Maksimalkan Pembangunan Jembatan Penghubung di Tarakan, Akses Keluar Masuk Sungai Ditutup Sebulan

Maksimalkan pembangunan jembatan penghubung dua kelurahan di Kota Tarakan, akses keluar masuk sungai ditutup sementara waktu.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Jembatan penghubung Kelurahan Selumit Pantai dan Kelurahan Karang Rejo, Kota Tarakan, Kalimantan Utara ( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Maksimalkan pembangunan jembatan penghubung dua kelurahan di Kota Tarakan, akses keluar masuk sungai ditutup sementara waktu.

Dua kelurahan tersebut yaitu, Kelurahan Selumit Pantai dan Kelurahan Karang Rejo .

"Itu sebenarnya bukan jembatannya yang ditutup, tapi sungainya. Itu akan ditutup kurang lebih 30 hari," ujar Lurah Selumit Pantai, Melki kepada TribunKaltara.com Minggu (20/12/20).

Baca juga: Bandingkan Partisipasi Pemilih di Pilgub Kaltara, Tana Tidung Tertinggi, Tarakan Paling Rendah

Baca juga: Ditinggal Jaga Toko, Jago Merah Hanguskan Lantai Dua Rumah Warga di Kota Tarakan

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Bandara Internasional Juwata Tarakan Buka Pos Koordinasi

Mengenai ditutupnya akses sungai , Melki akui telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Untuk solusinya, sementara waktu mereka parkir perahu di luar sungai dulu," ucapnya.

Terkait ditutupnya akses sungai , ia katakan tentu ada pro dan kontra di masyarakat, tapi pihaknya berupaya menjelaskan bahwa hal tersebut guna kepentingan hajat orang banyak.

"Hanya satu bulan sampai struktur jembatan itu kuat," katanya.

Sementara itu, terkait pengawasan, dia telah meminta pihak pelaksana untuk memasang imbauan untuk tidak beraktivitas di sekitar pembangunan proyek jembatan .

Baca juga: Di Kandang Udin Hianggio-Undunsyah, Pasangan Zainal-Yansen Menang Telak 47.311 Suara di Tarakan

Baca juga: Jelang Nataru Stok Ayam Potong di Tarakan Aman, Kadisdagkop Untung Prayitno: Harga Masih Normal

Baca juga: Program Rumah Tanpa DP Masih Jauh Dari Target, Wali Kota Tarakan Khairul Akui Progres Cukup Lambat

"Itu juga sudah kita kasih garis pembatas supaya masyarakat tidak menyeberang di jembatan itu," imbuhnya.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu konstruksi jembatan penghubung dua kelurahan tersebut sempat ambruk.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan juga telah mengimbau masyarakat untuk tidak berlalu lalang minimal 21 hari sampai struktur jembatan mengeras.

(*)

( TribunKaltara.com / Risnawati )

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved