Berita Nasional Terkini

Dikira Membawa Sampah, Dalam Mulut Buaya Sepanjang 4 Meter Ternyata Jasad Mengenaskan Sugiarti

Dikira membawa sampah, dalam mulut buaya sepanjang 4 meter ternyata jasad mengenaskan Sugiarti.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Ilustrasi - Mayat Sugiarti (41), warga Dusun Keman Desa Catur Rahayu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di mulut buaya. ( KOLASE TRIBUNKALTARA.COM ) 

TRIBUNKALTARA.COM - Dikira membawa sampah, dalam mulut buaya sepanjang 4 meter ternyata jasad mengenaskan Sugiarti.

Hilang beberapa saat dari belakang rumah, jasad Sugiarti ditemukan di dalam mulut buaya sepanjang 4 meter.

Awalnya, beberapa orang melihat ada buaya yang membawa sesuatu semacam dalam mulutnya.

Ternyata, dalam mulut buaya tersebut adalah jasad Sugiarti yang sudah dalam kondisi mengenaskan.

Penemuan jasad Sugiarti ini dilakukan warga dengan cara menyusuri sungai terlebih dahulu.

Dari lokasi menghilangnya Sugiarti, warga mendapati jasad Sugiarti berjarak kurang lebih sejauh 3 kilometer.

Baca juga: Besok Rabu Pon, Saatnya Jokowi Ambil Keputusan Penting, Lantik Kapolri Listyo Sigit Sampai Reshuffle

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs AC Milan di Coppa Italia, Saksikan Live Streaming di TVRI

Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Beber 10 Pegawai Forkopimda Bakal Terima Vaksin Corona Sinovac Tahap II

Baca juga: Pengakuan Denny Sumargo Pernah Diguna-guna Hingga Mendaki Gunung Kerinci Untuk Mencari Tuhan

mulut buaya akhirnya terungkap, baru bisa dilepas setelah buaya disetrum. 

Mayat Sugiarti (41), warga Dusun Keman Desa Catur Rahayu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi akhirnya ditemukan.

Sebelumnya, Sugiarti sempat dikabarkan hilang di Sungai Keman belakang rumahnya.

Lebih kurang enam jam pencarian, jenazah Sugiarti ditemukan masyarakat dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Saat itu mayat korban masih di dalam mulut buaya sepanjang 4 meter, Senin (25/1/2021).

Dikatakan Asgawi (60) satu dari warga yang menemukan dan membantu melepaskan korban dari rahang buaya, menuturkan, dirinya dengan beberapa tim pencari melakukan pencarian.

"Setelah sekian lama melakukan pencarian, akhirnya sesuai feeling pencarian difokuskan menuju ke muara sungai yang cukup besar. Akhirnya kita berhasil menemukan buaya yang di cari berjarak 4 kilo dari TKP," ujarnya

"Awalnya kita juga sempat mendapat info, bahwa ada warga (anak anak) yang melihat buaya di sekitar sungai menuju muara. Dengan membawa seperti sampah di mulutnya," imbuh Asgawi.

Saat proses penyusuran sungai, salah satu rekan melihat ekor buaya yang cukup besar dan langsung melakukan pengejaran. Dengan berbekal alat setrum buaya dengan panjang 4 Meter tersebut melepaskan mangsanya.

"Pas kita lihat itu buaya langsung kita kejar, dan terus disetrum. Karena tidak tahan akibat kesetrum listrik tadi akhirnya korban dilepaskan dari gigitannya," ujarnya.

Baca juga: Kabar Terkini Dugaan Pelanggaran Prokes Pendiri FPI, Kejagung Turunkan 16 Jaksa Tuntut Rizieq Shihab

Baca juga: UPDATE Tambah 14, Kasus Covid-19 Nunukan jadi 928, Sembuh 44 dan 1 Pasien Probable Meninggal Dunia

"Setelah dilepas korban langsung kita tarik, meski kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," tambahnya.

Lanjutnya, jika melihat arah buaya tersebut, korban akan dibawa ke muara yang lebih luas dan dalam atau istilah kita menyebutnya (lubuk).

" Jika terlambat sedikit kemungkinan korban untuk ditemukan akan sulit. Mengingat tidak jauh dari TKP sudah merupakan muara buaya (lubuk)," pungkasnya.

Fakta Baru dari Hasil Visum Sugiarti di Puskesmas, Tidak Ada Tanda-tanda Serangan Buaya

Dari hasil visum luar yang dilakukan pihak Puskesmas Pembantu (Pustu) Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim terhadap korban tenggelam diduga diserang buaya, tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat serangan hewan buas.

Fakta mengejutkan tersebut diketahui berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh tim dokter, dimana pasca ditemukannya korban atas nama Sugiarti (41) berjarak 3 kilometer dari lokasi hilang.

Dan ditemukan masih di dalam mulut predator air penghuni sungai teluk Dawan. Namun pemeriksaan tim dokter dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda berkas seragam hewan buaya ataupun luka robek.

"Berdasarkan dari hasil visum luar di Pustu Dendang, memang tidak ada tanda tanda serangan buaya. Hanya saja ada luka lebam pada wajah dan luka gores pada bagian perut korban," ujar Kampus Pembantu Kecamatan Dendang Adi.

"Hanya itu saja yang kita temukan dari hasil visum tadi," tambahnya.

Baca juga: Kronologi Bocah Selambai Bontang Melepakan Diri dari Terkaman Buaya Berukuran 2,5 Meter

Baca juga: Buaya Kembali Terkam Warga di Bontang, Masyarakat Sekitar Akui Trauma Berenang

Lanjutnya, terkait lebam tersebut pihaknya tidak berani berspekulasi apakah lebam pada korban tersebut akibat benturan kayu ataupun lainnya.

"Intinya apa yang kita temukan itu yang kita catat, untuk penyebabnya kita tidak mengetahui. Berdasarkan keterangan keluarga korban memiliki riwayat asma," jelasnya.

Terpisah Perwakilan BKSDA Provinsi Jambi Farid, saat dikonfirmasi tribunjmabi.com pihaknya saat ini sudah berada di lokasi kejadian dan melakukan survei lokasi.

"Kemungkinan untuk tindak selanjutnya, kita akan melakukan penangkapan terhadap buaya tersebut," pungkasnya.

Kades Sebut Sudah 5 Kali Kasus Serangan Buaya di Catur Rahayu, Tiga Selamat Dua Meninggal

Sugiarti, wanita paruh baya di Tanjabtim ditemukan. Kondisinya masih di dalam mulut buaya.
Sugiarti, wanita paruh baya di Tanjabtim ditemukan. Kondisinya masih di dalam mulut buaya. (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)

Pasca dikabarkan hilang tercebur di aliran primer Dusun Keman, menurut warga sepanjang aliran sungai kerap melintas buaya saat sore hingga malam hari.

Sejak pukul 07.15 warga sekitar bersama pihak terkait, TNI, POLRI dan BPBD terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban Sugiarti (41) warga dusun Keman Desa Catur Rahayu Tanjabtim.

Dengan menggunakan perahu, peralatan seadanya warga dan tim pencarian melakukan penyisiran secara manual. Dengan radius mencapai 4 km lebih.

Baca juga: BREAKING NEWS Bocah 12 Tahun di Bontang Duel dengan Buaya, Lolos Setelah Diterkam Sang Predator

Baca juga: Dugaan BKSDA Kaltim, Populasi Reptil Buaya di Bontang Kalimantan Timur Kian Bertambah

Kepala Desa Catur Rahayu, Supriyanto mengatakan, dirinya menerima informasi pada pagi tadi bahwa ada korban tenggelam di aliran primer.

"Tidak ada yang mengetahui pasti peristiwanya, yang jelas suaminya kaget melihat masakan korban mutung dan langsung mencari korban. Ketika ke belakang terlihat ada sandal korban di dekat jamban," ujarnya, Senin (25/1/2021).

Dikatakannya pula, hampir setiap hari di waktu sore hingga malam hari warga melihat buaya melintas (berhanyut) di aliran sungai Keman. Bahkan sebagian warga sudah mengetahui hal tersebut dan menjauhi sungai.

Sebelum ditemukan meninggal, akibat serangan buaya warga sekitar sudah menduga jika korban diserang buaya. Pasalnya selain salah satu sandal yang ditemukan hanyut warga juga temukan senter kepala yang digunakan korban berjarak 500 Meter dari TKP.

Lanjut kades, kasus serangan buaya ini bukan kali pertama terjadi di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang. Dalam kurun beberapa tahun terakhir sudah da Lima kasus serangan buaya terhadap manusia dan ini kasus terbaru.

"Dimana dari Lima kasus tersebut, Tiga diantaranya selamat dan Dua hilang atau meninggal dunia," ujarnya.

Terpisah Suami korban Hardi, saat di konfirmasi Tribunjambi.com menuturkan, sebelum menghilang korban sempat mengeluh sakit perut dan ingin buang hajat. Dan salah seorang tetangga juga melihat korban berjalan menuju sungai ketika tetangga tadi baru usai buang hajat.

"Rencananya pagi ini mau mengantar anak saya ke pondok di Jambi. Jadi istri saya buat jajanan untuk sangu anak saya, karena kebelet sakit perut dan kebelakang itulah terakhir saya lihat istri saya," ujarnya dengan mata berkaca kaca.

Namun saat kejadian, adik korban sempat mendengar seperti teriakan dan hempaskan air dari arah sungai. Namun si adik tadi tidak mengetahui jika kakaknya saat itu berada di belakang (Sungai) sedang buang hajat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Detik-detik Penemuan Mayat Sugiarti, Masih Berada di dalam Mulut Buaya, Disetrum Supaya Dilepaskan, di Tribunjambi.com dengan judul Fakta Baru dari Hasil Visum Sugiarti di Puskesmas, Tidak Ada Tanda-tanda Serangan Buaya dan Tribunjambi.com dengan judul Kades Sebut Sudah 5 Kali Kasus Serangan Buaya di Catur Rahayu, Tiga Selamat Dua Meninggal


Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved