Natal dan Tahun Baru
Natal 2020, Camat Krayan Induk Sebut Perayaan Natal Terganggu Gegara Pemadaman Listrik
Camat Krayan Haberly mengatakan,pemadaman listrik secara bergilir, menyebabkan perayaan Natal yang sudah dipersiapkan jauh hari menjadi terganggu.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Proses pemulihan listrik di Krayan Induk, Kabupaten Nunukan , Kalimantan Utara ( Kaltara ) masih berlanjut.
Diketahui dari 4 mesin yang beroperasi, 3 mesin dalam proses overhaul.
Sementara satu mesin lagi sudah kembali beroperasi Senin lalu, setelah mengalami gangguan beberapa hari lalu.
Baca juga: Natal 2020, Ketua DPRD Kalimantan Utara Norhayati Andris : Percayalah Ada Natal di Hati
Baca juga: JADWAL Misa Malam Natal 24 Desember dan Natal Pagi 25 Desember di Paroki Katedral Tanjung Selor
Baca juga: Ucapan Selamat Natal 25 Desember dan Gambar Unik, Bagikan ke WhatsApp, Twitter, Instagram, Facebook
Kendati demikian, pemadaman listrik di Krayan Induk masih dilakukan secara bergilir.
Camat Krayan Haberly mengatakan, adanya pemadaman listrik secara bergilir, menyebabkan perayaan Natal yang sudah dipersiapkan jauh hari menjadi terganggu.
"Sudah pasti terganggu. Selama ini kan sudah bergantung sama PLN , sementara beberapa Gereja tidak punya genzet.
Itu sangat berpengaruh pada kegiatan masyarakat saat Natal yang sudah dipersiapkan," kata Haberly kepada TribunKaltara.com , melalui telepon seluler, Kamis (24/12/2020), pukul 09.00 Wita.
Menurut dia, satu mesin yang sempat mengalami gangguan, sehingga listrik di Krayan Induk mati total, sejak Senin lalu kembali beroperasi.
Sebelumnya, hasil komunikasi dengan pihak PLN Nunukan , target pemulihan listrik selesai sebelum tanggal 24 Desember.
"Senin lalu satu mesin sudah beroperasi. Jaringan pun sudah mulai membaik.
Saya sempat komunikasi dengan PLN , tanggal 24 ini mesin satu dan dua sudah beroperasi, sehingga pemadaman bergilir sudah tidak ada lagi. Kembali normal 24 jam," ucapnya.
Terpisah, Manajer Unit Layanan Pelanggan, Jalan Pembangunan PLN Rachmad Adi Widodo , mengaku, satu mesin masih dalam proses pemulihan oleh pihaknya.
"Beban puncak listrik di Krayan Induk sebesar 300 kilowatt (kW).
Sementara itu, kami hanya mampu suport daya 150 kW, artinya separuh beban mengikuti kemampuan daya mesin di sana," ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Rachmad itu, pihaknya fokus pada percepatan pemulihan sistem agar kembali normal, kemudian lanjut 2 mesin yang overhaul.