Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Pulang ke Rumah Pakai Baju Putih di Mimpi Adik Korban: Kakak Selamat?

Pengakuan adik korban Sriwijaya Air SJ 182 mengisahkan mimpinya ketika pramugari Grislend Gloria Natalies pulang ke rumah pakai baju putih.

Jetphotos.com Abdiel_Irvan via Kompas.com
ILUSTRASI - Pesawat Sriwijaya Air (Jetphotos.com Abdiel_Irvan via Kompas.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pengakuan adik korban Sriwijaya Air SJ 182 mengisahkan mimpinya ketika pramugari Grislend Gloria Natalies pulang ke rumah pakai baju putih.

Sejauh ini sudah 58 penumpang dari total 62 korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jasadnya berhasil teridentifikasi.

Satu diantara 58 penumpang, teridentifikasi jasad pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Grislend Gloria Natalies (28).

Baru-baru ini keluarga Grislend Gloria Natalies menceritakan kisah pilu sekaligus haru didatangi pramugari Sriwijaya Air SJ 182 itu lewat mimpi.

Bahkan sang adik sempat terkejut ketika Grislend Gloria Natalies tiba-tiba pulang ke rumah mengenakan baju putih sembari membawa koper.

Kepulangan Grislend Gloria Natalies sembari menunjukkan senyuman di wajahnya.

Namun itu semua cuma mimpi.

Tak cuma adik korban, ayah Grislend Gloria Natalies juga mengaku bertemu anaknya lewat mimpi.

Pilunya ibunda Grislend Gloria Natalies sering berhalusinasi jika putrinya masih hidup.

Baca juga: Pramugari Sriwijaya Air Kenang Captain Afwan, Sosok Pilot yang Baik dan Selalu Mengingatkan Salat

Sambil berderai air mata, ibunda Grislend tak bisa berkata apa-apa jika ditanya soal sang putri.

"Gak bisa mama, gak bisa," ucap Lince Joice Sinaga, ibunda Grislend, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Intens Investigasi, Senin (1/2/2021).

Suami Lince berusaha menenangkan ibunda Grislend.

"Sebut aja, gak usah nangis. Gak apa-apa," ucap Robert Sinaga, ayahanda Grislend.

Disebutkan sang suami, ibunda Grislend ini kerap berhalusinasi melihat Grislend.

"Kayaknya bayang-bayangnya itu belum hilang, jadi kayak ngigau dan halusinasi," tutur Robert.

Tak lama kemudian, ayah mengaku didatangi Grislend lewat mimpi.

Dalam mimpinya, Grislend datang ke rumah sambil mengenakan seragam pramugari Sriwijaya Air.

Ketika mencoba berbincang dengan putri sulungnya, Grislend diakui sang ayah hanya terdiam.

"Itu 2 hari yang lalu, dia lihatin saya terus dari sana.

Baca juga: Jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi, Captain Afwan Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Saya nanya 'kenapa disitu terus kak', dia diem aja, gak ada komunikasi yang lain," papar ayahanda Grislend.

Bermimpi Grislend datang ke rumah, sang ayah pun langsung kaget dan bangun dari tidurnya.

"Langsung bangun aku, kaget saya," ucap ayah Grislend.

Selain ayah, adik Grislend pun sempat didatangi almarhum lewat mimpinya.

Tak seperti saat menemui sang ayah, dalam mimpi adiknya, Grislend datang dengan penuh senyuman.

"Kemarin aku dimimpiin, waktu 3 hari yang lalu. Dimimpiin dia pakai baju putih, bawa koper pramugari,"

"Dia cuma di depan pintu, aku sempat ngira 'lho kok kakak selamat? (dari jatuhnya Sriwijaya Air)'.

Dia cuma senyum-senyum, sambil tampilin lesung pipinya," papar adik Grislend, Febrina Sinaga sambil terisak menangis.

Datang sambil tersenyum, Grislend diduga mencoba menenangkan keluarganya.

"Dia senyum-senyum, menandakan kalau dia tuh baik-baik aja.

(kakak bilang) 'Disini lho, aku baik-baik saja'.

Berarti kakak udah senang bersama Tuhan di surga," ucap adik Grislend menerjemahkan maksud kedatangan sang kakak.

Setelah didatangi sang kakak, adik Grislend pun mencoba menerima kepergian Grislend dengan ikhlas.

"Tinggal kitanya yang memang harus menerima dengan ikhlas," pungkas adik Grislend.

Kisah keluarga korban lainnya

Yaman Zai tak kuasa menahan tangisnya saat menyambut peti jenazah istri, Arneta Fauzia dan ketiga anaknya yang menjadi korban Sriwijaya Air.

Yaman Zai tak menyangka, kini istri dan ketiga anaknya harus kembali ke rumah mereka dalam keadaan sudah terbujur kaku di peti jenazah.

Diketahui istri dan ketiga anak Yaman Zai ini menjadi korban nahasnya Sriwijaya Air.

Mereka adalah Arneta Fauzia (39) bersama ketiga anaknya Zurisya Zua Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan bayi Fao Nontius Zai (11 bulan)

Kini keempat jenazah korban Sriwijaya Air tersebut telah tiba di rumah duka di Nias Utara, Sumatera Utara.

Mereka kembali dalam peti jenazah yang disambut isak tangis keluarga besarnya.

Jenazah Arneta dan anak-anaknya diserahkan pihak DVI Polri usai teridentifikasi sebagai korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Sebanyak empat peti jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182, Jumat (29/1/2021) siang tiba di rumah duka, Desa Siofabanua, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatra Utara.

Isak tangis keluarga dan kerabat korban menyambut kedatangan empat peti jenazah itu.

Kedatangan empat peti jenazah tersebut diiringi kawalan patroli Polres Nias bersama sejumlah kerabat dan keluarga korban.

Menurut Yaman Zai, suami dari Arneta Fauzia, kedatangan jenazah datang sesuai yang dijadwalkan.

Perjalanan menuju dari Jakarta menuju rumah duka juga berjalan dengan lancar serta dikawal dari pihak Polres Nias.

Baca juga: Sisakan 4 Korban Sriwijaya Air Belum Teridentifikasi, Termasuk Bayi Berusia 7 Bulan, DVI Belum Stop!

"Semua proses pemulangan jenazah korban sesuai jadwal dan tanpa kendala," ujar Yaman Zai, di rumah duka, Jumat (29/1/2021).

Yaman Zai mengatakan jasad istrinya dan tiga anaknya, dimulai sejak pencarian hingga tiba d irumah duka di Kabupaten Nias Utara, yang merupakan kampung halamannya, tidak ada kendala karena semua fasilitas telah disediakan oleh pihak maskapai Sriwijaya Air.

"Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah dan semua yang telah bekerja keras membantu pencarian kepada seluruh korban termasuk keluarganya dan proses selanjutnya masih menunggu dari pihak maskapai," ucapnya.

Menurut rencana keempat korban akan dikebumikan pada Sabtu (30/1/2021) setelah melakukan pertemuan dan membahas lokasi pemakaman para korban.

Pada Jumat malam diadakan ibadah penghiburan.

Keluarga yang melayat juga akan dibagi agar tidak menimbulkan kerumunan.

Arneta Fauzia (39) bersama tiga anaknya menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Arneta, yang merupakan warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten, berencana terbang dari Jakarta ke Pontianak guna bertemu suaminya, Yaman Zai.

Arneta seharusnya tidak naik Sriwijaya Air SJ 182 bernomor register PK-CLC itu. Hal ini diungkapkan oleh adik Arneta, Adi Wahyudi.

"Harusnya berangkat Sabtu pagi, harusnya pesawatnya NAM Air.

Take off pada pukul 07.00 WIB, sampai Pontianak pada pukul 08.00 WIB.

Delayed menjadi pukul 14.00 WIB, tetapi tiba-tiba kenapa dialihkan ke Sriwijaya Air," ucap Adi di RS Polri Kramat Jati, Selasa (12/1/2021).

"Saya baca di media, Pak Menhub membantah adanya penumpang yang dipindah dari NAM Air ke Sriwijaya Air, tetapi ini tiketnya jelas," tambah Adi.

Adi menyebut, pihak keluarga sudah menanyakan hal ini ke Sriwijaya Air.

"Suami korban sudah mengatakan, jawaban dari sana (NAM Air dan Sriwijaya Air) satu grup.

Itu menurut saya bukan jawaban yang sangat baik ya.

Bukan jawaban yang menyejukkan," tutur Adi.

Sementara itu, suami Arneta, Yaman Zai mengatakan, awalnya ia hanya mendapat informasi bahwa pesawat delayed.

"Dia (Arneta) tidak mengatakan ada perpindahan pesawat, cuma hanya bilang delayed dan disuruh menunggu pukul 13.25 WIB baru take off," kata Yaman.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Arneta Fauzia berangkat bersama ketiga anaknya, yakni Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.

Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

(*)

Artikel ini telah tayang Suar.id dengan judul Ibunda Grislend Pramugari Sriwijaya Air Kini Malah Sering Berhalusinasi Putrinya Masih Hidup, Ayah dan Adik Korban Pun Ungkap Mimpi Sang Kakak Datang dengan Baju Putih Sambil Bawa Koper: Dia Senyum, Berarti Kakak Udah Senang Bersama Tuhan di Surga...,
https://suar.grid.id/read/202538214/ibunda-grislend-pramugari-sriwijaya-air-kini-malah-sering-berhalusinasi-putrinya-masih-hidup-ayah-dan-adik-korban-pun-ungkap-mimpi-sang-kakak-datang-dengan-baju-put?page=all
Sumber: Suar.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved