Berita Nasional Terkini

Megawati Buka Suara Terkait Bencana Alam, Sebut Bisa Diminimalisir dan Singgung Kerusakan Lingkungan

Ketua Umum PDIP Megawati buka suara terkait bencana alam di Kalsel dan Sulbar, sebut bisa diminimalisir hingga singgung kerusakan lingkungan.

Editor: Amiruddin
Kompas / Alif Ichwan
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (Kompas / Alif Ichwan) 

TRIBUNKALTARA.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri buka suara terkait bencana alam di Kalimantan Selatan ( Kalsel ) dan Sulawesi Barat ( Sulbar ).

Menurut Presiden RI kelima tersebut, bencana alam seperti gempa di Sulbar dan banjir di Kalsel sebenarnya bisa diminimalisir.

Ibu kandung Ketua DPR Puan Maharani tersebut menyinggung kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini, juga mempengaruhi terjadinya bencana alam.

Hingga saat ini diketahui, upaya penanganan di lokasi banjir Kalsel dan pasca gempa di Sulbar masih terus dilakukan.

Teranyar, gempa Sulbar telah menelan 84 korban jiwa, dan ribuan orang terpaksa mengungsi.

Sementara di Kalsel, ribuan rumah dilaporkan terendam air, dan ribuan jiwa juga mengungsi.

Baca juga: Pesan Kepala BNPB Doni Monardo Soal Potensi Gempa Susulan, Jangan Mudah Percaya

Baca juga: Paus Fransiskus Tak Tinggal Diam saat Indonesia Tertimpa Gempa di Sulawesi Barat dan Pesawat Jatuh

Baca juga: BMKG Catat Gempa Besar dan Fenomena Aneh tak Lazim, 4 Fakta Terbaru Gempa Majene, Sulawesi Barat 

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sempat berbicara soal bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan dalam rapat partai yang digelar secara daring, Senin (18/1/2021).

Menurut Megawati, bencana gempa di Sulbar dan banjir di Kalsel itu sebetulnya bisa dicegah.

"Kalau kita tidak reaktif, tidak reaktif, maka sebenarnya bencana yang kemarin terjadi di Sulawesi Barat lalu di Kalimantan Selatan karena banjir bandang dan sebagainya sebenarnya bisa di-minimize," kata Megawati.

Ia mengatakan, bencana yang terjadi bukan semata-mata sebagai takdir dari Tuhan.

Megawati berpendapat, hal tersebut disebabkan kerusakan lingkungan yang belakangan terus terjadi.

"Karena kita tidak alert (waspada). Berpikirnya itu bencana datang dari Gusti Allah. Tentu iya. Sangat mengerti. Tapi manusia berusaha untuk menghindari hal tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut menyampaikan duka cita atas rentetan peristiwa bencana yang terjadi di Tanah Air di 2021 ini.

Hasto menyebutkan, Megawati telah memerintahkan para kader PDIP untuk segera membantu korban terdampak bencana baik di Sulbar maupun Kalsel.

"Juga langsung dari Ibu Megawati Soekarnoputri, kami mengirim (anggota) Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) ke lokasi. Seluruh kader partai bergotong-royong dan saat ini dapur umum sudah dibuka," kata dia.

Sejumlah rumah dan bangunan di Sulbar runtuh akibat diguncang gempa pada Kamis-Jumat (14-15/1/2021). (TRIBUN TIMUR/NURHADI)
Sejumlah rumah dan bangunan di Sulbar runtuh akibat diguncang gempa pada Kamis-Jumat (14-15/1/2021). (TRIBUN TIMUR/NURHADI) (TRIBUN TIMUR/NURHADI)

Dua Security Terjebak Reruntuhan Gempa Sulbar

Dua securiti terjebak selama 12 jam dalam reruntuhan gedung kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Keduanya akhirnya berhasil dievakusi dari ruang sempit.

Mereka adalah Rahman (25) dan Muh Isra (25).

Dalam rilis yang diterima evakuasi tersebut berlangsung di pertama gempa Mamuju pada hari Jumat, pekan lalu.

Proses evakuasi dilakukan oleh prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju.

"Korban gempa dua security kantor Gubernur Sulbar tersebut terjebak selama 12 jam pada ruang sempit akibat reruntuhan gempa, kemudian prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju berhasil menyelamatkannya, kata Komandan Pangkalan TNI AL Mamuju, Letkol Marinir La Ode Jimmy dalam rilisnya, Senin (18/1/2021) siang.

Lebih lanjut dikatakan, prajurit TNI AL Lanal Mamuju yang berhasil evakuasi kedua, yaitu Serda APM Rama, KLS Wahyu Apriyanto, KLD Rafindra dan KLS Septian Roleh.

Proses evakuasi korban berlangsung dari pukul 09.15 Wita hingga pukul 13.45 Wita.

Evakuasi korban gempa bumi di Sulawesi Barat tersebut kata Letkol Marinir La Ode, sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

"Agar jajaran TNI AL dapat mendukung kegiatan dukungan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," jelasnya.

Satu unit mobil rusak berat akibat tertimpa reruntuhan saat gempa di Sulbar. (TRIBUNTIMUR)
Satu unit mobil rusak berat akibat tertimpa reruntuhan saat gempa di Sulbar. (TRIBUNTIMUR) (TRIBUNTIMUR)

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 02.28 Wita.

Warga yang mengungsi dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati menyampaikan tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene

Titik pengungsian tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.

Korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.

Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju, sehinggal total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

Saat ini tim personil BNPB masih melakukan assestment untuk wilayah terdampak gempa di Kabupaten Majene.

Guna mencegah potensi penularan COVID-19, Kepala BNPB Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 itu juga memberikan dukungan berupa alat test cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan COVID-19 di lingkungan pengungsian.

Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan setempat.

Selain itu, Doni juga meminta penangananan pengungsian warga yang terdampak Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) agar memisahkan antara kelompok rentan dengan usia muda guna mencegah penularan dan mengantisipasi adanya potensi risiko penyebaran COVID-19 di tempat pengungsian.

Baca juga: Detik-detik Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Manado, Banjir Air Laut Masuk ke Pusat Perbelanjaan

Baca juga: Indonesia Dikepung Bencana Alam Besar, Petaka di Awal 2021 dari Banjir, Gempa, Sampai Gunung Meletus

Baca juga: BPBD Petakan Potensi Bencana Alam, Andi Santiaji : Banjir & Longsor Ancam Sejumlah Daerah di Kaltara

Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene.

BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Sebut Bencana Sulbar dan Kalsel Sebenarnya Bisa Diminimalisir, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/18/megawati-sebut-bencana-sulbar-dan-kalsel-sebenarnya-bisa-diminimalisir Editor: Hasanudin Aco
dan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 12 Jam Terjebak Reruntuhan Kantor Gubernur Sulawesi Barat, 2 Sekuriti Akhirnya Berhasil Dievakuasi, https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/18/12-jam-terjebak-reruntuhan-kantor-gubernur-sulawesi-barat-2-sekuriti-akhirnya-berhasil-dievakuasi?page=all Editor: Miftah
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved