Tanaman Hias
Kisah Petani Tanaman Hias, Didatangi Sultan Bunga Minta Janda Bolong Ditukar Mobil, Dikira Bercanda
KSeorang petani tanaman hias di Bogor, tak menyangka didatangi Sultan Bunga minta janda bolong ditukar mobil Rp 150 juta, awalnya dikira bercanda
TRIBUNKALTARA.COM - Kisah seorang petani tanaman hias di Bogor, tak menyangka didatangi Sultan Bunga minta janda bolong ditukar mobil seharga Rp 150 juta, awalnya dikira bercanda.
Tisna Sobana (45), seorang petani tanaman hias asal Bogor tak pernah menyangka bisnis yang digelutinya itu membuahkan hasil hingga ratusan juta rupiah.
Itu bermula saat didatangi seorang Sultan Bunga yang meminta tanaman hias janda bolong atau Monstera Adansoni ditukar dengan mobil seharga Rp 150 juta.
Mulanya Tisna mengaku tak menanggapi serius tawaran dari Sultan Bunga itu.
Baca juga: Penjual Tanaman di Tarakan Sebut Aglonema Jadi Bunga Populer Sepanjang 2020, Harga Capai Jutaan
Namun akhirnya tanaman hias janda bolong miliknya benar-benar ditukar dengan mobil.
Petani yang biasa berjualan di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature itu menceritakan awal mula janda bolongnya ditawar Sultan Bunga.
Awalnya ada tujuh tanaman yang ditawar oleh Denny Lacon yang disebutnya sebagai Sultan Bunga atau sultan tanaman hias.
Namun kemudian Tisna memberi satu bonus tanaman hias sehingga delapan pot tanamannya ditukar dengan mobil.
Tisna mengatakan jenis tanaman hias miliknya yang ditukar oleh satu unit mobil Honda Brio adalah jenis Monstera Adansoni Varigata atau janda bolong, Florida Beauty, Monstera Marmorata, Philodendron Billetiae, Philo Anderson
Yang membuat tanaman tersebut mahal di antaranya adalah karena jumlahnya yang langka.
Hal itu seolah menjadi keistimewaan dari tanaman hias tersebut.
"Kalau soal harga itu dari dulu sama, ketika tanamannya sehat, kemudian dari kelangkaannya itu langka, stoknya habis, pasti mahal, kala barang stoknya habis harga jadi naik," katanya.
Tisna yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi petani tanaman koleksi ini mengembangkan beberapa varian tanaman hias sekitar satu tahun lalu.
Alhasil tanaman yang dibudidayakannya itu pun menarik minat sultan tanaman hias asal Depok yang memborong delapan pot tanaman hias milik Tisna di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature, Kamis (21/1/2021) kemarin.
Tisna yang juga owner Hoqy TR Flora ini bercerita awal mula tanamannya pada ditukar dengan mobil oleh Sultan Bunga asal Depok Denny Lacon berawal ketika seorang hunter menawarkan bunga koleksinya ditukar mobil.
"Awalnya bisa ditukar mobil itu awalnya itu orangnya Om Denny Lacon istilahnya mah hunternya gitu, bercanda bilang mau dituker sama mobil enggak tanaman situ, awalnya bercanda, tapi terus saya tanya balik mobilnya apa, ternyata benar," katanya saat ditemui TribunnwsBogor.com, Jumat (22/1/2021).
Setelah itu Ia pun cerita kepada istri dan anaknya.
Saat itu kebetulan sang anak pun menginginkan mobil.
"Saya cerita sama anak istri saya terus katanya mobilnya apah fotoin coba pas dikirim fotonya anak saya mau, iya udah saya bilang sama dia (yang mau beli) oke deal," ujarnya.
Tisna mengatakan bahwa awalnya hanya tujuh pot, namin Ia memberikan bonus satu jenis bunga seharga Rp 6,5juya sehingga yang awalnya tujuh pot menjadi delapan pot bunga yang ditukar dengan satu mobil jenis Honda Brio.
Transaksi jual beli pun sudah dilakukan dengan kwetansi yang dilengkapi materai.
Kini mobil yang ditukar dengan delapan pot bunga itu pun suddah digunakan oleh anaknya untuk beraktivitas.

Baca juga: Tetap Eksis di Awal Tahun, Karantina Pertanian Tarakan Sertifikasi 20 Tanaman Kaktus Asal Sebatik
Sultan Tanaman Hias Asal Depok Yang Mennukar Mobil Dengan Tanaman Hias.
Bisnis tanaman hias bisa dibilang menjanjikan.
Terlebih saat ini trend tanaman hias melonjak tajam ditengah masa pandemi Covid-19.
Tak heran jika tanaman hias yang memiliki keunikan yang langka dan tumbuh dengan sehat dihargai jutaan bahkan hingga puluhan juta rupiah.
Harga nampak bukan menjadi masalah selama para penggemar tanaman hias bisa mendapatkan tanaman yang diinginkannya.
Seperti seorang kolektor dan penghoby tanaman hias asal Depok Denny Lacon yang rela menukarkan mobil miliknya dengan delapan pot tanaman hias yang dijual oleh petani tanaman hias di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature Kota Bogor.
Denny bercerita bahwa awalnya Ia mengunjungi Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature karena tertarik dengan berbagai jenis bunga yang dijual oleh para petani tanaman hias.
Melalui rekannya, Denny pun menawarkan satu buah mobil mililnya untuk ditukar dengan tanaman hias.
"Sebenarnya sih saya pakai uang juga sebetulnya itu gak masalah, tapi karena teman-teman petani ini maunya mobil ya sudah mobil, kebetulan ada juga mobil,”katanya.
Denny bercerita Ia sudah mengoleksi tanaman hias sejak tahun 2005.
Karena selain memiliki keindahan mengkoleksi tanaman hias juga memiliki keuntungan tersendiri.
“Kalau saya sudah hobi dari 2005 suka tanaman hias, kebetulan saya lihat tanamannya bagus-bagus,” katanya.
Setelah menyepakati jual beli tanaman Sutisna dan Denny pun melakukan transaksi jual beli dengan bukti kuitansi yang dilengkapi materai.
Tisna Puluhan Tahun Bertani Tanaman Hias
Petani tanaman hias di Bogor Tisna Robana (45) yang juga owner Hoqy TR Flora mendapat satu unit mobil jenis Honda Brio dari hasil menukar delapan tanaman hias koleksinya.
Sosok Tisna bukanlah orang baru di dunia tanaman hias.
Karena sudah lebih dari 10 tahun pria asal Ciapus Bogor tersebut menjadi petani hias disela-sela profesinya sebagai karyawan disebuah tempat peternakan.
Tisna yang kini sudah resign dari pekerjaannya pun tengah fokus merawat tanaman hias dari hasil pertaniannya.
"Kalau saya awalnya memang karena senang saja, sambil kerja sambil bertani tanaman hias, cuma swkarang kerjanya saya sudah resign sekitar satu tahun lalu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di Pasar Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature, Jumat (22/1/2021).
Tisna bercerita bahwa awal memulai budidaya tanaman hias Ia hanya fokua terhadap pengembangan tanaman untuk menghasilkan tanaman-tanaman unik dan langka.
Ia mengaku tidak tergiur dengan uang di awal menjalani hobynya untuk menjadi petani tanaman hias.
"Awalnya itu saya cari yang memang bagus saya beli, terus kemudian diperbanyak dengan bonggolnya itu, jadi awalnya saya tidak tergiur uang tapi fokus ngehasilin yang bagus-bagus dulu saja," katanya.
Dua tahun terakhir lalu Tisna pun fokus mengembangkan beberapa jenis tanaman hias di antaranya adalah tanaman hias janda bolong.
Hingga akhirnya tanamannya itu pun berharga jutaan rupiah bahkan hingga ditukar dengan mobil.
"Awalnya saya beli satu daun, jadi istilahnya saya taniin (budidaya) dulu saya enggak tertarik sama uang, saya taniin dulu, perbanyak dulu, sekitar satu tahunnya sekarang tinggal nikmatin hasilnya gitu, sekarang kan banyak hasilnya," katanya.
Keuntungan lain dari mengembangkan berbagai jenis tanaman hias adalah memiliki beragam koleksi yang diminati oleh para kolektor.
Disaat ditempat lain tidak ada tanaman hias yang dicari para kolektor, Tisna sudah memiliki tanaman tersebut.

"Saya dari dulu sama tani koleksian juga dan sekarang sudah nikmati saja, saya setahun setengah ini ya (mengembangkan janda bolong) dan sekaeang nikmati hasil, jadi orang-orang belum pada punya saya mah sudah punya duluan," katanya.
Respon Inisiator Pasar Tanaman Hias di Bogor
Inisiator Tanaman Hias Jungle Fest Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata menyambut baik adanya minat kolektor bunga yang berani menukar tanaman hias dengan harga tanaman puluhan juta.
"Ini hal yang positif ya, karena ini kan jadi sebuah semangat ditengah kondisi pandemi Covid-19 kata orang ekonomi kita lagi down ternyata didunia tanaman hias tetap menunjukan eksistensi," katanya.
Dengan begitu kata Ade bisa memberikan semangat dan motivasi kepada dunia ekonomi khususnya di tanaman hias untuk terus berkreasi dan berinovasi.
Ia pun berharap agar ada perhatian dari pemerintah untuk ikut membantu petani tanaman hias agar bisa lebih berkembang lagi.
"Mudah-mudahan pemerintah khususnya, memperhatikan industri tanaman hias yang semakin hari semakin luar biasa, karena tanpa bantuan pemerintah kreatifitas masyrakat juga akan sedikit sulit," katanya.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official