Reshuffle Kabinet
Gantikan Fachrul Razi, Profil Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Pernah Pasang Badan untuk Mahfud MD
Ditunjuk Presiden Jokowi menggantikan Fachrul Razi, berikut profil Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama baru yang pernah pasang badan untuk Mahfud MD
TRIBUNKALTARA.COM - Resmi ditunjuk Presiden Jokowi menggantikan Fachrul Razi, berikut profil Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama baru yang pernah pasang badan untuk Mahfud MD.
Presiden Jokowi resmi merombak kabinetnya dengan memilih sejumlah nama baru di kursi Menteri.
Selain Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno, Presdien Jokowi juga menunjuk Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri baru Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12/2020).
Lantas siapa sosok Yaqut Cholil Qoumas ?
Terungkap, Yaqut Cholil Qoumas bukanlah orang sembarangan. Ia merupakan Ketua Umum GP Ansor.
Bahkan sebelum menjabat Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pernah pasang badan untuk Menko Polhukam Mahfud MD.
Kala itu, Yaqut Cholil Qoumas meminta anggota Banser menjaga kediaman rumah orang tua Menko Polhukam, Mahfud MD, di Pamekasan, Madura.
Rumah Mahfud MD tersebut sebelumnya digeruduk ratusan orang dari simpatisan Habib Rizieq Shihab pada Selasa (1/12/2020).
Buntut dari aksi tersebut, GP Ansor menurunkan anggota Banser untuk berjaga bersama aparat di rumah Mahfud MD di Pamekasan.
Baca juga: Akhirnya Jokowi Tunjuk Risma Jadi Mensos, Sandiaga Uno Gantikan Wishnutama, Ini Daftar Menteri Baru
Putra Pendiri PKB
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Yaqut bertugas dalam Komisi II - Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.
Riwayat Pendidikan dan Karier
Dikutip dari laman DPR, inilah riwayat pendidikan dan karier Gus Yaqut :
Riwayat Pendidikan
SDN KUTOHARJO (1981-1987)
SMPN II REMBANG (1987-1990)
SMAN II REMBANG (1990-1993)
Universitas Indonesia Jurusan Sosiologi
Baca juga: RESMI, Menteri KKP Bukan dari Gerindra, Presiden Jokowi Justru Percayakan ke Bekas Wakil Prabowo
Riwayat Pekerjaan
RADIO MATA AIR FM REMBANG, sebagai: KOMISARIS (2012)
PEMERINTAH DAERAH KAB REMBANG, s ebagai: WAKIL BUPATI (2005-2010)
DPRD KAB. REMBANG, sebagai: ANGGOTA (2004-2005)
Riwayat Organisasi
PIMPINAN PUSAT G[ ANSOR, sebagai: KETUA UMUM (2016-2021)
PIMPINAN PUSAT G[ ANSOR, sebagai: KETUA (2011-2016)
DPC PKB BANDUNG, sebagai: KETUA (2001-2015)
PMII DEPOK, sebagai: KETUA UMUM (1997-1999)
Perintahkan Banser
Tribunnews.com mengabarkan, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur berkoordinasi dengan aparat keamanan guna menjaga kediaman Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, di Pamekasan, Madura.
Langkah tersebut dilakukan Gus Yaqut setelah kediaman ibu Mahfud digeruduk sekelompok orang pada Selasa (1/12/2020) kemarin.
Gus Yaqut mengungkapkan sejumlah pertimbangan yang menjadi dasar instruksi tersebut antara lain adalah kemanusiaan, mengingat ketika kejadian ibunda Mahfud MD yang berusia 90 tahun sedang berada di rumah tersebut.
Selain itu, ia mengatakan Banser juga diwajibkan menjaga kiai, tokoh, dan aset Nadhlatul Ulama.
"Banser wajib menjaga kiai, tokoh dan aset NU," kata Gus Yaqut ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (2/12/2020).
Baca juga: Bongkar Radikalisme, Mahfud MD Kantongi Foto Sekelompok Anak Muda Dilatih Teror ke Orang Penting
Baca juga: Saling Sahut Soal Kerumunan Massa Habib Rizieq, Mahfud MD Jawab RK: Dipanggil, Kok, Merasa Dipidana
Namun, Gus Yaqut tidak menjelaskan secara spesifik berapa jumlah personel Banser yang dikerahkan.
"Saya menginstruksikan. Kalau mengerahkan, bisa ratusan ribu se-Jawa timur. Saya minta Banser Jawa Timur untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan terlebih dahulu. Kami back up secukupnya," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menilai tindakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan tersebut tidak boleh dibiarkan.
Ia bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai mobokrasi.
"Mobokrasi seperti yang terjadi di Pamekasan seperti itu, tidak boleh dibiarkan. Tidak boleh ada kelompok yang merasa kuat lalu memaksakan kehendaknya. Jika tidak sepakat dengan apa yang dilakukan Pak Mahfud, tabayyun saja. Atau proses secara hukum," kata Gus Yaqut.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Gita Irawan)
(*)