2 Kemungkinan Miliarder China Jack Ma Menghilang Usai Kritik Pemerintahan Xi Jinping, Akhir Riwayat?
2 kemungkinan miliarder China Jack Ma menghilang usai kritik pemerintahan Xi Jinping, akhir riwayat?
Ayahnya berprofesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisonal.
Di masa kecil, Jack Ma mulai tertarik belajar Bahasa Inggris.
Guna mengasah kemampuannya berbahasa Inggris, Jack Ma menjadi pemandu wisata.

Ia bekerja menjadi pemandu wisata di sebuah hotel di di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai.
"Setiap hari selama lima tahun, saya menawarkan jasa guide secara gratis dan mereka mengajari saya bahasa inggris," ungkapnya dalam sebuah kesempatan wawancara sebagaimana dilansir TRND Videos.
Setelah remaja, Jack Ma pun melanjutkan pendidikannya ke universitas.
Sayangnya, ia gagal masuk ke universitas yang ia inginkan.
Baca juga: Pemerintah Jalin Kerja Sama Alibaba, Jack Ma Akan Didik Talenta Startup Indonesia
Tidak hanya itu, Jack Ma juga ditolak sebanyak 10 kali oleh salah satu universitas paling prestisius di dunia, Harvard University.
Selanjutnya dia mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan.
Di sini dia belajar menjadi guru sekolah menengah.
Setelah lulus dari Universitas, dengan gelar Sarjana di bidang bahasa Inggris, dia ditugaskan mengajar di universitas.
Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi, setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan.
Baca juga: Jack Ma Manusia Rp 570 Triliun Ini akan Saksikan Acara Penutupan Asian Games di Jakarta
Pada tahun 1992, saat perekonomian China mulai bertumbuh, dia mencoba melamar di berbagai pekerjaan, akhirnya ia menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken.
Di sinilah ia bekenalan dengan komputer dan internet, dari seorang teman.
Ketika dia mencari kata "beer" di mesin pencari Yahoo, dia menemukan kenyataan bahwa tidak ada data tentang China.