Virus Corona
Disuntik Vaksin Corona, Tenaga Kesehatan di Garut Pingsan & Sempat Kejang-kejang, Ini Penyebabnya
Disuntik Vaksin Corona, tenaga kesehatan (Nakes) di garut pingsan & sempat kejang-kejang, ini penyebabnya.
TRIBUNKALTARA.COM - Disuntik Vaksin Corona, tenaga kesehatan (Nakes) di garut pingsan & sempat kejang-kejang, ini penyebabnya.
Ada kejadian mengejutkan, kala pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Garut, Jawa Barat.
Satu orang tenaga kesehatan tiba-tiba pingsan usai disuntik Vaksin Corona saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Bahkan, sebelum pingsan usai disuntik Vaksin Corona saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, tenaga kesehatan tersebut sempat mengalami kejang-kejang.
Setelah ditelusuri penyebabnya, tenaga kesehatan tersebut telah mengalami keletihan sebelum disuntik Vaksin Corona saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
• Gebrakan Inter Milan di Liga Italia Sambut Tahun Baru Imlek, Logo Spesial Bertanduk dan Jersey Hanzi
• Berapa Bayar Abu Janda Jadi Influencer Jokowi? Permadi Arya Akui Besar, Refly Harun Sorot Asal Uang
• Kantongi SP3 Polisi, Raffi Ahmad Tetap Disidang Kasus Pesta, Suami Nagita Slavina tak Hadir Lagi
Berdasarkan informasi terbaru, tenaga kesehatan tersebut kini tengah menjalani perawatan.
Sampai sekarang belum diketahui secara pasti penyebab pingsannya tenaga kesehatan tersebut.
Namun kuat dugaan karena kelelahan.
Seorang tenaga kesehatan dari sebuah rumah sakit swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sempat mengalami kejang-kejang hingga pingsan usai menjalani vaksinasi Covid-19.
Tenaga kesehatan tersebut saat ini sedang menjalani rawat inap di rumah sakit.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah menerima laporan adanya tenaga kesehatan yang mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Saat ini kondisinya sudah membaik, tidak ada apa-apa lagi," kata Leli saat dihubungi, Kamis (4/2/2021).
• Link Live Streaming Big Match Liga Inggris Tottenham vs Chelsea, Tuan Rumah Pincang Tanpa Harry Kane
• Jadwal Liga Italia, Fiorentina vs Inter Milan dan Juventus vs AS Roma, AC Milan Lawan Tim Juru Kunci
Meski demikian, menurut Leli, pihaknya masih terus mencari tahu penyebab pasti KIPI tersebut, mengingat perlu ada pemeriksaan secara lengkap.
Menurut Leli, bisa saja tenaga kesehatan tersebut memiliki penyakit penyerta yang tidak diketahui sebelumnya.
Untuk itu, saat ini tim kesehatan terus melakukan observasi terhadap tenaga kesehatan tersebut.
Dari laporan yang diterima Dinas Kesehatan, menurut Leli, tenaga kesehatan tersebut sebelum divaksinasi telah menjalani jaga malam dan belum istirahat.
Diduga ada faktor kelelahan yang menjadi penyebab KIPI tersebut.
Kasus KIPI hingga saat ini jumlahnya masih sangat kecil.
Sebab, menurut Leli, sejak awal ada proses pemeriksaan sebelum dilakukan vaksinasi.
• Ada Jejak Al Qaeda di Rekening FPI, Polisi Bongkar Jaringan Asia Tenggara & Keterlibatan WN Inggris
• Babak Baru Isu Kudeta di Partai Demokrat, Istana Ogah Balas Surat AHY, Anak Buah SBY Bereaksi
Tidak Perlu Khawatir
Saat dihubungi, Willy Indrawillis dari Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Kabupaten Garut mengatakan bahwa tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan vaksinasi Covid-19.
Sebab, pemerintah telah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi hingga antisipasi dampak setelah pemberian vaksin.
“Setelah divaksin, akan dapat kartu vaksinasi. Kalau ada keluhan setelah divaksin, bisa langsung menghubungi petugas, di kartu ada nomor kontak petugas,” kata Willy saat dihubungi, Rabu (3/2/2021)
Jika nantinya setelah divaksinasi harus mendapatkan penanganan lanjutan hingga dirawat di rumah sakit, maka biaya perawatan akan menjadi tanggungan pemerintah tanpa ada biaya tambahan.
PNS, TNI/Polri, Guru, Dosen, Tukang Ojek, Pedagang 2 Provinsi Ini Divaksin Akhir Februari
Akhir Februari 2021 ini, PNS, TNI/Polri, Guru, Dosen, Pengemudi Ojek dan Pedagang Pasar di 2 Provinsi Ini akan divaksin Covid-19.
Pada tahap pertama, pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para tenaga kesehatan.
Tahap selanjutnya, pemerintah segera memberikan vaksinasi Covid-19 untuk para petugas pelayanan publik dan pelaku perekonomian, termasuk para pedagang di pasar.
Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan berdasarkan rapat terakhir bersama Menteri Kesehatan, DKI Jakarta dan Jawa Barat akan menjadi daerah pertama yang melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik.
"Itu ya mulai dari para pelayan publik, kemudian guru, dosen, pedagang pasar, pengemudi ojek, PNS, TNI, Polri termasuk pegawai swasta BUMN dan BUMD, juga untuk perangkat desa," kata Maxi seusai pembukaan Gebyar Vaksin Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan dan Tenaga Nonkesehatan untuk Wilayah Jawa Barat di Gedung Sabuga, Rabu (3/2).
Vaksinnya, katanya, sudah mulai datang bertahap ke Indonesia. Vaksinasi untuk pelayan publik dan pelaku ekonomi ini akan dimulai pada minggu ke-4 Februari 2021.
Pihaknya pun tengah mempersiapkan perencanaan vaksinasi mobile ke tempat kegiatan termasuk pasar.
"Sasaran pertama yang akan kita sasar adalah para pedagang pasar. Ini pesan Pak Menteri. Saya lagi buat konsep standarnya, bukan cuma seperti ini di gedung, tetapi nanti ada mobile, kita mendatangi langsung ke pasar," katanya.
• Nathalie Holscher Murka, Istri Sule Labrak Konten Iklan yang Manfaatkan Meninggalnya Lina Jubaedah
• Login www.prakerja.go.id, Cek Cara Daftar Pra Kerja Gelombang 12, Jadwal, Syarat dan Bocoran Soal
Maxi mengatakan hal ini memerlukan koordinasi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten kota bersama pemerintah pusat.
Dalam waktu satu minggu ini pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada dinas kesehatan DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk yang pertama ini.
"Kita akan melakukan juga kegiatan-kegiatan vaksinasi mobile. Datang langsung jemput bola di sasaran-sasaran, terutama saudara-saudara kita yang ada pasar, para pedagang pasar," katanya.
Pemilihan pedagang pasar untuk menjadi yang pertama divaksin adalah karena mereka merupakan sasaran yang rentan dan sering melakukan kontak dengan masyarakat luas.
• Jadwal Liga Champions: Barcelona vs PSG, Porto vs Juventus, Madrid vs Penakluk AC Milan di Serie A
• Tinggal Berangkat Sudah DP Rp400 Juta, Biro Perjalanan Umrah Pasrah Dilarang Masuk ke Arab Saudi
Para pedagang pasar ini harus mendapatkan perlindungan duluan karena sebagai salah satu penggerak ekonomi.
"Kemudian data sasaran di pasar kami sudah punya dari berbagai sumber yang kami punya, dari Asparindo dan dari BRI ritel, kami itu menggunakan juga data top-down. Tetapi dia untuk ke depan ini tentu data bottom-up kami sangat butuhkan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kondisi Tenaga Kesehatan di Garut yang Pingsan seusai Disuntik Vaksin Covid-19, Diduga Kelelahan, https://wow.tribunnews.com/2021/02/04/kondisi-tenaga-kesehatan-di-garut-yang-pingsan-seusai-disuntik-vaksin-covid-19-diduga-kelelahan?page=all.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official