikan beberapa minggu terakhir.
Sehingga Bambang meminta agar Pemerintah Jateng bisa gencar melakukan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.
“Edukasi soal protokol kesehatan harus lebih masif dilakukan agar masyarakat selalu menerapkan 3M itu dan menjadi budaya baru yang harus selalu mereka lakukan,” ujar Bambang.