Virus Corona
Virus Corona di Indonesia Tembus 1 Juta Kasus, Sudah 206 Ulama Meninggal, Menag Gus Yaqut Bereaksi
Virus Corona di Indonesia tembus 1 juta kasus, sudah 206 Ulama meninggal dunia, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bereaksi.
“Kami berharap para kiai pesantren dan tokoh agama yang terus membina masyarakat, serta para santri bisa mendapat prioritas vaksinasi Covid-19,” terang Menag.
Ilmuwan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moerdena Inc mengungkapkan vaksin Covid-19 Moderna ampuh melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Hal itu disampaikan para ilmuwan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Moerdena Inc seperti dilansir BBC, Selasa (26/1/2021).
Dalam riset awal menunjukkan antibodi yang dipicu oleh vaksin dapat mengenali dan melawan varian baru Covid-19.Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini untuk orang-orang yang telah divaksinasi.Varian baru ini telah menyebar dengan cepat di sejumlah negara.
Virus corona telah mengalami perubahan atau mutasi yang berarti mereka dapat menginfeksi sel manusia lebih mudah daripada versi asli corona yang memulai pandemi di dunia.
Para ahli menilai varian Inggris, yang muncul pada September tahun lalu, hingga 70 persen lebih gampang menular.
Vaksin saat ini dirancang pada saat varian asli atau belum varian varu. Tetapi para ilmuwan optimis vaksin Moderna masih mampu bekerja melawan varian yang baru.
Sudah ada beberapa hasil awal yang menunjukkan vaksin Pfizer mampu melindungi penggunanya terhadap varian baru Inggris.
Untuk studi Moderna, para peneliti melihat sampel darah yang diambil dari delapan orang yang telah menerima dua dosis vaksin Moderna yang direkomendasikan.
Temuan ini belum ditinjau sejawat, tetapi menyarankan kekebalan dari vaksin mengenali varian baru.Selain juga menetralisir antibodi, yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh, menghentikan virus memasuki sel.
Sampel darah yang terpapar pada varian baru tampaknya memiliki antibodi yang cukup untuk mencapai efek netralisasi ini, meskipun tidak sekuat varian Afrika Selatan seperti untuk Inggris.
Moderna saat ini sedang menguji apakah memberikan suntikan ketiga akan bermanfaat.
Seperti ilmuwan lain, perusahaan juga sedang menyelidiki apakah mendesain ulang vaksin untuk menjadi akan lebih baik untuk melawan varian baru.
Stephane Bancel, kepala eksekutif Moderna, mengatakan perusahaan percaya itu "penting untuk menjadi proaktif seiring berkembangnya virus".Regulator Inggris telah menyetujui vaksin Moderna untuk dipakai dalam kondisi darurat.
Vaksin bekerja dengan cara yang sama dengan Pfizer yang sudah digunakan di Inggris.Lebih dari 6,3 juta orang di Inggris telah menerima dosis pertama baik vaksin Pfizer atau AstraZeneca.
Baca juga: Perbaikan Jembatan Jelarai Memakan Waktu 5 Bulan, Tidak Dibongkar Total, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Baca juga: Bawa Inter Milan Menang, Gol Tendangan Bebas Eriksen ke Gawang AC Milan Punya Arti Penting
Baca juga: Dijadwalkan Tiba Sore Ini, Kabupaten Malinau Peroleh 2.440 Vial Vaksin Covid-19