Detik-detik Kemarahan Anak Buah Megawati di PDIP, Semprot Guru Pembuat Soal Anies Diejek Mega
Simak detik-detik kemarahan anak buah Megawati di PDIP, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi semprot guru pembuat soal Anies diejek Mega.
TRIBUNKALTARA.COM - Simak detik-detik kemarahan anak buah Megawati di PDIP, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi semprot guru pembuat soal Anies diejek Mega.
Kasus menghebohkan seorang guru di SMP di Jakarta membuat soal ujian dengan narasi Anies diejek Mega, kini memasuki babak baru yang lebih serius.
Buntut soal ujian bernarasi Anies diejek Mega, anak buah Megawati di PDIP sampai ngamuk hingga semprot guru yang membuat soal ujian tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai narasi soal ujian Anies diejek Mega itu seolah mencatut nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Akibatnya DPRD DKI Jakarta memanggil guru yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi terkait soal ujian bernarasi Anies diejek Mega.
Detik-detik kemarahan Ketua DPRD DKI itu terliha saat Komisi E DPRD DKI memanggil Kepala Dinas Pendidikan Nahdiana dan sang pembuat soal yang diketahui bernama Sukirno.
Baca juga: Tinggal Tunggu Restu Bos PDIP Megawati, Tri Rismaharini Bisa Jadi Mensos, Pakar Beber Peluang Risma
Baca juga: Kursi Mensos Tetap Jadi Milik PDIP, Nama Risma Favorit Setelah Sukses Tangani Surabaya
Saat diberi giliran berbicara, Prasetyo Edi Marsudi pun langsung mempertanyakan maksud Sukirno mencatut nama Megawati dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menuru Prasetyo Edi Marsudi, pencatutan nama Mega dengan narasi buruk merupakan bentuk doktrin kepada para siswa.
"Kenapa punya insting buat Anies dan bu Mega? Yang di otak bapak apa buat soal seperti ini? Bapak kan seorang guru," ucapnya, Selasa (15/12/2020).
Sang guru pun menyebut, dirinya tak memiliki maksud tertentu dalam membuat soal ujian itu.
"Demi Allah pak, saya tidak punya maksud apa-apa," jawabnya.
Dalam soal ujian yang beredar, memang tidak dijelaskan latar belakang nama Mega.
Namun, nama Anies disebutkan sebagai gubernur hasil pemilihan tahun 2017 lalu.
Lantas Prasetyo Edi Marsudi menyimpulkan nama Mega merujuk pada sosok Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Pertanyaan yang menyebut Anies sering diejek Mega namun tidak marah ini pun disebutnya sebagai upaya mendoktrin para siswa.
"Di sini ada bahas gubernur, kemudian di sampingnya ada nama bu Megawati.
Ini menarik sekali untuk doktrin anak kecil, ko bisa buat soal seperti?" tanya politikus PDIP itu.
Menurut Prasetyo Edi Marsudi, soal ujian tersebut bisa memperkeruh situasi perpolitikan nasional yang belakangan memanas.
"Bapak mau memprovokasi dari luar? Lo hebat? Lo jagoan? Jagoan begini?" tuturnya dengan nada tinggi.
"Enggak pak," jawab Sukirno sambil tertunduk.
Politisi senior PDIP inipun meminta Kepala Dinas Pendidikan Nahdiana untuk mengawasi setiap soal ujian.
Ia berharap upaya mendoktrin para murid dengan narasi-narasi buruk agar tidak terulang di Jakarta.
"Seusai bu Mega, pak Jokowi, sebentar pak SBY, lalu siapa lagi yang disebutkan? Kan enggak betul itu guru," tuturnya.
"Tolong bu Kepala Dinas tidak boleh doktrin seperti ini, bahaya ini," sambungnya.
Untuk diketahui, media sosial dikejutkan dengan beredarnya foto soal ujian sekolah yang menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Mega.
Ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda.
Pada soal pertama, disebutkan bahwa Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat.
Siswa diminta menjawab sifat apa yang ditunjukkan oleh Anies itu.
Baca juga: Reaksi Risma Difavoritkan Jabat Mensos di Kabinet Jokowi, PDIP Tak Ingin Campuri Urusan Megawati
Lalu pada soal lainnya, disebutkan bahwa Anies kerap diejek Mega, namun Anies tak pernah marah.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta Nahdiana membenarkan materi ujian tersebut dibuat oleh salah satu guru sekolah di Jakarta.
Hal ini diketahui setelah Disdik DKI Jakarta melakukan penelusuran dan konfirmasi kepada kepala sekolah dan guru yang membuat soal ujian.
Disdik mengatakan, oknum guru tersebut telah diberikan teguran.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada para ASN, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk tetap menjaga netralitas.
Simak videonya:
(*)