Psikolog Tarakan Fanny Sumajouw : Perempuan Pencipta Tiang Keluarga dan Ketahanan Keluarga

Psikolog asal Kota Tarakan Fanny Sumajouw mengatakan perempuan adalah pencipta tiang keluarga dan pencipta ketahanan keluarga.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Psikolog asal Kota Tarakan, Fanny Sumajouw saat ditemui di Kantor Wali Kota Tarakan. ( TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Psikolog asal Kota Tarakan Fanny Sumajouw mengatakan perempuan adalah pencipta tiang keluarga dan pencipta ketahanan keluarga.

Dia menyampaikan adanya Hari Ibu itu karena perempuan selalu memberi warna dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.

"Nah sekarang dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak malah lebih banyak berbicara tentang ketahanan keluarga di masa pamdemik ini," ujar Fanny Sumajouw kepada TribunKaltara.com , Rabu (23/12/20).

Baca juga: Natal dan Tahun Baru di Tarakan, Satuan Brimob Polda Kaltara Siapkan Unit KBR, Ini Tujuannya

Baca juga: Natal dan Tahun Baru di Tarakan, Brimob Polda Kaltara Akan Laksanakan Sterilisasi Gereja

Baca juga: Natal 2020, Kodim 0907 Tarakan Kerahkan 50 Prajurit untuk Amankan Ibadah

Selain itu, dia katakan, jika tidak bisa menjadi perempuan yang tidak bisa menghilangkan pikiran-pikiran negatif tentang kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan, maka paling tidak bisa meminimalisir tingkat kecemasan pada keluarga maupun masyarakat sekitar.

"Ketika kita menjadi orang yang tenang, ibu yang tenang, jadilah ibu yang benar-benar kuat dan pantas menyandang predikat sebagai ibu yang memberikan kesejukan dan kenyamanan," jelasnya.

Ketua Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kaltara ini juga mengatakan menjadi perempuan berkarir cemerlang, tidak menjamin mereka gagal dalam menjaga rumah tangga.

Baca juga: Berpotensi Jadi Zona Merah Covid-19 DPRD Tarakan Minta Pemkot Urungkan Sekolah Tatap Muka Awal 2021

Baca juga: Film Lokal Rasa Nasional Aku dan Impianku Karya Putra Tarakan, Rizal: Mengajak Penonton Berfikir

Baca juga: Oprasi Lilin Selama 15 Hari, AKBP Fillol Praja Arthdira: Polres Tarakan Kerahkan 161 Personel

Meskipun beberapa kasus, kata dia, ada. Namun kembali lagi kepada kodratnya sebagai wanita.

Jika seorang perempuan menyadari bahwa dia tetap menjadi orang yang menciptakan ketahanan keluarga, setinggi apapun karirnya, Fanny Sumajouw mengatakan, seorang perempuan bisa kembali dan jadi yang terbaik.

"Wanita berkarir mungkin bukan harus, tapi diperbolehkan," sebutnya.

(*)

( TribunKaltara.com / Risnawati )

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved