Gempa Sulawesi Utara
Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami, Dirasakan Hingga Halmahera Utara
Gempa magnitudo 7,1 guncang Sulawesi Utara, tidak berpotensi tsunami, dirasakan hingga Gorontalo dan Halmahera Utara.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Baca juga: Kepala BPN Nunukan Agoes Prijanto Beber 4 Poin Deklarasi Pencanangan Zona Integritas
Baca juga: 34 Tahun Jadi Pilot, Capt Limbong : Saya Diluputkan dari Musibah Berkali-kali
Baca juga: UPDATE Tambah 55, Kasus Covid-19 Kaltara jadi 6.105, Transmisi Lokal Dominasi Sebaran Virus Corona
Arahan BMKG
Gempa bumi mengguncang Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), sekira pukul 19.23 WIB, Kamis (21/1/2021).
Gempa itu berkekuatan Magnitudo 7,1.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berlokasi di 4.98 LU,127.38 BT atau 134 km Timur Laut Melonguane, Sulut.
Dalam keterangan dari BMKG disebutkan:
Kejadian dan Parameter Gempabumi:
Hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 19.23.08 WIB wilayah Laut Filipina diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,0.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 km.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault ).
Dampak Gempabumi:
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Manado, Bitung III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ),
Sementara di Bolaang Uki II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI ( * Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang* ).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gempabumi Susulan:
Hingga hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 19.39 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock _ ).
Baca juga: Bukan Tanpa Sebab, Moeldoko Ungkap 3 Hal Jokowi Pilih Listyo Sigit Jadi Kapolri Pengganti Idham Azis
Baca juga: Gisel Jalani Isolasi Mandiri, Tidak Bisa Datang Wajib Lapor di Polda Metro Jaya, Positif Covid-19?
Baca juga: Peduli Korban Bencana Banjir di Nunukan & Kalsel, Garda Malinau Gelar Aksi Penggalangan Dana
Rekomendasi:
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id).
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official