Berita Nasional Terkini

Pengakuan Pemulung yang Dapat Kerja di Kawasan Elite Berkat Mensos Risma, Tak Cuma Bersyukur

Pengakuan pemulung yang kini mendapat kerja di kawasan elite berkat Mensos Tri Rismaharini alias Risma, tak cuma bersyukur.

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Roni Adnan Bahar dan Mensos Tri Rismaharini (Risma) (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pengakuan pemulung yang kini mendapat kerja di kawasan elite berkat Mensos Tri Rismaharini alias Risma, tak cuma bersyukur.

Aksi blusukan Tri Rismaharini menyambangi pemulung dan gelandangan perlahan mulai membuahkan hasil.

Sejumlah pemulung dan gelandangan yang pernah ditemuinya itu kini kehidupannya berubah, lantaran bisa mendapatkan kerja.

Hal ini dialami Roni Adnan Bahar (36) yang dulunya seorang pemulung atau Pemerintah menyebutnya Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Baca juga: Anies Baswedan Tak Diam, Begini Kondisi Terkini Kolong Jembatan yang Pernah Disidak Mensos Risma

Berkat Menteri Sosial ( Mensos ) Tri Rismaharini, ia kini bekerja di kawasan elite di Bekasi, Grand Kamala Lagoon.

Tak cuma bersyukur, Roni Adnan Bahar juga punya harapan besar bisa mengajak Mensos Risma pergi umrah bersama.

Pasalnya berkat aksi Risma, derajat hidup Roni terangkat dan bisa bekerja di tempat yang layak.

"Ini cita-citaku ya, nanti kalau ada rezeki, kalau ada izin dari Tuhan, aku pingin umrah bareng-bareng keluarga, sama Bu Menteri ( Tri Rismaharini ), sama kepala dinas sosial."

"Ingin banget bawa Bu Risma, pingin saja aku berterimakasih sudah membantu mendapat pekerjaan di Grand Kamala Lagoon gitu," ucap Roni kepada Tribun Network di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/1/2021) kemarin.

Roni merupakan PPKS yang dirujuk dari dari Dinas Sosial Kabupaten Subang pada 5 Januari 2021.

Dia kini hidup di Balai Karya Pangudi Luhur, Bekasi bersama 20 orang PPKS lainnya.

Di Grand Kamala Lagoon, Roni bekerja sebagai seorang tukang kebun.

Dia pun merasa senang lantaran pekerjaan yang dijalaninya tidak terlalu sulit.

Mantan pemulung Roni Adnan Bahar berfoto di tempat kerja barunya, di Bekasi, Jabar, Senin (25/1/2021). Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut kini bekerja di Grand Kamala Lagoon setelah ditemui oleh Mensos Tri Rismaharini.
Mantan pemulung Roni Adnan Bahar berfoto di tempat kerja barunya, di Bekasi, Jabar, Senin (25/1/2021). Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut kini bekerja di Grand Kamala Lagoon setelah ditemui oleh Mensos Tri Rismaharini. (TRIBUN/LUSIUS GENIK)

Baca juga: Mengaku Kastubi, Pemulung yang Ditemui Risma saat Blusukan, Kini Minta Maaf Sudah Bohongin Orang

"Ini sudah hari ke-12 saya kerja. Saya kerja di bagian perkebunan, bersih-bersih jalan, terus bagian potong-potong rumput, terus nyabut-nyabutin rumput. Senanglah," ucap Roni.

Roni sangat bersyukur mendapatkan kesempatan bekerja di Grand Kamala Lagoon.

Sebab, menjadi seorang pemulung bukanlah hal yang sejatinya ia inginkan.

"Dari dulu aku juga kerja, bukan jadi pemulung.

Ingin kerja dari pas lulus sekolah, keinginan saya maunya kerja, bukan jadi pemulung.

Akhirnya bersyukur kemarin dapat kerjaan (dari Risma)," ucap dia.

Roni berharap bahwa pekerjaannya saat ini bisa dia jalani dengan baik.

Bila sudah bisa mandiri secara finansial, kelak Roni ingin membuka sebuah usaha warung makan di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat.

"Harapan saya, saya ingin buka usaha buat di Garut, kampung halaman, pingin buka usaha.

Kalau maunya usaha yang dagang makanan gitulah," ucap Roni.

Selain itu, di Balai Karya Pangudi luhur, Roni mengaku ingin belajar ternak lele.

Bila sudah bisa ternak lele sendiri, kelak ia akan membuat kolam lele di Garut.

"Kalau aku ikut pelatihan di sini, pingin ternak lele, ternak ikan, nanti kalau aku udah bisa ternak lele, mau bikin juga di Garut.

Kolam lele sama ikan mas gitu," ujar Roni.

Awal Mula Roni Jadi Pemulung

Sebelum hidup di jalanan, Roni sempat hidup bersama saudaranya yang tinggal di kawasan Tanjungsari, Subang, Jawa Barat.

Namun, karena satu dan lain hal, Roni justru merasa bosan hingga akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.

"Bosan kan kalau diem di rumah saudara tidak ada kegiatan apa-apa, cuma bantuin ini itu kan sepi, ah gimana kalau aku pingin kabur gitu kan," ucap Roni.

Baca juga: Twitter PDIP Mendadak Jadi Sorotan, Posting Aksi Mensos Risma Blusukan ke Pemulung dan Gelandangan

Pertamakali kabur dari rumah, Roni langsung berjalan menuju ke Bandung.

"Di sana ada saudara juga, pas lagi sepi saya kabur lagi dari rumah saudara yang di Bandung, kabur langsung ke Purwakarta, nekat gitu," ujar Roni.

Roni pun akhirnya kembali melarikan diri dari rumah dan langsung menuju ke Kabupaten Purwakarta.

Di Purwakarta, Roni hidup selama kurang lebih hampir tiga minggu sampai akhirnya menyerahkan diri ke dinas sosial.

Selama di Purwakarta, lanjut Roni, dirinya banyak menjalani hari-hari tanpa tidur.

Di momen-momen sulit itulah Roni banyak berdoa, berharap kepada Allah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih pantas dijalani.

"Aku berdoa terus, salat, beribadah, berharap diberi pekerjaan yang lebih pantas lagi oleh Allah," ucap Roni.

"Kalau engga aku pingin banget di panti sosial, pingin mencari solusi untuk memperbaiki diri," sambung dia.

Roni pun akhirnya menyerahkan diri kepada dinas sosial Kabupaten Purwakarta.

Di sana Roni mengaku sempat berbicara langsung dengan kepala dinas sosial, hingga akhirnya diberikan kesempatan untuk dipindahkan ke Balai Karya Pangudi luhur.

"Saya di Purwakarta dari pas sebelum tahun baru, saya waktu itu sudah bilang mau di antar ke sini ( Balai Karya Pangudi Luhur )," kata Roni.

"Dikasih syarat kalau saya harus benar-benar niat, jangan bikin malu kantor dinas yang ada di Purwakarta.

Saya bilang saya serius, akhirnya saya diantar ke sini, ke Bekasi," sambung dia.

Harapan Risma

Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial ( PPKS ) pemulung yang tinggal sementara di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi mendapatkan pelatihan keterampilan memasak dari Surabaya Hotel School.

Pelatihan memasak digelar 6 hari mulai 26 hingga 31 Januari 2021 didampingi oleh 9 instruktur untuk bekal membuka usaha kuliner itu diikuti 30 peserta dari PPKS maupun unsur balai.

"Kegiatan ini untuk memotivasi penerima manfaat agar mampu mengolah makanan dengan baik dan benar, nantinya mereka mempunyai bekal yang cukup membuat usaha kuliner secara mandiri," ujar Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini melalui keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021). 

Baca juga: Anies Baswedan Tak Diam, Begini Kondisi Terkini Kolong Jembatan yang Pernah Disidak Mensos Risma

Baca juga: Aksi Mensos Risma Bantu Gelandangan di Wilayah Anies Baswedan, Akhirnya Bekerja di Perusahaan BUMN

Baca juga: Usai Tuai Kritik Pencitraan, Mensos Risma Dipuji Mahasiswa Soal Gerak Cepat Tangani Korban Bencana

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan program ini dilakukan demi memberikan kemampuan untuk mengembangkan usaha secara mandiri. 

"Jadi, semua program di sini sudah berjalan dengan baik, pelan-pelan dan semoga mereka bisa mandiri”, pungkas Mensos.

Pelatihan memasak dilakukan sejalan dengan rencana pembukaan sentra produksi dan kuliner di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, sebagai bentuk dari layanan rehabilitasi sosial sekaligus pemberdayaan sosial.

Direncanakan sentra produksi dan kuliner dibangun dalam 3 jenis, yaitu rumah makan, pujasera dan cafe. 

Pusat kuliner ini akan menjadi tempat makan bagi pegawai Kementerian Soasial (Kemensos) maupun masyarakat umum.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Mantan Pemulung yang Hidupnya Lebih Baik Berkat Aksi Blusukan Mensos Tri Rismaharini, https://jakarta.tribunnews.com/2021/01/28/cerita-mantan-pemulung-yang-hidupnya-lebih-baik-berkat-aksi-blusukan-mensos-tri-rismaharini?page=all.
Editor: Muhammad Zulfikar
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved