Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

155 Kantong Mayat Kebanyakan Tak Utuh, TERUNGKAP Cara Petugas Identifikasi Korban Sriwijaya Air

155 kantong mayat kebanyakan tak utuh, terungkap cara petugas identifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182.

KOMPAS.COM
SRIWIJAYA AIR JATUH - Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Pemeriksaan melalui DNA harus dilakukan jika tim DVI tidak menemukan benda tubuh dalam bentuk rahang atau sidik jari.

"Jika tubuh tidak utuh, kita perlu DNA membutuhkan waktu lebih lama karena ada tahapan," jelas Fauzi.

Baca juga: Sempat Direkam Penumpang Sriwijaya Air, Video Suasana Kabin dan Cuaca Buruk Sesaat Sebelum Take Off

Baca juga: DVI Polri Terima 72 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air, 4 Teridentifikasi, Ada Pramugara & Kopilot

Maka Fauzi berharap keluarga bersabar atas proses yang tengah berlangsung.

Sebab menurutnya proses DVI lebih baik lambat asal tepat dibanding pihak tim DVI terburu-buru sehingga salah identifikasi.

Menunggu Sampel DNA Keluarga Tiga Jenazah Korban Sriwijaya Air

Tim DVI masih kurang data DNA keluarga untuk tiga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Saat ini sudah 134 sampel DNA yang diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, saat ini ada 134 sampel DNA untuk 59 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sehingga masih ada tiga korban lagi yang membutuhkan sampel DNA keluarga, agar genap menjadi 62 korban seperti yang ada pada data manifes penerbangan.

"Masih kami tunggu, mudah-mudahan tidak lama lagi genap 62 korban kami punya sampel DNA-nya," terang Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Sementara, saat ini Tim DVI telah memiliki 139 kantong berisi bagian tubuh korban penerbangan Jakarta-Pontianak itu.

Selain itu, Tim DVI juga telah terima 46 kantong properti yang diduga milik korban yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Rusdi memastikan saat ini proses rekonsiliasi atau pencocokan antara DNA korban dan DNA keluarga korban masih berlangsung.

Ia berjanji akan terus melakukan proses identifikasi sampai tidak mendapatkan lagi kantong jenazah dari tim pencarian.

"Tim akan bekerja sampai body part tidak dikirimkan lagi oleh tim pencari."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved