Virus Corona
Heboh Varian Baru Virus Corona di Inggris, Benarkah Sudah Terdeteksi di Kalimantan Sejak Agustus?
Heboh ancaman varian baru virus corona di Inggris, rupanya mutasi Covid-19 sudah terdeteksi di Kalimantan Barat sejak Agustus 2020.
TRIBUNKALTARA.COM - Heboh ancaman varian baru virus corona di Inggris, rupanya mutasi Covid-19 sudah terdeteksi di Kalimantan Barat sejak Agustus 2020.
Belakangan ini varian baru virus corona yang berasal dari Inggris, menjadi ancaman serius bagi masyarakat di dunia.
Pasalnya varian baru virus corona dari Inggris ini dianggap penularannya lebih cepat.
Bahkan negara tetangga Indonesia, seperti Singapura dan Australia sudah mendeteksi kemunculan varian baru virus corona dari Inggris itu.
Terbaru, beredar kabar varian baru virus corona sudah terdeteksi di Kalimantan sejak bulan Agustus 2020 silam.
Kasus ini dilaporkan oleh Kalimantan Barat, berdasarkan uji sampel swab pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat ( Kalbar) Harisson menyebut, mutasi virus corona D614G telah masuk ke Kalbar sejak Agustus 2020 silam.
Virus corona jenis baru yang dikenal tidak ganas namun cepat menular itu, diketahui masuk melalui warga yang datang dari Jakarta melalui Bandara Internasional Supadio Pontianak.
“Virus D614G ini sebenarnya, yang selama ini dibicarakan nasional, sudah masuk ke Kalbar sejak bulan Agustus,” kata Harisson kepada wartawan, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Gawat, Varian Baru Virus Corona Terdeteksi di Singapura dan Australia, Bagaimana Kesiapan Indonesia?
Harisson menjelaskan, varian baru virus corona ini terungkap setelah Laboratorium Untan Pontianak mengirim 11 sampel swab pasien positif Covid-19 ke Genetika Sains Indonesia.
Sampel yang dikirim pada merupakan temuan bulan Agustus-November.
“Hasilnya sudah ada, dan dari analisis kita, ternyata salah satunya adalah virus D614G,” ungkap Harisson.
Harrison menjelaskan, varian virus corona D614G merupakan virus sama yang menyerang Surabaya, Jawa Timur, dan sekarang Yogyakarta.
Namun virus corona jenis ini berbeda dengan virus di Inggris yang bernama B117.
"Maka dari itulah kita, salah satunya memperketat bandara.
Kita tidak ingin virus dari Pulau Jawa atau Inggris masuk di Kalbar," kata Harrison.
Baca juga: SBY Mendadak Muncul, Peringatkan Presiden Jokowi di Twitter, Kekhawatiran Bos Demokrat Tak Main-main
Harisson mengakui, jumlah penularan dan pasien yang dirawat, serta kematian akibat virus corona memang menunjukkan peningkatan drastis sejak Agustus.
"Virus ini sebenarnya sama dengan virus corona lain, tapi protein spike-nya lebih mudah untuk terjadi penularan.
Memang tidak lebih ganas, tetapi yang ada komorbid lebih mudah tertular, akibatnya banyak yang dirawat di rumah sakit dan meninggal,” jelas Harisson.
Kini menyebar ke Spanyol dan Kanada
Setelah Jepang dan Prancis, kasus varian baru virus corona kini telah mencapai beberapa negara lain.
Negara-negara tersebut antara lain Spanyol, Swedia, Swiss, hingga Kanada.
Dilansir Guardian, empat kasus varian baru telah dikonfirmasi di Madrid, Spanyol.
Menurut wakil kepala kesehatan pemerintah daerah Madrid, Antonio Zapatero, keempatnya baru saja tiba dari Inggris.
"Para pasiennya tidak sakit parah. Kami tahu bahwa jenis ini lebih mudah menular, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius," kata Zapatero pada konferensi pers, Sabtu (26/12/2020) lalu.
Zapatero menambahkan, tiga kasus dugaan varian baru telah diuji.
Namun, hasilnya baru bisa diketahui pada Selasa atau Rabu mendatang.
Baca juga: Satgas Covid-19 Cegah 2 Pria Reaktif Asal Nunukan Berangkat, Jubir: Hasil Swab Positif Virus Corona
Diketahui, Madrid telah melarang semua jalur masuk dari Inggris, kecuali untuk warga negara dan penduduk Spanyol.
Sementara itu, di Swedia, otoritas setempat mendeteksi masuknya varian baru setelah seorang pelancong dari Inggris jatuh sakit pada saat kedatangan.
Badan kesehatan Swedia mengatakan, pelancong tersebut kemudian dinyatakan positif virus corona varian baru.
Sara Byfors, seorang pejabat badan kesehatan, mengatakan pada konferensi pers bahwa pelancong itu telah diisolasi setelah tiba di Swedia.
Tidak ada kasus positif lebih lanjut yang terdeteksi.
Swedia memberlakukan pembatasan perjalanan awal bulan ini pada penumpang dari Inggris di tengah kekhawatiran atas varian tersebut.
Kasus di Swiss dan Kanada
Varian baru virus corona juga mencapai negara Swiss.
Seperti dilansir BBC, Swiss mengidentifikasi tiga kasus.
Dua di antaranya adalah warga negara Inggris yang saat ini berada di Swiss.
Diketahui, ribuan turis dari Inggris telah tiba ke Swiss dalam beberapa minggu terakhir selama periode Natal dan Tahun Baru.
Di tempat lain, varian baru telah mencapai Kanada.
Pejabat kesehatan di Ontario mengumumkannya pada Sabtu (26/12/2020) malam waktu setempat.
Dua kasus dikonfirmasi merupakan varian baru dari Inggris, telah muncul di provinsi Kanada.
Mereka yang terinfeksi adalah pasangan dari Durham, dekat Toronto.
Kini, mereka sedang mengisolasi diri.
Kasus Varian Baru Virus Corona di Negara-negara Lain
Sebelumnya, kasus varian baru dari Inggris telah ditemukan di Jepang, Prancis, Denmark, hingga Australia.
Lima kasus varian baru virus corona telah ditemukan di Jepang.
Satu kasus positif telah dikonfirmasi di Prancis.
Dilansir Guardian, kelima orang yang terinfeksi di Jepang tersebut baru-baru ini tiba dari Inggris.
Mereka telah dikarantina.
Media Jepang melaporkan, pejabat kesehatan berusaha melacak kontak mereka dan kemungkinan rute penularan.
Sementara itu, kasus pertama Prancis dari varian virus corona yang lebih menular itu adalah seorang warga kota Tours, di wilayah Centre-Val de Loire di bagian barat negara Prancis.
Ia baru tiba dari London pada 19 Desember 2020 lalu.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan, pasien tidak menunjukkan gejala.
Dia dites di rumah sakit pada 21 Desember 2020.
Kemudian, diketahuilah bahwa ia terjangkit jenis virus yang dikenal sebagai VOC 202012/01.
Saat ini, dia sedang menjalani isolasi mandiri.
"Otoritas kesehatan telah melakukan pelacakan kontak untuk para profesional kesehatan yang merawat pasien," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan juga menerangkan, kontak yang dianggap rentan juga akan diisolasi.
Kementerian menambahkan, hingga saat ini, beberapa sampel positif yang mungkin menunjukkan varian VOC 202012/01 sedang diurutkan oleh laboratorium spesialis Institut Pasteur.
Sebelumnya, Jepang telah melarang masuknya wisatawan dari Inggris selain dari warga negara dan penduduk Jepang yang kembali.
Sementara itu, Prancis baru saja menyetujui kesepakatan untuk meringankan larangan perjalanan bagi orang yang datang dari Inggris.
Diketahui juga, varian baru telah terdeteksi di Australia dan Denmark sebelumnya.
Padahal, kontrol perbatasan telah dilakukan dengan sangat ketat.
(*)