Kapolri Baru

Jokowi Pimpin Pelantikan Kapolri, Listyo Sigit Gantikan Jenderal Idham Azis Rabu 27 Januari 2021

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dijadwalkan memimpin pelantikan Kapolri, Rabu 27 Januari 2021, Listyo Sigit Prabowo gantikan Jenderal Idham Azis

Tangkapan Layar YouTube KompasTV
Komjen Listyo Sigit Prabowo saat kenaikan pangkat yang dipimpin Kapolri Idham Azis. (Tangkapan Layar YouTube KompasTV) 

TRIBUNKALTARA.COM - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dijadwalkan memimpin pelantikan Kapolri hari ini, Rabu 27 Januari 2021, Listyo Sigit Prabowo gantikan Jenderal Idham Azis.

Rencananya, eks ajudan Jokowi. Listyo Sigit Prabowo bakal diambil sumpahnya sebagai Kapolri baru sekira pukul 10.00 WIB.

Selain diambil sumpah, Listyo Sigit Prabowo terlebih dulu akan mendapat pangkat Jenderal penuh atau bintang 4.

Menkopolhukam Mahfud MD dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan menjadi saksi penandatanganan berita acara pengangkatan sumpah jabatan.

Namun rangkaian acara pelantikan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri dilakukan setelah Presiden Jokowi menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Presiden menjalani vaksinasi, 14 hari setelah vaksinasi tahap pertama.

Baca juga: Besok Rabu Pon, Saatnya Jokowi Ambil Keputusan Penting, Lantik Kapolri Listyo Sigit Sampai Reshuffle

Untuk diketahui vaksinasi Covid-19 tahap pertama kepada presiden dilakukan pada 13 Januari lalu.

"Iya, (besok)," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada Tribunnews.com, Jakarta, Selasa, (26/1/2021).

Heru mengatakan bahwa tahapan, serta mekanisme vaksinasi tahap II nanti akan sama seperti vaksinasi tahap I yang digelar di Veranda Istana Merdeka.

Pada vaksinasi tahap I, Presiden mengikuti vaksinasi sesuai dengan simulasi yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.

Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memberi hormat kepada Anggota Komisi III DPR RI jelang fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/HO/Humas DPR RI
Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memberi hormat kepada Anggota Komisi III DPR RI jelang fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021). Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun. Tribunnews/HO/Humas DPR RI (Tribunnews/HO/Humas DPR RI)

Baca juga: Jadwal Pelantikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Eks Ajudan Jokowi Gantikan Jenderal Idham Azis

Presiden terlebih dahulu menuju ke meja 1 atau meja pendaftaran untuk didata.

Setelah itu, presiden menuju ke meja 2, untuk dilakukan skrining, anamnesa dan, pemeriksaan fisik sederhana.

Pelantikan Kapolri

Setelah vaksinasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri pada Rabu esok, (27/1/2021).

"Pelantikan Kapolri juga rencananya akan dilakukan besok, setelah Bapak Presiden menerima vaksinasi," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan.

Listyo Sigit akan dilantik sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun.

Sebelumnya Jokowi mengajukan Listyo Sigit yang menjabat Kepala Bareskrim Polri sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR.

Melalui rapat Paripurna, DPR lalu menyetujui usulan Presiden tersebut dan kemudian menyampaikan surat persetujuan kepada Presiden melalui Kementerian Sekretariat Negara pada Jumat pekan lalu (22/1/2021).

Baca juga: Misteri Jokowi Suka Ambil Keputusan Penting di Rabu Pon Terungkap, Ganti Menteri & Lantik Kapolri

Polri Gelar Acara Internal

Polri akan melaksanakan upacara serah terima panji Tribrata Polri seusai Komjen Listyo Sigit dilantik jadi Kapolri oleh Presiden Jokowi.

Penyerahan panji menandakan serah terima jabatan Kapolri dari Jenderal Idham Azis kepada Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Demikian Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Selasa (26/1/2021).

“Itu kegiatannya ada penyerahan panji Polri Tribrata dari Kapolri lama ke yang baru.

(Kegiatannya -red) Pasca-pelantikan di Istana. Itu, kegiatan di internal sini,” ujarnya.

Baca juga: DPR Setujui Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Kapan Pengganti Jenderal Idham Azis Itu Dilantik?

Selain itu, acara berlanjut dengan serah terima Bhayangkari dan Yayasan Kemala Bhayangkari dari istri Jenderal Idham Azis, Fitri, kepada istri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Juliati Sapta Dewi Magdalena.

Dalam kesempatan ini, Rusdi mengatakan, Juliati Sapta Dewi juga akan diangkat sebagai ibu asuh Polisi Wanita.

“Semua dilaksanakan di Mabes dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat. Beberapa pejabat hadir virtual,” jelasnya.

Berikut 10 program Kapolri Baru Listyo Sigit Prabowo :

1. Perluasan ETLE dan larangan tilang polisi

Listyo Sigit Prabowo mengatakan keinginannya untuk mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas, termasuk di antaranya adalah Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

Dengan adanya ETLE, polisi lalu lintas (Polantas) yang bertugas di lapangan nantinya hanya mengatur lalu lintas tanpa melakukan penilangan.

