Gempa Majene

Anjing Pelacak Diterjunkan, Korban Gempa di Majene dan Mamuju Bertambah, 81 Orang Meninggal

Tim SAR dan BNPB menerjunkan anjing pelacak diterjunkan, korban gempa di Sulawesi Barat, Majene dan Mamuju bertambah, 81 orang meninggal dunia.

Kolase TribunKaltara.com / Tribun Timur dan Tangkapan layar YouTube Kompas TV
Anjing pelacak diterjunkan saat pencarian korban gempa Majene dan Mamuju Sulawesi Barat, Minggu (17/01/2021). (Kolase TribunKaltara.com / Tribun Timur dan Tangkapan layar YouTube Kompas TV) 

Anjing pelacak dilibatkan untuk mencari jejak korban yang sebelum gempa ada di lantai tiga rumah sakit.

Sebelumnya empat korban ditemukan tim SAR tewas di antara reruntuhan Rumah Sakit Mitra Manakarra.

Sementara itu Basarnas mengimbau warga yang kehilangan anggota keluarganya segera melapor ke tim SAR gabungan.

Laporan dari warga akan mempermudah kerja tim SAR gabungan yang dipastikan mengupayakan penyelamatan korban dengan maksimal.

Imbauan BNPB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Doni Monardo meminta agar masyarakat Mamuju tidak mudah terpengaruh kabar bohong atau informasi hoaks yang beredar dan meresahkan warga terkait peristiwa gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) 6,2 magnitudo.

Hal itu disampaikan Doni saat melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi Sulbar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1/2021) sebagaimana dikutip Tribunnews.com dalam keterangan tertulis BNPB.

“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Doni Monardo.

Beredar isu yang mengharuskan masyarakat keluar dari Mamuju, setelah sebelumnya didahului dengan adanya informasi hoaks gempa susulan yang lebih jauh besar dari peristiwa sebelumnya.

Dalam hal ini Kepala BMKG juga menanggapi nformasi mengenai imbauan pemerintah untuk mengosongkan wilayah Mamuju adalah tidak benar.

Baca juga: Update Gempa Majene Sulbar, Total 46 Meninggal, Warga di Mamuju Acungkan Parang Blokir Logistik

Pemerintah tidak pernah meminta masyarakat untuk keluar dari Mamuju. Informasi yang dikeluarkan BMKG adalah himbauan masyarakat untuk menjauhi bangunan yang sudah roboh, sehingga diharapkan informasi itu dapat disikapi dengan baik dan tetap tenang.

“Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Yang kami imbau adalah jauhilah bangunan-bangunan yang sudah runtuh,” jelas Dwikorita.

“Jauhilah lereng yang rawan longsor dan cukup jauh dari pantai,” imbuhnya.

Baca juga: Update Gempa Majene Sulbar, BNPB Sebut 3 Orang Tewas 24 Orang Luka-luka, TNI AU Bergerak

Sebelumnya BMKG telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan, akan tetapi pihaknya memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved