Jabat Ketum PPP, Kekayaan Suharso Monoarfa Sentuh Angka Rp 59,8 Miliar, Miliki Jaguar dan Alphard

Resmi menjabat sebagai Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa memiliki total harta sekira Rp 59,8 miliar, serta memiliki Jaguar dan Alphard.

Editor: Amiruddin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang terpilih dalam Muktamar IX PPP di Kota Makassar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

SDN Tretes II, Malang (1966)

SMPN 3, Malang (1969)

SMAN 1, Malang (1972)

Akademi Geologi & Pertambangan, Bandung (1973)

Fakultas Planologi ITB, Bandung (1978)

Tahap Persiapan Kandidat Ph.D Politik Ekonomi, Curtin University of Technology, Perth, Australia

Pendidikan khusus:

Executive Development Program (Program Pengembangan Eksekutif), diselenggarakan oleh institusi di dalam dan luar negeri,

Tarpadnas, Angkatan ke II, Lemhanas dan Kantor Menpora (1985).

Karier

Setelah lulus SMA, Suharso Monoarfa pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambang dan dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung.

Berbekal ilmu yang dimilikinya, Suharso Monoarfa mulai bekerja di Bandung.

Berbagai perusahaan dia sambangi dan mendapatkan berbagai posisi jabatan.

Suharso Monoarfa sukses di dunia usaha selama 20 tahun.

Sukses di dunia usaha, Suharso Monoarfa mencoba masuk dunia politik.

Pada pemilu 2004, ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.

Pada tahun 2009, Suharso Monoarfa dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya tahun 2011, Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.

Karena alasan pribadi dan melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia.

Meski tidak lagi di pusaran pemerintah, Suharso Monoarfa tetap aktif di partai.

Bahkan dia menjadi lebih aktif saat terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy.

Suharso Monoarfa yang tadinya orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali yang kini dipimpin oleh Djan Faried.

Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy memilih bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo.

Ketimbang menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan PPP kubu Suryadharma Ali.

Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso Monoarfa untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.

Baca juga: Reaksi Keras Rizky Febian ke Teddy Soal Warisan, Meradang Aset hingga Villa Mewah Dijual Suami Lina

Baca juga: Stefano Pioli Dapat Pertanda Buruk Jelang Sassuolo vs AC Milan di Liga Italia, Rebic Susul Zlatan

Baca juga: AKLAMASI, Menteri Anak Buah Jokowi Resmi Jabat Ketua Umum PPP, Berikut Profil Lengkapnya

Pekerjaan :

- Peneliti/Project Leader Master Plan Pengembangan Bandung Raya, Penelitian dengan Lembaga Bantuan ITB ( 1976 )

- Peneliti/Project Leader Survey Tingkat Kemiskinan dan Disparitas Pendapatan beberapa Kota Besar di Pulau Jawa, BRM Bandung ( 1978 - 1980 )

- Direktur Penerbitan IQRA Bandung ( 1979 - 1981 )

- General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) ( 1981 - 1982 )

- Peneliti/Project Leader Studi Kelayakan Pabrik Gula di Sulawesi Utara, Tando Consultant (1981)

- Peneliti/Project Leader Pengembangan Listrik Masuk Desa melalui Kelayakan Pembangunan Mini Hydro Plant BAPPENAS, NTB ( 1982 )

- Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota KOPINDO ( 1983 - 1986 )

- Peneliti/Project Leader Pengembangan Ulat Sutra di Sulsel Nusa Consultant ( 1986 )

- Peneliti/Project Leader Peningkatan Usaha KUD melalui Pendekatan Single Commodity Departemen Koperasi ( 1987 )

- Direktur Nusa Consultant ( 1988 - 1991 )

- Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor ( 1991 - 2000 )

- Asisten Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama ( 1992 - 1994 )

- Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama ( 1994 - 1996 )

- Direktur PT Bukaka Sembawang Systems ( 1995 - 1998 )

- Komisaris PT Batavindo Kridanusa ( 1996 - 2000 )

- Peneliti/Project Leader Produk Unggulan dan Kebijakan Industri Nasional, KADIN ( 1996 )

- Direktur PT Bukaka Telekomindo International ( 1997 - 2000 )

- Komisaris Utama PT Agro Utama Global ( 1999 - 2002 )

Menteri :

- Menteri Negara Perumahan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu II ( 2009 - 2011 )

Kegiatan lain :

- Wakil Ketua Bidang Seni dan Sastra Mesjid Salman ITB ( 1975 )

- Ketua Departemen Kegiatan Masyarakat DM ITB ( 1976 - 1977 )

- Menulis di beberapa jurnal ilmiah, antara lain "Proceeding ITB" ( 1981 )

- Anggota Panel bidang Ekonomi Kirtranas Wanhankamnas ( 1982 - 1998 )

- Pemateri Corporate Strategic Management & General Management, Jakarta ( 1992 - 1996 )

- Workshop on Democracy in Indonesia during 1950's and New Order, Monash University, Australia ( 1992 )

- Pendiri dan Pengurus SUMO2301 ( 1993 )

- Pengajar Tamu Suskapim Pertamina ( 1995 - 1999 )

- Seminar on ASEAN Companies towards AFTA & Globalization, Asian Institute of Management, Manila ( 1995 )

- Anggota Tim Bappenas, dalam rangka pengembangan Hukum Ekonomi, AS ( 1995 )

- Conference on Asian Corporate Recovery; Corporate Governance & Goverment, Worl Bank, Bangkok (1999 - 1999)

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harta Kekayaan Suharso Monoarfa, Ketua Umum PPP yang Baru: Total Rp 59,8 M, Miliki Jaguar hingga BMW, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/20/harta-kekayaan-suharso-monoarfa-ketua-umum-ppp-yang-baru-total-rp-598-m-miliki-jaguar-hingga-bmw?page=all
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved