Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Elevator Lepas Buat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh? Waktu Hanya 2 Menit, Berikut Daftar Nama Penumpang
Elevator lepas buat pesawat Sriwijaya Air jatuh? Waktu hanya 2 menit, berikut daftar nama penumpang.
TRIBUNKALTARA.COM - Elevator lepas buat pesawat Sriwijaya Air jatuh? Waktu hanya 2 menit, berikut daftar nama penumpang.
Salah satu pendapat pengamat soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, bahwa elevator pesawat lepas dari tempatnya.
Amatan soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 disampaikan pengamat penerbangan, Andi Isdar Yusuf.
Setelah lepasnya elevator pada pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dugaan Andi Isdar Yusuf, pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sulit memiliki pilihan.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 April 2021? Persyaratan dan Cara Daftar Login prakerja.go.id
Baca juga: 2 Tangan Dioperasi, Dokter Sebut Trauma Ibu Hamil Usai Dibacok Pengaruhi Kondisi Persalinan Imatur
Baca juga: Sepak Terjang Listyo Sigit, Calon Kuat Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis, Dekat dengan Jokowi
Baca juga: Rambut dan Kepalanya Dipegang Vokalis NOAH, Ariel Sukses Bikin Anya Geraldine Jadi Super Dagdigdug
Simak ulasan seputar dugaan penyebab elevator copot versi pengamat dan daftar Nama penumpang pesawat Sriwijaya Air.
Dari hasil analisa Andi Isdar Yusuf, terkuak betapa gentingnya situasi yang dihadapi para pilot Sriwijaya Air SJ-182 sebelum akhirnya jatuh dan hancur.
Bagaimana tidak, Andi Isdar Yusuf menduga pilot Sriwijaya Air tak memiliki pilihan dalam waktu dua menit untuk mengendalikan pesawat.
Ya, rupanya Andi Isdar Yusuf menduga penyebab terjadinya tragedi ini adalah copotnya elevator pesawat Sriwijaya Air setelah berada di ketinggian ribuan meter.
Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hanya punya waktu dua menit.
Setelah itu, sriwijaya air jatuh, terjun ke laut.
Karena lautnya dangkal, hanya 23 meter, kata Andi Isdar Yusuf, saat elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82, pesawat langsung menghantam lumpur dan terhambur di dasar laut.
“Dugaan saya, elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 copot. Ini kompartemen penting dalam pesawat.
Kalau ini copot, pilot tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Andi Isdar Yusuf via telepon, Senin (11/1/2021) pagi.
Baca juga: Kode Redeem Free Fire 11 Januari 2021, One Punch Man: Fist Skin Mighty Fist dan Emote Obliteration
Baca juga: Calon Kapolri Pengganti Idham Azis Sudah Lama Dipilih Jokowi, Pernah Diberi Tugas Khusus dan Loyal
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di laut Kepulauan Seribu, setelah kehilangan kontak sekitar pukul 14.30 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Menurut Andi Isdar Yusuf, situasi itu berlangsug sangat cepat.
“Begitu elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 copot, maka tidak ada yang bisa membantu, langsung terjun,” kata Andi Isdar Yusuf.
Praktisi hukum yang pemerhati penerbangan sipil, Andi Isdar Yusuf, yang juga Alumnus Universitas Hasanuddin (Unhas) itu mengatakan, elevator adalah kompartemen penting dan krusial di pesawat.
“Letaknya itu di belakang, saya horisontal di ekor pesawat,” ujar Andi Isdar Yusuf.
Elevator berbentuk sirip horizontal yang memiliki fungsi kontrol mengarahkan badan pesawat naik atau turun dan selanjutnya mengangkat atau menurunkan ketinggian pesawat dengan mengubah sudut kontak sayap pesawat.
“Jadi elevator itu naik-turun. Dulu digerakkan pakai kabel, sekarang sudah nirkabel, otomatis.
Saya menduga, elevatornya itu copot karena perawatan yang tidak maksimal.
Baca juga: Kabar buruk Kembali Menimpa Gisel, Usai jadi Tersangka Sumber Uangnya Terancam Diambil Amanda Manopo
Baca juga: Jadwal Pencairan Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta, Kabar BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021, BSU Dilanjutkan?
Itu kan semacam engsel yang bergerak naik-turun, bisa saja karatan, atau apala.
Makanya faktor perawatan sangat penting,” jelas Andi Isdar Yusuf.
Gerakan elevator ke atas dan ke bawah.
Bila elevator bergerak ke atas, kontak elevator dengan udara akan menekan turun bagian ekor pesawat, secara otomatis, hidung pesawat akan mengarah ke atas.

Ini akan menyebabkan sayap pesawat mengangkat ketinggian badan pesawat karena sudut kontak sayap pesawat dengan udara bertambah. Demikian pula sebaliknya.
“Coba bayangkan, di ketinggain ribuan meter, dengan kecepatan tinggi, elevator Sriwijaya Air SJ-182 yang begitu signifikan fungsinya copot atau tidak berfungsi,” kata Andi Isdar Yusuf.
Beda jika salah satu mesin yang rusak atau tidak berfungsi.
Jika kondisi ini yang terjadi, kata Andi Isdar Yusuf, maka pilot masih punya waktu untuk melakukan kontak dengan pihak luar..
“Dan pasti, jika salah satu mesin yang rusak, pilot akan kembali.
Yang seperti ini sering kami alami dulu dan pilot pasti kembali.
Tapi kalau elevator yang rusak, copot, tidak ada pilihan, langsung terjun bebas itu pesawat,” jelas Andi Isdar Yusuf.
Pengamat penerbangan Andi Isdar Yusuf mengatakan, sebenarnya elevator Pesawat Sriwijaya Air SJ82 sudah berfungsi dan kondisi pesawat sudah melewati masa krusial penerbangan.
Karena sudah mengangkasa.
Sebab, masa krusial dan saat paling kritis dalam penerbangan adalah ketika pesawat akan naik.
Dan ini hanya seper sekian detik.
“Begitu pesawat sudah... tek, naik, itu berarti elevator sudah berfungsi dan masa kritis berakhir.
Tapi mungkin ini elevatornya copot saat sudah naik ribuan meter,” kata Andi Isdar Yusuf.
Meski demikian, Andi Isdar Yusuf menegaskan, penyebabsriwijaya air jatuh belum bisa dipastikan.
Semua pihak harus menunggu hasil kajian KNKT, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai pihak berwenang.
“Setelah itu dicari kotak hitam.
Nah, setelah semuanya itu, barulah dilakukan pengkajian penyebab jatuhnya.
Dan hasil kajian NKT itulah yang akan mengungkap penyebab sriwijaya air jatuh.
Jadi kita tunggu hasil kajian KNKT tentang penyebab Swirijaya Air Jatuh,” kata Andi Isdar Yusuf.
Merunut Penyebab Jatuhnya Pesawat Terbang Sriwijaya Air SJ 182
Sementara itu kepada kecelakaan yang dialami Sriwijaya Air Flight SJ 182 pada sabtu kemarin.
Kita semua tidak akan pernah mengetahui tentang penyebab terjadinya kecelakaan itu sampai dengan KNKT menyelesaikan proses investigasi yang dilakukannya.
Biasanya KNKT akan segera mengumumkan hasil penyelidikan dalam 2 atau 3 tahap.
Minimal Preliminary Report atau hasil awal investigasi akan diumumkan ke publik dan setelah selesai penyelidikan akan dikeluarkan Final Report yang merupakan hasil akhir dari proses investigasi kecelakaan.
Hasil final ini akan diumumkan dan pada format tertentu akan dikirim kepada pihak pihak yang berkait.
Tujuan utama dari dilakukannya penyelidikan penyebab kecelakaan adalah agar kecelakaan serupa tidak akan terjadi lagi dimasa datang.
Dengan demikian maka sebenarnya kita tidak akan pernah mengetahui tentang penyebab terjadinya kecelakaan sebelum KNKT selesai bekerja.
KNKT akan bekerja mulai dari mengumpulkan data awal sampai dengan membaca black box serta melakukan analisis mendalam dan menyeluruh dengan para investigator professional, para pilot senior, para teknisi, perwakilan pabrik, operator serta para ahli lain yang diperlukan.
Itu yang menyebabkan bahwa hasil dari KNKT lah yang dapat dijadikan satu satu nya rujukan mengenai penyebab kecelakaan pesawat terbang.
Hasil KNKT biasanya akan mengatakan bahwa the most probable cause adalah A, B, C yang terbukti atau ditenggarai sebagai berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan.
Hal tersebut diikuti dengan serangkaian rekomendasi yang harus dilaksanakan instansi terkait yang tujuannya sekali lagi adalah agar tidak terulang kembali terjadinya kecelakaan dengan penyebab yang sama.
Itulah lebih kurang tahapan dalam merunut penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang.
Sebagian penutup uraian ini dan juga sebagai wujud turut berduka yang mendalam mari kita semua turut mendoakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.
Daftar Nama Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Berikut MANIFEST SJ 182 09 JAN 2021
Seq. Ticket No. Name InBound
0. 9,77108E+12 Mr. PAULUS YULIUS KOLLO -
0. 9,77108E+12 Mr. INDRA WIBOWO -
0. 9,77108E+12 Mrs. AISAH DEWI HANDAYANI -
0. 9,77108E+12 Mstr. RIFQI MAULANA -
0. 9,77108E+12 Mr. YULIANTO YULIANTO -
5. 9,77108E+12 Mr. SUYANTO SUYANTO -
6. 9,77108E+12 Mr. RIYANTO RIYANTO -
7. 9,77108E+12 Mr. ANGGA FERNANDA AFRION -
8. 9,77108E+12 Mr. RION YOGATAMA -
10. 9,77108E+12 Mr. ARIFIN ILYAS -
11. 9,77108E+12 Mr. SUGIONO EFFENDY IN099 TKG
12. 9,77108E+12 Mr. YOHANES YOHANES IN099 TKG
13. 9,77108E+12 Mr. PIPIT PIYONO IN099 TKG
14. 9,77108E+12 Mrs. PANCA WIDIA NURSANTI -
15. 9,77108E+12 Mr. BEBEN SOPIAN -
16. 9,77108E+12 Mrs. RAZANAH RAZANAH -
17. 9,77108E+12 Ms. SARAH BEATRICE ALOMAU -
18. 9,77108E+12 Mr. FELIKS WENGGO -
19. 9,77108E+12 Mr. YOHANES SUHERDI -
20. 9,77108E+12 Mr. RICKO RICKO -
21. 9,77108E+12 Mrs. ARNETA FAUZIA~FAO NUNTIUS ZAI -
22. 9,77108E+12 Miss. ZURISYA ZUAR ZAI -
23. 9,77108E+12 Miss. UMBU KRISTIN ZAI -
24. 9,77108E+12 Mr. KOLISUN KOLISUN -
25. 9,77108E+12 Mr. SUPIANTO~DANIYA -
26. 9,77108E+12 Mrs. RUSNI -
27. 9,77108E+12 Mr. RIZKI WAHYUDI~ARKANA NADHIF WAHYUDI -
28. 9,77108E+12 Mrs. ROSI WAHYUNI -
29. 9,77108E+12 Mrs. INDAH HALIMAH PUTRI -
30. 9,77108E+12 Miss. NABILA ANJANI -
31. 9,77108E+12 Mrs. MAKRUFATUL YETI SRIANINGSIH -
32. 9,77108E+12 Mr. MULYADI MULYADI -
33. 9,77108E+12 Mrs. KHASANAH KHASANAH -
34. 9,77108E+12 Mrs. ANDI SYIFA KAMILA -
39. 9,77108E+12 Mr. XCU CAPT DIDIK GUNARDI -
40. 9,77108E+12 Mr. XCU FO FADLY SATRIANTO -
41. 9,77108E+12 Ms. XCU FA YUNNI DWI SAPUTRI -
42. 9,77108E+12 Ms. XCU FA ISTI YUDHA PRASTIKA -
43. 9,77108E+12 Ms. XCU FA GRISLEND GLORIA NATALIES -
44. 9,77108E+12 Ms. XCU FA OKE DHURROTUL -
45. 9,77108E+12 Mrs. RAHMANIA EKANANDA -
46. 9,77108E+12 Ms. DINDA AMELIA -
47. 9,77108E+12 Miss. FAZILA AMMARA -
48. 9,77108E+12 Miss. FATHIMA ASHALINA M -
49. 9,77108E+12 Mr. ASY HABUL YAMIN -
50. 9,77108E+12 Mr. FAISAL RAHMAN -
51. 9,77108E+12 Mr. IUSKANDAR -
52. 9,77108E+12 Mrs. NELLY -
53. 9,77108E+12 Mrs. RATIH WINDANIA -
54. 9,77108E+12 Miss. YUMNA FANISYATUZAHRA -
55. 9,77108E+12 Mrs. RAHMAWATI RAHMAWATI -
56. 9,77108E+12 Mr. TONI ISMAIL -
57. 9,77108E+12 Mstr. ATHAR RIZKI RIAWAN -
58. 9,77108E+12 Mr. IHSAN ADHLAN HAKIM -
59. 9,77108E+12 Mrs. PUTRI WAHYUNI -
60. 9,77108E+12 Mr. MUHAMMAD NUR KHOLIFATUL AMIN -
61. 9,77108E+12 Mrs. AGUS MINARNI -
62. 9,77108E+12 Mrs. SHINTA -
Tentang Black Box
Musibah kecelakaan pesawat terbang kembali terjadi.
Dalam kondisi ini, black box pesawat atau kotak hitam menjadi barang yang dicari. Apa dan bagaimana kegunaan black box pesawat?
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 dilaporkan jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2020). Proses pencarian pun masih terus dilakukan hingga saat ini, termasuk kotak hitam atau black box milik pesawat Sriwijaya Air.
Black box pesawat merupakan istilah populer dalam industri penerbangan yang merujuk pada kompenen perekam data elektronik. Merujuk Flightradar24, 14 Agustus 2020, black box pesawat biasanya menggunakan CVR (Cockpit Voice Recorder) atau FDR (Flight Data Recorder) atau kombinasi keduanya.
Sejumlah black box pesawat atau kotak hitam modern bahkan menampung keduanya dalam satu unit memori yang disebut crash-survivable memory unit (CSMU). Perangkat tersebut pada dasarnya adalah hard drive yang diperkuat untuk merekam segala sesuatu tentang penerbangan secara berkelanjutan.
Block Box untuk merekam data semua aspek pesawat
Saat pesawat terbang, FDR terus merekam beragam data tentang semua aspek pesawat, sementara CVR merekam percakapan dalam dek penerbangan dan suara lain, seperti transmisi radio serta alarm otomatis. CVR juga mampu menghapus semua audio yang lebih lama dari dua jam penerbangan terakhir.
Ide dasarnya adalah jika terjadi masalah pada pesawat, seperti kecelekaan, data kotak hitam atau black box pesawat dapat membantu merekonstruksi apa yang sebenarnya terjadi.
Satu yang hal yang patut diingat dari black box pesawat ini adalah hampir tak ada komponen yang benar-benar hitam. Sebab, warna black box pesawat secara internasional biasanya adalah oranye.
Penyebutan kotak hitam atau black box pesawat disebut karena perekam awal dicat hitam, sementara beberapa orang lain berpikir bahwa itu mengacu pada pembakaran yang terjadi pada kebakaran pasca-kecelakaan.
Black box pesawat juga memiliki suar pencari lokasi bawah air (ULB) yang mampu mengirimkan sinyal ketika kontak dengan air, setidaknya hingga baterai habis.
Black box pesawat Tahan air dan tekanan berat
Umumnya, baterai black box pesawat akan habis setelah sekitar satu bulan. Akan tetapi, satu masalahnya adalah radius sinyal tak terlalu luas, sehingga beberapa kali proses pencarian memakan waktu yang lama.
Karena menjadi komponen penting dalam pesawat, komponen black box perlu disertifikasi agar tidak bisa dihancurkan, setidaknya sampai beberapa ambang batas yang sangat tinggi.
Kotak hitam atau black box pesawat diuji dengan cara dibenturkan di dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam, harus mampu menahan beban 2,25 ton setidaknya selama lima menit, dan bertahan di suhu 1.100 derajat Celcius selama satu jam. Selain itu, kotak hitam atau black box pesawat juga tidak hanya tahan air, tetapi juga tekanan berat yang ditemukan di kedalaman ribuan meter di bawah air.
Setelah kotak hitam atau black box pesawat ditemukan, melansir How Stuff Work, penyelidik akan membawa perekam ke laboratorium untuk mengunduh data dari perekam dan mencoba untuk merekonstruksi ulang peristiwa. Sistem pembacaan Proses ini membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.
Di Amerika Serikat, produsen kotak hitam atau black box pesawat menyediakan sistem pembacaan dan perangkat lunak yang diperlukan untuk melakukan analisis lengkap terhadap data yang disimpan perekam. Dalam sebuah kasus kecelakaan Air France 447 di Samudera Atlantik 2009 silam, kotak hitam atau black box pesawat tidak ditemukan sampai hampir dua tahun.
Puing-puing yang berisi kotak-kotak itu terendam di kedalaman hampir 4.000 meter. Namun, data dan rekaman tersebut berhasil dipulihkan dan terbukti sangat berharga untuk membantu penyelidikan.
Sejak beberapa kecelakaan besar seperti AF447 dan MH370, beberapa pihak telah menyerukan untuk menyiarkan streaming langsung data telemetri dari pesawat, alih-alih menyimpannya di kotak yang harus diambil kembali. Itu akan memberi peneliti akses langsung ke data yang relevan dan memberi jawaban lebih cepat.
Itulah pentingnya black box pesawat. Oleh karenanya, black box pesawat selalu jadi komponen pesawat yang diutamakan untuk ditemukan pasca kecelakaan.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dan Kompas.com dengan judul Sriwijaya Air Jatuh karena Elevator Copot, Pengamat: Pilot Tak Ada Pilihan,Hanya Punya waktu 2 M, Merunut Penyebab Jatuhnya Pesawat Terbang Sriwijaya Air SJ 182 dan di Tribun Style dengan judul Daftar Manifest Penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang, Terdapat 62 Nama Termasuk Anak-Anak, Kompas.com dengan judul "Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?"
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official