Berita Nasional Terkini

Indonesia Dikepung Bencana Alam Besar, Petaka di Awal 2021 dari Banjir, Gempa, Sampai Gunung Meletus

Kondisi Indonesia saat ini dikepung bencana alam besar, petaka di awal 2021, dari banjir, gempa, sampai gunung meletus

Kolase TribunKaltara.com / dok BNPB
Bencana Alam gempa buli dan gunung meletus di Indonesia, Januari 2021. (Kolase TribunKaltara.com / dok BNPB) 

Sejauh ini, BPPTKG telah memberikan rekomendasi kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kebijakan daerah dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan radius 5 kilometer.

Baca juga: Status Gunung Merapi Meningkat Jadi Siaga III, Kapan Meletus? Mbah Rono: Kita Tunggu Kata Terakhir

3. Gempa Bengkulu dan Bone-Gorontalo, warga panik

Gempa dengan kekuatan M5,8 dirasakan kuat warga Bengkulu hingga memicu kepanikan. Guncangan terjadi pada Kamis (7/1), pukul 00.28 WIB.

Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu memonitor gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik.

Guncangan kuat menyebabkan warga panik hingga keluar rumah untuk menghindari risiko lebih buruk. BPBD setempat menginformasikan belum ada laporan dampak gempa yang berpusat di 41 km barat daya Bengkulu Selatan dan berkedalaman 31 km ini. Guncangan juga dirasakan dengan tingkat berbeda di beberapa wilayah.

Provinsi Bengkulu termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa dengan kategori sedang hingga tinggi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap bahaya gempa.

Baca juga: Gempa Susulan Guncang Majene Dini Hari, Magnitudo Lebih Besar, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk

Gempa besar juga terjadi pada Kamis (7/1) sekitar pukul 03.59 WIB. Gempa dengan M6,4 berada pada lokasi 71 km barat daya Bone Bolango - Gorontalo. Pusat gempa berkedalaman 131 km dan berdasarkan pemodelan tidak memicu tsunami.

Berdasarkan informasi Pusdalops BPBD Kabupaten Bone Bolango, gempa terasa sedang sekitar 5 detik di Bone Bolango.

Sementara itu, berdasarkan kekuatan gempa dengan skala MMI, BMKG merilis sebagai berikut, II-III MMI di wilayah Gorontalo, II-III MMI Luwuk, II MMI Manado, II MMI Bolsel, II MMI Ternate, II MMI Tidore, II-III MMI Morowali, II MMI Labuha dan II-III Boroko Bolmong.

4. Tanah longsor di Sumedang, korban jiwa berjatuhan

Tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, terjadi pada Sabtu (9/1), sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelumnya longsor telah terjadi di sekitar kawasan tersebut pada pukul 16.00 waktu setempat.

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama.

Merujuk data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu 17 Januari 2020 pukul 03.59 WIB, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 28 orang dan 12 orang masih dinyatakan hilang.

Pencarian korban terkendala dengan cuaca hujan dan perlu diwaspadai longsor susulan. Seperti yang diinformasikan Badan Geologi, masih ada retakan di beberapa titik lokasi longsor. Sehingga, tim gabungan perlu menjaga keselamatan saat melakukan evakuasi.

Baca juga: Kesaksian Anak Buah Idham Azis Nyaris Tewas saat Longsor Sumedang: Mereka Jatuh Saling Bertindihan

Tim gabungan menggunakan empat alat berat dalam proses evakuasi korban selama beberapa hari ke depan. Data sementara sebanyak 1.020 jiwa mengungsi terbagi di pos pengungsian Lapangan Taman Burung dan rumah kerabat yang aman dari potensi longsor.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved