Berita Tarakan Terkini

Covid-19 Hajar Sektor Pendidikan, Program Inovasi Dukung Mitra di Kaltara Gunakan Kurikulum Darurat

Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan baru dalam kehidupan masyarakat, termasuk sektor pendidikan.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Borneo Tarakan bekerjasama dengan Program INOVASI. (TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan baru dalam kehidupan masyarakat, termasuk sektor pendidikan.

Hampir seluruh negara menutup sekolah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sehingga anak-anak harus belajar dari rumah atau BDR.

Sejak pemerintah Indonesia menutup sekolah pada Maret lalu, Direktur Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Mark Heyward mengatakan, pihaknya telah berkomitmen mendukung mitra kerjanya di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara untuk mencari solusi terbaik menjalankan BDR.

Tahun Baru Imlek 2021, BMKG Tarakan Prediksi Bulungan Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir Besok

Perdana di 2021, Sebanyak 1.900 Ton Palm Kernel dari Wilayah Karantina Tarakan Diekspor ke Malaysia

Operasi Indomalphi, Lanud Anang Busra Tarakan Laksanakan Patroli Mandiri Akibat Pandemi Covid-19

Untuk di Kaltara, Program Inovasi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kaltara, Pemerintah Kabupaten Bulungan, Pemerintah Kabupaten Malinau, dan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung.

"Sejak penutupan sekolah, kami bersama 3 kabupaten berusaha menyediakan akses materi belajar yang relevan dengan kondisi pandemi Covid-19," ujar Mark Heyward, Kamis (11/2/21)

"Kami bersama-sama melatih guru untuk menggunakan teknologi digital agar guru mampu mengakses sumber belajar yang berhubungan dengan Covid-19," sambungnya.

Materi belajar tersebut, diharapkan dapat memberikan siswa pengetahuan lebih banyak tentang situasi yang dihadapi siswa hingga saat ini.

Mark menyampaikan, Program Inovasi juga mendukung ketiga kabupaten tersebut untuk memanfaatkan kurikulum darurat, menjadi materi ajar yang kontekstual dan bermakna di level SD dan SMP.

Pria berkacamata itu menuturkan, guru-guru dilatih untuk menyusun materi ajar yang berfokus pada keterampilan literasi dan numerasi.

"Jadi para guru menjadi pondasi untuk semua pendidikan. Jadi ini menjadi fokus utama," jelasnya.

Persiapan Rekrutmen CPNS, Pemkot Tarakan Lakukan Analisa Jabatan dan Beban Kerja, Libatkan OPD

Makna Shio Kerbau Logam Menurut Pengurus Klenteng Toa Pek Kong Tarakan: Cocok untuk yang Menikah

Jadi Saksi Nikah Perdana di Mall Pelayanan Publik, Wali Kota Tarakan dr Khairul Ungkap Alasannya

(*)

Penulis: Risnawati

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved