Calon Tunggal Kapolri
Politikus PKS Terpesona Lihat Calon Kapolri Listyo Sigit Didampingi Polwan Berjilbab, Dipuji Cerdas
Politikus PKS, Dimyati Natakusumah terpesona lihat calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo didampingi polwan berjilbab, dipuji cerdas.
TRIBUNKALTARA.COM - Politikus PKS, Dimyati Natakusumah terpesona lihat calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo didampingi polwan berjilbab, dipuji cerdas.
Sanjungan dan pujian setinggi langit mengiringi Listyo Sigit Prabowo saat menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR.
Paling mencuri perhatian saat politikus dari partai oposisi justru terpesona dengan aksi Listyo Sigit Prabowo.
Politikus PKS, Dimyati Natakusumah mengaku terpesona melihat Lisyo Sigit Prabowo yang mau merangkul anak buah dengan latar belakang berbeda.
Satu diantaranya yakni keberadaan polwan berjilbab yang tampak mendampingi Listyo Sigit Prabowo di Komisi III DPR.
Adanya polwan berjilbab di belakang Listyo Sigit Prabowo membuat eks ajudan Presiden Jokowi itu dipuji cerdas.
"Pak Komjen Listyo Sigit Prabowo beserta Wakapolri dan jajarannya, saya senang tim bapak ada dua Polwan berjilbab, tanda-tanda bapak cerdas ini. Ini tanda kami sudah terpesona," ucap Dimyati Natakusumah, Rabu (20/1/2021).
"Ini Komjen yang termuda yang dipilih ini luar biasa dan Polri solid, alhamdulilah. Pak Sigit ini polisi cerdas dan bertangan dingin, dengan beliau semua beres," lanjut Dimyati Natakusumah.
Tak cuma itu, politikus PKS tersebut juga mengaku telah mengenal rekam jejak Listyo Sigit Prabowo selama berkarier di polisi.
"Track record beliau pernah menjadi pimpinan Polsek dan pimpinan Polres tingkat kabupaten/kota, serta pernah jadi Kapolda Banten, Saya warga bapak, saya tahu sepak terjang bapak, Banten kondusif luar biasa," katanya
Dimyati menyebutkan Listyo Sigit Prabowo tahu betul mana polisi yang buruk, polisi yang nakal, dan polisi yang jelek.
"Kabareskrim ini tahu siapa-siapa penjahat," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS menegaskan Listyo Sigit Prabowo bakal menghadapi isu soliditas di internal tubuh Polri.
Karena itu, dia mengingatkan, agar Polri harus menjalankan tugas secara independen agar soliditas tetap terjaga.
Baca juga: Pungli Hingga Kekerasan di Tubuh Polri Dibeber Calon Kapolri Listyo Sigit di DPR RI: Siap Diawasi
"Salah satu yang jadi pekerjaan rumah adalah visi tentang reformasi kepolisian. Dalam hal reformasi kepolisian ini ada isu soliditas internal," kata Dimyati.
Menurut Dimyati, tanpa independensi dan soliditas, akan lahir oknum-oknum anggota polisi di tubuh Polri yang hanya bekerja untuk kepentingan pribadi dan kelompok.
Namun, ia yakin komjen Listyo Sigit Prabowo merupakan orang yang tegak lurus menjalankan tugasnya. Sebab, merupakan "faksi" Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Detik-detik Kapolri Jenderal Idham Azis Beri Pelajaran ke Polisi saat Dampingi Anak Buahnya ke DPR
"Jika ada oknum yang nakal, maka masing-masing personel akan bekerja untuk kepentingan pribadi atau kelompok," ujarnya.
"Saya tahu Pak Sigit ini faksi Pak Jokowi. Jadi betul-betul sejalan dengan visi dan misi Presiden, jadi netral betul untuk bangsa dan negara.”
Bertalian dengan itu, Dimyati pun menanyakan sejumlah hal kepada Listyo Sigit Prabowo.
Di antaranya, pendapat Listyo Sigit Prabowo tentang upaya reformasi Polri dan strategi khusus untuk menuntaskan reformasi Polri di masa mendatang.
Sementara itu, calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan pihaknya mencanangkan konsep transformasi Polri bila terpilih menjadi Kapolri.
Dalam konsep yang disusunnya, terdapat tiga nilai utama yang menjadi fokus transformasi yang ditawarkannya.
"Yakni dengan tranformasi menuju Polri yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi yang berkeadilan Kami perkenalkan sebagai konsep Polri yang Presisi," kata Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Gantikan Idham Azis, Listyo Sigit Minta Restu ke Tito Karnavian, Jenderal Eks Kapolri Berikan Petuah
Jenderal bintang tiga itu menambahkan, konsep operasional dengan rencana yang nyata dan rasional itu akan menjadi dasar guna mewujudkan harapan masyarakat.
"Konsep inilah yang akan mewarnai Polri di masa depan," tutur Listyo Sigit Prabowo.
Tak Ingin ada Kriminalisasi Ulama
Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo berharap tidak ada lagi bahasa kriminalisasi ulama kedepannya.
Hal itu menanggapi perihal adanya anggapan pemerintahan saat ini sering kali mengkriminalisasi ulama.
"Saya kira bahasa kriminalisasi itu ke depan kami harapkan tidak ada lagi," kata Listyo saat sesi konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Untuk itu, jika dirinya menjadi Kapolri, Listyo akan berupaya membuka ruang komunikasi yang intens dengan para ulama.
"Artinya memang kami akan membuka ruang komunikas," ucapnya.
Baca juga: Gebrakan Listyo Sigit, Jenderal Anak Buah Megawati di DPR Lempar Pujian, Calon Kapolri Milenial
Namun, lanjut Listyo, harus dibedakan jika kemudian ada unsur tindak pidana.
Jangan sampai penegakan hukum yang dilakukan Polri dianggap kriminalisasi ulama.
"Namun demikian kalau ada proses penegakan hukum yang kami lakukan bukan karena kriminalisasi, namun karena ada tindak pidana yang terjadi," ujarnya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official