Polemik Partai Demokrat
Sebut Aktor Kudeta AHY dari Kursi Ketum Partai Demokrat, Andi Arief Tuding Eks Panglima TNI Moeldoko
Sebut aktor kudeta AHY dari kursi Ketum Partai Demokrat, Andi Arief tuding eks Panglima TNI Moeldoko.
Pasalnya, menurut Andi Arief, saat mempersiapkan pengambilalihan Demokrat, Moeldoko menyatakan mendapatkan restu dari Jokowi.
"Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi," imbuh Andi Arief.
Baca juga: Tim Audit Badan Pemeriksa Keuangan RI Tiba Besok, Bupati Nunukan Asmin Laura Beri Warning 3 OPD Ini
Baca juga: Kick Off Vaksinasi Covid-19 di Malinau Pekan Depan, Tahap Pertama Ditarget Selesai Dalam 3 Hari
Sementara itu, Kepala KSP Moeldoko pada Senin malam ini berencana melakukan jumpa pers tentang situasi perpolitikan terbaru.
Bantah NasDem
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan, menjawab tudingan politikus NasDem yang menyebut keterangan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tentang adanya upaya politik pengambilan Partai Demokrat adalah halusinasi.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali sebelumnya menyatakan bahwa tudingan adanya orang Istana yang terlbat dalam perencanaan 'kudeta' Partai Demokrat hanya tudingan tidak mendasar.
"Itu halusinasi itu, itu halusinasi, tuduhan nggak mendasar, apa sih kepentingan Pak Jokowi untuk ambil alih Demokrat, sedangkan hari ini partai koalisi Pak Jokowi sudah 80%," kata Ahmad Ali di Jakarta, Senin (2/1/2021).
"Kepentingan Pak Jokowi kan hanya mengamankan kebijakan dia di DPR kan, saat ini sudah ada 80% partai di barisan Pak Jokowi, jadi untuk apalagi untuk mengambil alih Demokrat, itu sangat tidak masuk akal," lanjutnya.
Sementara itu, Ossy menyebut bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh AHY bukanlah isapan jempol belaka.
Bahkan, Ossy menegaskan bahwa partainya sudah mengantongi bukti dan saksi sebelum menyampaikan pernyataan itu.
"Maaf bung, Demokrat bukan partai yg sembarangan keluarkan pernyataan. Semua yang disampaikan Ketum AHY memiliki fakta kesaksian yang kuat.
Jika ada yang ganggu kedaulatan & kehormatan partai, jelas kami lawan. Tentunya dengan cara yang beradab dan sesuai pranata hukum," tulis Ossy Ossy Dermawan dalam akun Twitternya, Senin.
Baca juga: Terbongkar, 5 Latar Aktor Kudeta AHY di Kursi Ketum Demokrat, Ferdinand Hutahaean Tak Tinggal Diam
Sementara itu, politisi Demokrat lainnya, Rachland Nashidik menyebutkan adanya seorang yang mengaku utusan pemerintah yang menggoda para kader Demokrat agar ikut 'mengkudeta' kepengurusan AHY.
"Publik sebenarnya hanya berurusan dengan 1 orang yang mengaku utusan istana karena kita semua punya kepentingan yang sama terhadap demokrasi dan kebebasan sipil. Adanya kader yang tergoda oleh bujuk rayu istana adalah masalah internal partai yang akan kami selesaikan belakangan," tulis Rachland