Seusai Menang di Pilkada Bandung, Sahrul Gunawan Dirawat di Rumah Sakit, Minta Didoakan
Seusai dinyatakan unggul di Pilkada Bandung berdasarkan hasil quick count, Sahrul Gunawan menginformasikan dirinya tengah dirawat di rumah sakit.
Bintang sinetron 'Pernikahan Dini' ini tak mau umbar janji.
Aa Alul menegaskan akan membuktikan kerjanya ketika memang sudah resmi menjadi Wakil Bupati Bandung.
"Insya allah kami akan bekerja sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin sesuai dengan apa yang kita cita-citakan bersama," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sahrul Gunawan meminta doa kepada masyarakat, agar kedepan ia bisa amanah dalam tugasnya bersama Dadang Supriatna.
"Doakan kami bisa amanah nantinya. Terimakasih, wassalamualaikum warrahmatullah wabarokatu," ujar Sahrul Gunawan.
Baca juga: Menang di Pilkada Nunukan, Ternyata Segini Total Harta Kekayaan Pasangan Asmin Laura-Hanafiah
Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pilkada Nunukan, Asmin Laura-Hanafiah Raih 48.019 Suara, Ungguli Danni-Nasir
Baca juga: 4 Komisioner KPU Malinau Terpapar Covid-19, Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Dipimpin Orang Ini
Setelah Gagal ke Senayan
Setelah gagal menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024, Sahrul Gunawan mengincar kursi Bupati Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dalam Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ).
Akan tetapi, Sahrul Gunawan harus bisa mengikuti adaptasi sistem kampanye dalam Pilkada Serentak yang digelar saat pandemi virus corona atau Covid-19 .
"Ya sekarang koordinasinya lewat daring (online) sih. Semuanya begitu lewat daring," kata Sahrul Gunawan ketika ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Alul itu tak menampik, menjalani kampanye lewat daring tidak puas, karena tidak bisa berbicara langsung dengan pendukungnya.
"Tidak ada yang menggantikan kepuasan kampanye tatap muka sebetulnya. Tapi itu bisa dilakukan nanti. Ya harus ada strateginya," ucapnya.
Kampanye mengikuti protokol kesehatan dan secara daring, kata dia, tak semua orang menggunakan internet dalam kesehariannya.
Sedangkan untuk kampanye langsung, menurut Sahrul Gunawan, massa dibatasi paling banyak 50 orang.
"Kampanye sekarang ya agak menyulitkan. Karena ada keuntungan dan kerugian. Ya karena aku public figure bisa lewat sosial media dan macam macam," ujarnya.
Sahrul Gunawan mengatakan bahwa dia tidak bisa menggunakan popularitasnya memanggil pendukung dan mengumpulkan massa untuk melakukan kampanye langsung.