Jenderal Anak Buah Idham Azis Berani Datangi Komnas HAM Sendiri, Ini Kepentingan Kapolda Metro Jaya

Jenderal polisi anak buah Idham Azis berani datangi Komnas HAM sendiri, ini kepentingan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

Tangkapan Layar YouTube KompasTV
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. (Tangkapan Layar YouTube KompasTV) 

TRIBUNKALTARA.COM - Jenderal polisi anak buah Idham Azis berani datangi Komnas HAM sendiri, ini kepentingan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

Komnas HAM memanggil Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran dalam rangka klarifikasi insiden polisi dengan laskar FPI pengawal Rizieq Shihab.

Kedatangan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran untuk mengungkapkan sejumlah bukti terkait tewasnya 6 laskar FPI pengawal Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.

Kali ini, Jenderal polisi bintang 2 itu mendatangi Komnas HAM seorang diri, tanpa didampingi banyak orang, Senin (14/12/2020).

Bukan tanpa alasan Irjen Pol Fadil Imran berani datangi Komnas HAM sendiri.

Rupanya anak buah Kapolri Idham Azis ini punya kepentingan menghampiri Komnas HAM.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengaku menaati hukum.

"Saya taat hukum, hari ini dipanggil saya datang sendiri.

Enggak pakai diantar banyak orang," kata Irjen Pol Fadil Imran di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Kapolri Idham Azis & Pangdam Jaya Diancam Seperti Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Pelaku Ngaku Iseng

Lebih lanjut, Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, kepentingan Polda Metro Jaya adalah agar kasus penembakan terhadap 6 anggota FPI itu terang benderang.

"Kepentingan kami agar kasus ini terang benderang di mata publik," ujar Kapolda Metro Jaya.

Baca juga: Munarman Tantang Kapolda Metro Jaya Buka-bukaan Soal Senpi & Peluru, Lantang Sebut FPI Difitnah

Irjen Pol Fadil Imran juga berjanji pihaknya terus bekerja mengusut tuntas insiden tewasnya laskar FPI pengawal Rizieq Shihab.

Bahkan anak buah Idham Azis ini menegaskan siap membantu menyerahkan fakta temuan polisi guna mendukung investigasi Komnas HAM.

"Kami akan berikan fakta berbasis scientific crime investigation.

Kami akan menjadikan fakta, kami tak mau membangun narasi.

Itu yang akan kami support kepada Komnas HAM," ujarnya.

Polda Metro Jaya juga berjanji memberikan ruang terhadap Komnas HAM untuk menjalani investigasinya secara independen.

" Polda Metro Jaya akan transparan dan memberikan ruang kepada Komnas HAM agar hasil investigasi ini menjadi akuntabel di mata publik," ungkap Irjen Pol Fadil Imran.

Anak buah Idham Azis ini memenuhi panggilan Komnas HAM pada Senin (14/12/2020).

Jenderal polisi bintang dua itu tiba di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat sekitar pukul 12.20 WIB.

Kedatangan Irjen Pol Fadil Imran diiringi lima mobil patwal di belakangnya.

Sesaat turun dari mobil Lexus berwarna hitam, Jenderal bintang 2 itu memilih bungkam.

Iapun bergegas ke lantai dua gedung Komnas HAM.

Baca juga: Polisi tak Berkewajiban Undang Keluarga Saat Rekonstruksi Tewasnya 6 Anggota FPI, Berikut Faktanya

Di sana, Irjen Pol Fadil Imran dimintai keterangan oleh pihak Komnas HAM.

Tak cuma Kapolda Metro Jaya, Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur juga dipanggil Komnas HAM untuk dimintai keterangan terkait kasus yang sama.

Sebelumnya, Subakti mengungkapkan CCTV di Kilometer 50 Tol Cikampek bukan tidak berfungsi.

Menurutnya hanya terdapat kendala dalam pengiriman gambar.

"Mengenai CCTV yang dibilang rusak itu semua enggak benar," ujar Subakti di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).

"Yang kemarin kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya, tapi pengirimannya datanya terganggu. Hanya 23 CCTV, dari KM49 sampai KM72. Selain itu masih ada."

Baca juga: Akhirnya Presiden Jokowi Bicara Tewasnya 6 Laskar FPI Setelah Rizieq Shihab Ditahan di Rutan

Gangguan itu berdampak pada pengiriman data gambar di TKP penembakan anggota FPI tersebut tidak terkirim.

Akibatnya, tidak ada gambar yang bisa direkam dari TKP KM 49 hingga KM 72 Tol Jakarta - Cikampek.

"23 CCTV itu bukan tidak berfungsi. Hanya pengirim datanya beberapa jam terganggu.

Karena mau perbaikan (terjadi) hujan, sehingga perlu waktu (untuk perbaikan).

Sekitar beberapa jam (setelahnya baru bisa melakukan perbaikan)."

Klaim Komnas HAM temukan titik terang

Sebelumnya, Komnas HAM menyebut telah menemui titik terang insiden tewasnya 6 laskar FPI saat mengawal Habib Rizieq alias Rizieq Shihab.

Komnas HAM memperoleh titik terang berdasarkan pendalaman di TKP Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.

Selama 2 hari Komnas HAM telah melakukan pendalaman di lokasi kejadian.

Menurut Anam, Komnas HAM juga sudah mendengarkan kesaksian dan beberapa keterangan dari sejumlah pihak terkait kasus tewasnya 6 laskar FPI pengawal Rizieq Shihab.

"Saat ini tim ( Komnas HAM ) lagi melakukan pendalaman hasil dari olah TKP kemarin.

Puzzle terangnya peristiwa tersebut semakin detail kami dapatkan," ucap Anam dalam keterangannya pada Minggu (13/12/2020).

Setelah mendapatkan sejumlah temuan di lapangan, Komnas HAM berharap fakta lain bisa terkuak, sehingga insiden tewasnya laskar FPI tersebut menjadi terang.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Kapolda Metro Irjen Fadil Imran: Saya Taat Hukum, Datang Sendiri Tak Diantar Banyak Orang,"
https://www.kompas.tv/article/130714/kapolda-metro-irjen-fadil-imran-saya-taat-hukum-datang-sendiri-tak-diantar-banyak-orang?page=all
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved