Pesona Benuanta
Empat Bulan Silam, Warga Sulap Kebun Karet Jadi Wisata Alam Karai, Kini Digandrungi Milenial Kaltara
Wisata Alam Karai karya mandiri warga Desa Antutan, empat bulan lalu sulap kebun karet jadi tempat rekreasi, kini digandrungi milenial Kaltara.
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM - Wisata Alam Karai, karya mandiri warga Desa Antutan, empat bulan lalu sulap kebun karet jadi tempat rekreasi, kini digandrungi milenial Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Milenial Kaltara belakangan ini ramai membincangkan Wisata Alam Karai yang disebut-sebut sebagai destinasi baru saat libur.
Usut punya usut, Wisata Alam Karai memang baru 4 bulan dibuka untuk umum.
Baca juga: Kehebatan Denjaka, Pasukan Khusus TNI yang Cari Sriwijaya Air SJ-182, Pernah Hadapi Perompak Somalia
Baca juga: BREAKING NEWS Pasar Inhutani Nunukan Diamuk Si Jago Merah, Pemadam: Yang hanya Foto-foto Keluar!
Baca juga: Siaran Langsung AS Roma vs Inter Milan, Live Streaming Liga Italia Gratis dI RCTI Plus Skor 0-0
Baca juga: Surga Tersembunyi di Belantara Seberang Sungai Kayan, Wisata Alam Karai Jadi Rekreasi Baru Keluarga
Namun uniknya Wisata Alam Karai dikelola secara mandiri warga Desa Antutan, Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kaltara.
Letak Wisata Alam Karai tersembunyi di belantara kebun karet seluas 3 hektare milik keluarga Ding Mentan, warga asli Desa Antutan.
Kepada TribunKaltara.com, ia mengaku sungai di dekat kebun karetnya itu sudah ada sejak dulu kala.
Bahkan sebelum dibuka untuk umum, masyarakat kerap mengunjungi sungai tersebut untuk memancing maupun bermain air.
Pada saat itu, ia masih belum menyadari potensi besar sungai Karai di kebun karetnya.
"Sungai karai, memang dari dulu kala sudah ada. Sumber airnya dari hutan pegunungan dan bermuara ke Sungai Kayan," ungkap Ding Mentan, Minggu (10/01/2021).
Ding Mentan mengaku awal mula membuka kebun karetnya menjadi tempat wisata hanya sekadar untuk menjaga hutan, sebab kawasan tersebut pernah terbakar.
Tak ingin kejadian terulang, Ding Mentan bersama sanak saudaranya berinisiatif mendirikan pondok guna merawat kawasan kebun karet.
"Awal mulanya, kebun karet ini kan pernah terbakar, jadi keluarga minta coba dilihat supaya dijaga. Awalnya cuma menjaga, tapi makin ke sini banyak orang-orang yang datang, akhirnya terpikirkan untuk mendirikan tempat rekreasi," ucap Ding Mentan.
Ia tak memungkiri, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini membuatnya berpikir keras untuk membantu keluarga dan warga desa yang kesusahan secara ekonomi.
Mayoritas warga Desa Antutan hidup berladang mengandalkan hasil kebun mereka.