Gmpa Majene
Update Gempa Majene Sulbar, Total 46 Meninggal, Warga di Mamuju Acungkan Parang Blokir Logistik
Update Gempa Majene Sulawesi Barat ( Sulbar ), total korban jiwa 46 meninggal dunia, warga di Mamuju acungkan parang blokir logistik.
TRIBUNKALTARA.COM - Update Gempa Majene Sulawesi Barat ( Sulbar ), total korban jiwa 46 meninggal dunia, warga di Mamuju acungkan parang blokir logistik.
Korban jiwa akibat Gempa Majene dan Mamuju Sulawesi Barat terus bertambah.
Terbaru, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan ada 46 jiwa yang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo.
Data tersebut merupakan data korban tewas yang diperbarui BNPB pada pukul 14.00 WIB, Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: TERBARU, 45 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulbar, Terbanyak di Mamuju, Ribuan Warga Mengungsi
Adapun rinciannya, korban tewas di Kabupaten Majene berjumlah 9 orang. Sementara di Kabupaten Mamuju berjumlah 37 orang.
Sementara data korban lainnya yakni, di Kabupaten Majene terdapat 12 orang luka berat, sekitar 200 orang luka sedang, dan sekitar 425 orang mengalami luka ringan.
Jumlah pengungsi di Kabupaten Majene sendiri berjumlah 15 ribu orang.
Kemudian di Kabupaten Mamuju, terdapat 189 orang mengalami luka-luka. Tidak dirinci jenis luka yang diderita para korban gempa ini.
Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Mamuju belum terdapat jumlahnya oleh BNPB. Namun diketahui, warga mengungsi di lima titik, di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Baca juga: Korban Gempa Majene Bertambah, Total 42 Meninggal, BMKG Ingatkan Potensi Ancaman Lebih Besar
Potensi Gempa Susulan
Berdasar prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan masih akan terjadi.
BNPB pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
"Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan yang diterima.
Sementara untuk masyarakat yang tinggal dan berada di kawasan pantai atau pesisir, juga diminta untuk waspada dan segera menjauhi pantau apabila merasakan gempa susulan.
Baca juga: Perintah Jokowi, Mensos Risma Langsung Turun ke Lokasi Gempa Majene Didampingi Jenderal Kopassus
Raditya juga meminta masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.
"Untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," imbau Raditya.
Heboh Warga Acungkan Parang
Sebuh rekaman video dari Tribun Timur (grup TribunJatim.com) memperlihatkan mobil pengangkut logistik dihadang paksa warga.
Tampak dalam video warga mengambil paksa dan berebut makanan di tengah jalan sambil membawa parang.
Diketahui, kejadian ini berlangsung di wilayah utara Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Hal ini terjadi setelah bencana alam gempa melanda Sulawesi Barat.
Warga di wilayah utara Kabupaten Mamuju mulai melakukan penghadangan mobil pengangkut logistik.
Logistik yang hendak dibawa ke posko bencana di Mamuju diambil paksa warga yang sudah mengungsi pasca terjadi gempa.
Dalam rekaman video yang diperoleh Tribun Timur, warga berebut bahan makanan di tengah jalan.
Petugas yang hendak menghalangi warga untuk tidak mengambil paksa bahan makanan nyaris saja diparangi.
"Saat ini sudah terjadi Tadui Mamuju warga adang mobil bantuan."
"Apalagi memang sekarang kita pusing karena tidak ada penjual," kata seorang warga Mamuju, Amir.
Saat ini, rata-rata pengungsi kekurangan bahan makanan karena aksi distribusi logistik dari arah selatan belum lancar.
Misalnya di daerah Malunda, warga kekurangan air bersih, makanan siap saji, dan beras untuk memasak.

Baca juga: Gempa Susulan Guncang Majene Dini Hari, Magnitudo Lebih Besar, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk
Diberitakan, gempa terjadi pada Kamis, 14 Januari 2021, pukul 14.35 WITA, dengan durasi sekitar 5- 7 detik dengan kekuatan 5,9 SR.
Kemudian gempa kedua dengan skala yang lebih besar yaitu 6,2 SR, yang terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA dini hari.
Masyarakat yang panik takut terjadi tsunami dan juga banyaknya bangunan yang runtuh membuat Kabupaten Majene diliputi duka.
Gempa dengan kekuatan 5,0 SR kembali terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pada Sabtu (16/1/2021), pukul 06.32 WIB.
Gempa ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI dan berdasarkan permodelan tidak berpotensi tsunami.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official