Berita Malinau Terkini
6 Batu Besar di Jeram Sungai Bahau Malinau Berhasil Diledakkan, Ini Kendala yang Dihadapi
Tim gabungan berhasil meledakkan 6 dari 10 batu raksasa di Jeram Nta Liang, cuaca dan pasang surut Sungai Bahau Malinau jadi kendala.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Upaya penanganan batu besar material longsor Jeram Sungai Bahau di Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara mencatat sejumlah perkembangan.
Hingga awal Oktober, enam batu besar yang merintang jalur transportasi Sungai Bahau berhasil diledakkan tim gabungan dari total sepuluh target, Kamis (2/10/2025).
Tim gabungan lintas sektor, Kodim 0910 Malinau, Yonzipur 17/AD, dan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) sebelumnya telah meledakkan total 4 bebatuan raksasa di lintasan yang akrab disebut warga Jeram Nta Liang atau Giram Baru 2.
Empat batu raksasa berdiameter 4-7 meter baru bisa diledakkan berpekan-pekan lamanya.
Cuaca, siklus pasang naik air di Sungai Bahau menjadi tantangan.
"Selain cuaca, siklus pasang surut sungai sangat mempengaruhi. Karena tim harus menunggu sampai air surut," ujar Bupati Malinau, Wempi W Mawa saat melaporkan progres terbaru penanganan, Kamis (2/10/2025).
Sepanjang bulan September 2025, sejak pertama kali tim berangkat dan tiba di lokasi yakni pada 13 September 2025 hingga akhir September, 4 rintangan selesai dibersihkan.

Baca juga: Update Penanganan Longsor Jeram Sungai Bahau di Malinau, Tim Kembali Lanjutkan Peledakan
Menyusul dua lagi rintangan telah berhasil diledakkan pada keberangkatan kedua kali, yakni 1 Oktober 2025 lalu.
Sehingga ada 6 target rintangan selesai dibersihkan.
Hingga kini, tim berupaya menyicil 4 batu besar lagi setelah dua pekan terakhir harus menyesuaikan tantangan permukaan air tinggi.
"Saat ini tim kembali berangkat ke lokasi setelah membawa peralatan tambahan. Kita berdoa semoga seluruhnya lancar," kata Wempi W Mawa.
Jarak dari pusat Kabupaten Malinau ke titik lokasi peledakan di Jeram Nta Liang, Kecamatan Pujungan, diperkirakan sekitar 170–200 kilometer.
Namun, karena medan geografis berupa sungai, waktu tempuh biasanya mencapai 8–12 jam, tergantung kondisi perairan dan cuaca.
Sementara itu, penanganan material longsor Jeram Nta Liang dipastikan tidak akan mengubah muka air yang terjal.
Kendati demikian, pembersihan material longsor diperlukan untuk keamanan lintasan Sungai Bahau.
Sekira 10 batu raksasa yang terletak di badan sungai dikhawatirkan membahayakan moda trasnportasi.
Baca juga: Kisah Perjalanan Panjang Tim Tangani Jeram Sungai Bahau Malinau dari Persiapan hingga Peledakan
Jeram Sungai Bahau
Sungai Bahau
Bupati Malinau
Wempi W Mawa
Jeram Nta Liang
Kodim 0910 Malinau
Yonzipur 17/AD
Malinau
Kalimantan Utara
Kecamatan Pujungan
Meaningful
Update Penanganan Longsor Jeram Sungai Bahau di Malinau, Tim Kembali Lanjutkan Peledakan |
![]() |
---|
Bakal Bantu Kerja Polisi, Pemuda Lintas Ormas Ikut Turun Amankan Gelaran Irau ke-11 Malinau Kaltara |
![]() |
---|
Data Guru Hingga Siswa Masih Bermasalah, Kebijakan Pendidikan Malinau Tergantung Validitas Dapodik |
![]() |
---|
Pemkab Malinau akan Fasilitasi Kegiatan Job Fair, Perusahaan Diminta Transparan Soal Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Cek Kesiapan Lokasi, Panggung Kesenian Malinau Kaltara Berbenah Jelang Irau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.