Sebab, menurut Listyo Sigit Prabowo, interaksi antara Polantas dan masyarakat dalam pemberian hukuman tilang kerap menimbulkan penyimpangan.

"Pelanggaran jelas, hukumannya jelas, dan peran polisi seperti apa.

Tidak ada ruang untuk titip sidang, sebab itu paling berbahaya," kata dia.

Baca juga: Tahu Listyo Sigit Jadi Kapolri Gantikan Idham Azis, Begini Reaksi Habib Rizieq di Balik Penjara

2. Menghidupkan Pam Swakarsa

Listyo Sigit Prabowo juga ingin menghidupkan kembali Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut eks ajudan Presiden Jokowi ini, Pam Swakarsa akan diintegrasikan dengan perkembangan teknologi informasi dan fasilitas-fasilitas yang ada di Polri.

"Sehingga kemudian bagaimana Pam Swakarsa ini bisa tersambung atau ter-connect dengan petugas-petugas kepolisian," katanya lagi.

3. Hapus stigma kriminalisasi ulama

Listyo berharap, tak ada lagi stigma bahwa polisi melakukan kriminalisasi ulama. Untuk itu, ia pun akan mengedepankan komunikasi.

"Saya kira bahasa kriminalisasi itu ke depan kami harapkan tidak ada lagi. Artinya memang kami akan membuka ruang komunikasi," jelas dia.

Meski demikian, polisi akan melakukan penegakan hukum jika memang terjadi tindak pidana.

4. Virtual Police dan menggaet influencer

Selain itu, Listyo juga akan menghadirkan polisi dunia maya atau virtual police yang bertugas sebagai edukasi.

"Dengan virtual police, maka akan lebih mengarah kepada hal-hal yang bersifat edukasi," tutur Listyo Misalnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan data pribadi dan etika bermedia sosial tanpa menutup ruang kreativitas.

Dalam penerapannya, pihaknya akan menggandeng influencer yang memiliki followers banyak.

5. Penyelesaian kasus hate speech

Terkait kasus ujaran kebencian, Listyo Sigit Prabowo akan tetap mengedepankan pendekatan lunak.

Artinya, jika dalam taraf yang biasa dan pelaku bersedia minta maaf, maka kasus selesai.

"Yang harus saya sampaikan terkait dengan hate speech, kalau masih biasa, kita akan tegur minta maaf, selesai," kata Listyo Sigit Prabowo.

Akan tetapi, ia tidak akan memberikan toleransi bagi ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa.

6. Gandeng KPK untuk kasus korupsi

Listyo Sigit Prabowo juga mengaku siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus korupsi.

Ia memastikan, hubungan Polri dan KPK saat ini sangat baik dan solid.

Dalam rangka pengusutan kasus, pihaknya terbuka untuk bekerja sama, dan melakukan joint investigation apabila diperlukan.

Termasuk dalam supervisi yang merupakan wewenang KPK.

7. Kesetaraan layanan kesehatan bagi anggota polisi

Listyo Sigit Prabowo menginkan adanya kesetaraan layanan kesehatan antara personel Polri yang bertugas di daerah terpencil dengan di wilayah perkotaan.

Menurut dia, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan standarisasi rumah sakit Polri, seperti meningkatkan kelas maupun kapasitas rumah sakit.

"Ke depan, standar ini kami akan buat sama, di samping bisa untuk melayani anggota, tentunya juga untuk melayani masyarakat yang ada di sekitarnya," kata Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Politikus PKS Terpesona Lihat Calon Kapolri Listyo Sigit Didampingi Polwan Berjilbab, Dipuji Cerdas

8. Libatkan mantan napiter untuk cegah radikalisme

Untuk mencegah radikalisme di tubuh masyarakat, Listyo akan melibatkan mantan napi terorisme (napiter).

Selain itu, Polri juga bakal mengutamakan deteksi aksi sebagai pendekatan lunak dalam hal mengatasi terorisme.

Hal tersebut dilakukan dengan bekerja sama dengan Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), kelompok masyarakat sipil, dan tokoh agama.

9. ASN Polri untuk penyandang disabilitas

Listyo Sigit Prabowo juga akan membuka ruang bagi kelompok disabilitas untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri.

Dalam perekrutan, pihaknya akan menempatkan kelompok disabilitas di sejumlah bidang, mulai dari administrasi, pelayanan, analisa teknologi, dan informasi.

Selain itu, Listyo Sigit Prabowo juga tidak menutup kemungkinan untuk menempatkan disabilitas sebagai ASN sesuai posisinya.

Baca juga: Detik-detik Kapolri Jenderal Idham Azis Beri Pelajaran ke Polisi saat Dampingi Anak Buahnya ke DPR

10. Transformasi Polri Presisi

Ketika menjabat sebagai Kapolri, Listyo Sigit Prabowo berencana akan membangun transformasi Polri Presisi, yaitu konsep pemolisian prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Menurut dia, penegakan dengan pendekatan pemolisian prediktif akan membangun kejelasan permasalahan keamanan yang menciptakan keteraturan sosial di tengah masyarakat.

Sementara itu, responsibilitas dimaknai sebagai rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, prilaku, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas.

Untuk transparansi berkeadilan, merupakan realisasi dari prinsip, cara berpikir, dan sistem yang terbuka, akuntabel, dan humanis.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved