Berita Nasional Terkini
Polisi Pangkat AKP Tak Takut Ajak Selfie Jenderal Listyo Sigit Setelah Jokowi Lantik Kapolri
Sosok polisi berpangkat AKP jadi perhatian setelah Presiden Jokowi melantik Kapolri, lantaran tak takut mengajak selfie Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
TRIBUNKALTARA.COM - Sosok polisi berpangkat AKP jadi perhatian setelah Presiden Jokowi melantik Kapolri, lantaran tak takut mengajak selfie Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Perjalanan karier eks ajudan Presiden Jokowi, Listyo Sigit Prabowo memasuki puncaknya setelah resmi menjabat Kapolri.
Bersamaan dengan itu, Listyo Sigit Prabowo naik pangkat menjadi Jenderal penuh.
Meski Listyo Sigit Prabowo punya pangkat tertinggi di institusi Polri, ia tetap ramah terhadap bawahannya.
Satu bukti Listyo Sigit Prabowo tetap akrab dengan bawahannya ketika seorang polisi berpangkat AKP mengajaknya Selfie.
Momen itu terjadi saat proses pelantikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Negara, pada Rabu (27/1/2021) kemarin.
Baca juga: Listyo Sigit Jabat Kapolri, Anak Buah Prabowo di Nunukan Minta Prioritaskan Perbatasan RI-Malaysia
Sontak aksi polisi berpangkat AKP itu viral lantaran tak gentar mengajak seorang Jenderal Polri berfoto selfie.
Padahal institusi Polri dikenal dengan ketegasan dan kedisiplinan, sehingga adanya jarak antara pimpinan dengan anggotanya di kepolisian sudah biasa terjadi.
Namun lain halnya ketika Listyo Sigit Prabowo terlihat akrab berfoto selfie dengan polisi berpangkat AKP.
Tak cuma itu, polisi berpangkat AKP juga terlihat membaur dengan petinggi polisi.
Tanpa beban, polisi berpangkat AKP itu santainya mengajak Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk berfoto selfie.
Kemudian dengan bangganya, polisi tersebut memposting foto itu di akun Instagramnya.
Usut punya usut, sosok polisi itu adalah AKP Syarif Muhammad Fitriyansyah.
Ia adalah orang dekat Presiden Jokowi di Istana.
Kini Syarif Muhammad Fitriansyah menjabat Asisten Ajudan Presiden Joko Widodo.
Sosok Syarif Muhammad Fitriyansyah memang dekat dengan lingkungan di Istana Negara.
Tak heran jika polisi berpangkat AKP itu kerap berfoto dengan para pejabat tinggi sekelas Kapolri hingga Panglima TNI.
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Jadi Warga NU Cabang Nasrani, Kapolri Langsung Beri Perintah Tegas ke Polisi
Baca juga: Kisah Istri Kapolri Diana Listyo, Ketemu Anak Yatim Piatu, Minta Izin Langsung Asuh dan Biayai Hidup
Tampak di akun Instagramnya, Syarif Muhammad Fitriyansyah sempat berfoto dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan mantan Kapolri Jenderal Idham Azis saat vaksinasi pertama di Istana Negara.
Tak hanya itu, ia juga sering memposting fotonya saat mendampingi Presiden Jokowi.
Foto selfienya bersama Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun ternyata bukan kali pertama.
Ia sudah cukup sering berfoto bersama pria yang kini jadi Kapolri itu.
Namun baru kali ini dirinya memberanikan diri untuk swafoto.
"Mohon ijin mengucapkan selamat atas pelantikan sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia kepada Jendral Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M. Si oleh Bapak Presiden @jokowi
Mohon bimbingan dan arahannya selalu Jendral serta semoga senantiasa diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas.. aamiin yra..
Mhn ijin, sekali-kali berfoto selfie dengan, Jendral," tulisnya.
Foto itu bahkan dikomentari oleh Raffi Ahmad.
"Mantaaaaaap," tulis @raffinagita1717.

Dilansir dari postingan di Instagramnya pula, Syarif Muhammad Fitriyansyah merupakan pria kelahiran Pontianak pada 17 April 1991.
Sedari kecil, ia telah dididik oleh ibunya yang berprofesi sebagai Korp Wanita Angkatan Darat.
Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan Kapolri Baru Listyo Sigit dengan Idham Azis, Jumlah Gaji & Tunjangannya
Baca juga: Kata-kata Perpisahan Jenderal Idham Azis Setelah Pensiun dari Kapolri, Sanjung Listyo Sigit Prabowo
Sosok ayah yang telah tiada sejak dirinya masih remaja, menjadikan ibu beserta kakak perempuannya, sebagai sosok yang luar biasa baginya.
Syarif Muhammad Fitriyansyah pernah bersekolah di SMP Negeri 3 Pontianak dan masuk ke SMA Taruna Nusantara melalui jalur beasiswa.
Ia juga berhasil mendapatkan penghagaan Bintang Garuda Tri Sakti Taruna Tama, yang merupakan siswalulusan terbaik dari kebulatan tiga aspek, yakni akademik, kepribadian dan kesamaptaan jasmani.
Ia lolosdi Akademi Kepolisian pada 2009 setelah sebelumnya pernah gagal dalam pendaftaran TNI Angkatan Laut dan Darat.
Berkat keberhasilannya, Syarif Muhammad Fitriyansyah juga kerap menjadi pembicara.
Ia juga pernah menceritakan kisahnya dari Kampung ke Istana melalui acara di TVRI.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri Rabu (27/1/2021).
Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta sekira pukul 09.30 WIB.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden tentang pengangkatan Kepala Kepolisian RI.
Kemudian dilakukan pengambilan sumpah jabatan terhadap Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Listyo Sigit Prabowo Dilantik Jokowi Jadi Kapolri, Akhirnya Idham Azis Ungkap Sifat Bos Polri Baru
Setelah itu, dibacakan Keputusan Presiden Nomor 07/Polri Tahun 2021 tentang kenaikan pangkat dalam golongam perwira tinggi Polri
Jokowi pun menyematkan bintang keempat di pundak Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sebelumnya, rapat paripurna DPR mengesahkan keputusan Komisi III yang menyetujui pengangkatan Sigit sebagai Kapolri setelah uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sigit digelar pada Rabu (20/1/2021),
Persetujuan tersebut kemudian disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani kepada Presiden Jokowi melalui surat, dan diterima pihak Istana Kepresidenan, Jumat (22/1/2021).
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengungkap, ada sejumlah alasan yang mendasari Jokowi memilih Sigit, mulai dari faktor kapabilitas hingga loyalitas.
"Kan semua ada kriteria. Kapasitas, kapabilitas, loyalitas, integritas, itu bagian dari semua itulah," kata Moeldoko di kantornya, Rabu (20/1/2021).
Moeldoko mengatakan, seorang pemimpin puncak mempunyai tanggung jawab yang luar biasa.
Tanggung jawab tersebut hanya dapat diemban oleh seseorang dengan kemampuan luar biasa pula.
Menurut Moeldoko, kapabilitas dan kapasitas Listyo dalam mengadopsi berbagai persoalan sudah terbukti baik.
Tak hanya itu, lanjut Moeldoko, seorang pemimpin juga harus berjiwa loyal terhadap negara.
Integritas atau sejalannya kata dengan perbuatan juga tak bisa ditawar.
"Jadi semua agregat dari indikator-indikator yang dikenali dari awal itu memuculkan sebuah agregat, dan agregat itu seseorang akan dipilih, begitu. Jadi bukan karena macam-macam, jangan diartikan macam-macam," ujarnya.
(Vivi Febrianti/TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official