Kisah Pilu Pasien Covid-19 di Malinau, Merasa Diperlakukan Tak Layak, Wabup Topan Amrullah Bereaksi

Kisah Pilu Pasien Covid-19 di Malinau, Merasa Diperlakukan Tidak Layak, Wabup Topan Amrullah Bereaksi

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com / Mohammad Supri
Wakil Bupati Kabupaten Malinau, Topan Amrullah. (TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Keluhan mengenai kejadian pahit yang dialami pasien Covid-19 di Kabupaten Malinau , Provinsi Kalimantan Utara , mengundang simpati banyak pihak.

Mulai dari bantuan perbekalan makanan dari Satuan Tugas Penangan Covid-19 Malinau , hingga stigma negatif masyarakat terhadap pasien Covid-19 dibeberkan oleh Pasutri tersebut.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Wakil Bupati Malinau Topan Amrullah mengatakan pihaknya telah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk warga yang menjalani isolasi mandiri di Malinau.

"Orang yang terpapar Covid-19 merupakan kewajiban pemerintah untuk memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Termasuk bantuan makanan dan kebutuhan lainnya" ujar Topan Amrullah kepada TribunKaltara.com , Senin (12/20/2020).

Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 di Malinau, Diperlakukan Tak Manusiawi saat Isolasi Mandiri, Akui Bisa Stres

Baca juga: Pesawat Wings Air Kembali Mengudara di Kabupaten Malinau, Berikut Jadwal dan Kisaran Harga Tiketnya

Baca juga: Jelang Nataru, Wings Air Kembali Buka Layanan Penerbangan di Bandara Kolonel RA Bessing Malinau

Saat ditanya mengenai keluhan pasien Covid-19 tentang penyaluran perbekalan makanan, Topan menjelaskan hal tersebut justru dilakukan sebagai langkah meminimalisir potensi penularan Covid-19 .

Menurutnya, wajar jika bantuan makanan diletakkan di luar kediaman untuk tujuan kehati-hatian dan keselamatan jiwa petugas.

"Makanan yang ditaruh di depan rumah saya kira protokol keamanan diri petugas. Karena kalau masuk ke dalam rumah, risiko terpapar sangat tinggi," ungkapnya.

Topan turut prihatin dengan perlakuan sejumlah warga yang cenderung mendiskreditkan pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.

Menurutnya, ketakutan yang berlebihan oleh sejumlah warga dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai Covid-19.

Dukungan dari warga sekitar bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri merupakan satu dari sekian faktor yang berpengaruh penting terhadap kesembuhan pasien.

"Kami imbau agar masyarakat turut mendukung pasien yang menjalani isolasi mandiri, ketakutan berlebihan itu tidak perlu. Dukung mereka agar dapat sembuh dari Covid-19," ungkap Topan Amrullah

Perbekalan makanan bantuan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang diterima pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
(HO/Dok Pribadi Elisa Selutan)
Perbekalan makanan bantuan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang diterima pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. (HO/Dok Pribadi Elisa Selutan) (HO/Dok Pribadi Elisa Selutan)

Topan Amrullah menjelaskan, dukungan moril kepada pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri dapat meningkatkan peluang kesembuhannya.

Dikarenakan imun tubuh berpengaruh terhadap daya tahan dan kesembuhan pasien positif Covid-19.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com , Pasutri pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri merasa diperlakukan tidak layak. 

Mulai bantuan perbekalan makanan yang dititip di halaman rumah hingga stigma negatif masyarakat terhadap pasien positif Covid-19 dikeluhkan sang suami, Elisa Selutan .

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved