Reshuffle Kabinet

Bos GP Ansor Jadi Menteri Agama, PA 212 Sindir Yaqut Cholil Qoumas, Sebut Akan Dibuat Hancur Lagi

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas resmi ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama, PA 212 sindir Gus Yaqut, jangan buat gaduh.

Tribunnews
Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas yang kini menjadi Menteri Agama. (Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas resmi ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama, PA 212 sindir Gus Yaqut, jangan buat gaduh.

Persaudaraan Alumni 212 ( PA 212 ) ikut menanggapi reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi, salah satunya di kursi Menteri Agama.

Pasalnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan menunjuk Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

Sosok Yaqut Cholil Qoumas merupakan Ketua Umum GP Ansor.

Terkait hal tersebut, PA 212 meragukan kecakapan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.

Baca juga: Gantikan Fachrul Razi, Profil Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Pernah Pasang Badan untuk Mahfud MD

Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, menyayangkan penunjukan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

Sebab, menurutnya, banyak sosok yang lebih pantas menjabat Menteri Agama, ketimbang bos GP Ansor.

"Masih banyak putra putri terbaik yang profesional dan berpengalaman di bidangnya yang bisa mempersatukan umat," kata Novel Bamukmin pada Selasa (22/12/2020).

Terkait penunjukan Gus Yaqut, Novel Bamukmin mengaku teringat hadist Nabi Muhammad SAW, bahwa jika jabatan diberikan bukan kepada yang ahlinya maka tinggal tunggu kehancurannya.

"Dan itu sudah terbukti di Menag sebelumnya namun kali ini akan dibuat hancur lagi," ujarnya.

Namun demikian, kata Novel Bamukmin, pihaknya menaruh harap kepada Yaqut Cholil Qoumas untuk tidak membuat gaduh situasi negeri ini.

Baca juga: Dibocorkan Politisi PKB, Presiden Jokowi Dikabarkan Bakal Reshuffle 6 Menteri, Siapa Saja ?

"Saya berharap Gus Yaqut tidak membuat gaduh, sebaliknya bisa merangkul dan menyatukan kembali anak bangsa yang terpecah belah ini," kata Novel Bamukmin.

Selain itu, Novel menuturkan, agar Gus Yaqut tidak melakukan praktik korupsi.

Seperti diketahui, dua menteri Jokowi sebelumnya terlibat korupsi yakni Juliari Batubara dan Edhy Prabowo.

Novel Bamukmin menjelaskan, agar kasus korupsi sebelumnya bisa menjadi pelajaran, bahwa mengemban jabatan merupakan amanat, bukan karena utang budi.

"Menjadi pelajaran mengamanatkan jabatan bukan berdasarkan utang budi, tapi perjuangan untuk bangsa dan negara bukan tunduk kepada asing," ujar Novel Bamukmin.

Baca juga: Reaksi Gubernur Jatim Khofifah saat Tahu Wali Kota Surabaya Risma Jadi Penerusnya di Mensos

Sementara itu, Yaqut Cholil Qoumas mengaku kaget saat pertama kali diminta Jokowi masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Sebab, dirinya tak pernah membayangkan bakal duduk di kursi Menteri.

"Tentu yang saya rasakan adalah kaget.

Karena dalam mimpi yang paling liar, saya tidak pernah membayangkan menjadi Menteri Agama," kata Gus Yaqut dalam konfernsi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).

Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, tugas barunya sebagai Menteri Agama merupakan amanah.

Dia pun mengaku sudah bertekad mewakafkan seluruh hidup dan apa yang dimilikinya untuk bangsa dan negara.

"Melalui Kementerian Agama saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini," ujar Gus Yaqut.

Baca juga: Jokowi Tunjuk 6 Menteri Baru, Ada Nama Tri Rismaharini Hingga Sandiaga Uno, Siapa Paling Tajir?

Lebih lanjut, Gus Yaqut mengatakan, pertama kali yang akan ia lakukan setelah resmi jadi menteri adalah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.

Artinya, agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, atau untuk tujuan-tujuan lain.

"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.

Selain itu, Gus Yaqut berjanji meningkatkan ukhuwah islamiyah.

Menurut dia, mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, maka negara akan damai dan tentram jika sesama Muslim memiliki ukhuwah atau persatuan.

Yaqut Cholil Qoumas (Tribunnews / Jeprima)
Yaqut Cholil Qoumas (Tribunnews / Jeprima) (Tribunnews / Jeprima)

Baca juga: PROFIL Sandiaga Uno, Menteri Parekraf yang Baru, Habiskan Rp 600 M Saat Lawan Jokowi di Pilpres 2019

Gus Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa.

Menurutnya, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam.

Akan tetapi, peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama dalam melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.

Selanjutnya Gus Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia.

Mengutip sahabat Nabi, Gus Yaqut menyebut, bahwa jika antara satu orang dengan yang lain tidak bersaudara dalam iman, maka persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.

"Mohon doa restu bapak ibu sekalian dan seluruh rakyat Indonesia agar amanah ini bisa saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, istikamah dalam kebaikan dan tentu saja membawa kemajuan bagi bangsa dan negara," kata Yaqut Cholil Qoumas.

Reaksi MUI

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam meminta menteri agama yang baru, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, dapat membangun harmoni antar umat beragama di Indonesia.

Menurutnya, Gus Yaqut harus mengonsolidasikan seluruh kekuatan umat beragama menjadi keharmonisan.

"Ahlan wa Sahlan Menteri Agama Gus Yaqut. PR kita yg mendesak dalam masalah keagamaan adalah membangun harmoni di tengah keberbedaan," ujar Asrorun melalui keterangan tertulis, Rabu (23/12/2020).

Menurut Asrorun, keharmonisan dapat menjadi modal sosial untuk bangkit bersama.

Asrorun menilai tugas segenap elemen bangsa adalah mencari titik temu di tengah perbedaan.

"Tugas kita adalah mencari titik temu sebanyak mungkin untuk membangun kebersamaan di tengah keragaman, bukan mengeksploitasi dan memperuncing perbedaan," tutur Asrorun.

"Terhadap masalah yang tidak mungkin disatukan, harus ada ikhtiar membangun kesepahaman dan toleransi," tambah Asrorun.

Baca juga: Virus Corona Serang Menteri Agama Fachrul Razi, Terkonfirmasi Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Dirinya juga meminta Kementerian Agama di bawah pimpinan Gus Yaqut dapat membawa nilai-nilai moderasi agama.

"Mengarusutamakan moderasi bergama di tengah tarikan ideologi ekstrim, baik kanan maupun kiri," tutur Asrorun.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Yaqut Kholil Qoumas menjadi Menteri Agama untuk menggantikan Facrul Razi, pada Selasa (22/12/2020).

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Yaqut Cholil Qoumas Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri Agama, PA 212 Berharap Tidak Membuat Gaduh"
https://www.kompas.tv/article/132638/yaqut-cholil-qoumas-ditunjuk-jokowi-jadi-menteri-agama-pa-212-berharap-tidak-membuat-gaduh?page=all
Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved