Bantuan Sosial
UPDATE BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 Juta, Cara Cek Penerima & Buat Pengaduan BLT yang Belum Cair
Update BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 juta, cara cek penerima & buat pengaduan BLT yang belum cair.
TRIBUNKALTARA.COM - Update BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 juta, cara cek penerima & buat pengaduan BLT yang belum cair.
Pencairan dana Bantuan Subisidi Upah ( BSU ) atau Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) BPJS Ketenagakerjaan diperpanjang hingga 2021.
Hal itu dilakukan, karena memberikan kesempatan bagi penerima Bantuan Subisidi Upah atau Bantuan Langsung Tunai BPJS Ketenagakerjaan yang sempat bermasalah sebelumnya.
Atas hal itu, calon penerima Bantuan Subisidi Upah atau Bantuan Langsung Tunai BPJS Ketenagakerjaan banyak mempertanyakan soal mengapa hal tersebut terjadi.
Sehingga, dalam artikel ini akan menyajikan cara membuat laporan bagi penerima Bantuan Subisidi Upah atau Bantuan Langsung Tunai BPJS Ketenagakerjaan yang tak juga cair sampai saat ini.
Baca juga: Tampil di Mata Najwa, Epidemolog UI Pandu Riono Ragukan Target Jokowi soal Vaksin Corona Sinovac
Baca juga: UPDATE Tambah 8, Kasus Covid-19 Nunukan jadi 806, 13 Pasien Sembuh & 463 Specimen Belum Diperiksa
Baca juga: Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Bupati Malinau Yansen TP Terapkan Isolasi Wilayah Parsial di 19 Desa
Baca juga: UPDATE Tambah 79, Kasus Covid-19 Kaltara jadi 5.353, Dinkes: Warga Banyak Abai Protokol Kesehatan
Seperti diketahui, untuk membantu para tenaga kerja yang bergaji di bawah Rp 5 juta, pemerintah telah membuat program BSU Kementerian Tenaga Kerja ( BSU Kemnaker).
Program BSU Kemnaker atau juga disebut BLT BPJS Ketenagakerjaan itu diperpanjang di 2021.
Bahkan, kini ada kabar terbaru tentang pencairan BLT BPJS di tahun 2021, dan kepastian kapan Subsidi Gaji Termin ketiga mulai disalurkan.
Perlu dicatat, BSU disalurkan melalui dua termin pembayaran yakni termin pertama pada periode September-Oktober dan periode kedua November-Desember.
Adapun target penerimaan bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah sendiri sebanyak 12.403.896 orang dengan anggaran sebesar Rp29.769.350.400.000,-.
Berdasarkan data sementara per 31 Desember 2020, anggaran BSU telah terealisasi sebesar Rp29.416.358.400.000,- (98,81 persen).

Jika dilihat per termin, BSU pada termin pertama telah tersalurkan kepada 12.265.437 penerima dengan total anggaran sebesar Rp14.718.524.400.000 (98,88 persen).
Baca juga: Sebelum Meninggal Syekh Ali Jaber Sempat Titip Wasiat Kepada Keluarga, Sang Istri Ceritakan Semuanya
Baca juga: Terjawab, Ribka Tjiptaning yang Tolak Vaksin Ternyata Dokter, Dimarahi Hasto, PDIP Tak Tinggal Diam
Sedangkan untuk termin kedua telah tersalurkan kepada 12.248.195 orang dengan anggaran sebesar Rp14.697.834.000.000 (98,74 persen).