Berita Tana Tidung Terkini

Indeks Pembangunan Gender Tana Tidung Naik jadi 81,40, Wakil Perempuan di Parlemen Masih 15 Persen

BPS Tana Tidung mencatat kondisi terbaru pembangunan dan ketimpangan gender tahun 2024 yang terjadi di Tana Tidung.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER - Suasana kantor BPS Tana Tidung di Jalan Trans Kaltara, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, gambar diambil Jumat (31/10/2025). BPD mencatat Indeks Pembangunan Gender ( IPG ) Tana Tidung tahun 2024 berada pada angka 81,40. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi terbaru pembangunan dan ketimpangan gender tahun 2024 yang terjadi di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Kepala BPS Tana Tidung, Achmad Sani Setiawan atau yang akrab disapa Iwan, menyebut sejumlah indikator menunjukkan perbaikan, namun beberapa aspek masih memerlukan perhatian serius pemerintah daerah.

Menurut Iwan, capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tana Tidung tahun 2024 berada pada angka 81,40, meningkat dibanding tahun 2023 yang berada di angka 80,82. 

“Kenaikan ini menunjukkan capaian pembangunan bagi perempuan semakin membaik, khususnya pada aspek kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak,” ujarnya.

Baca juga: Lowongan Mitra Statistik BPS Malinau Kaltara 2026 Mulai Dibuka, Pendaftaran hingga 14 November

Iwan menyampaikan, peningkatan IPG turut dipengaruhi oleh naiknya komponen Angka Harapan Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), serta pengeluaran per kapita.

Meski begitu, ia mengakui bahwa pencapaian tersebut masih berada di bawah angka provinsi.

“IPG Tana Tidung masih lebih rendah dibanding Provinsi Kalimantan Utara. Artinya, percepatan pembangunan yang berorientasi pada pengurangan ketimpangan gender perlu terus diperkuat,” jelasnya.

Selain IPG, BPS juga mencatat perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang pada tahun 2024 berada di angka 61,10, sedikit turun dari tahun sebelumnya.

Penurunan ini dinilai menjadi sinyal perlambatan dalam partisipasi perempuan di ranah publik, ekonomi, dan pengambilan keputusan.

“Tantangan kita masih sama, salah satunya keterwakilan perempuan di parlemen yang selama lima tahun terakhir tetap berada di angka 15 persen. Padahal keterwakilan politik merupakan indikator penting dalam pemberdayaan gender,” ungkap Iwan.

Di bidang ketenagakerjaan, persentase perempuan sebagai tenaga profesional menunjukkan perkembangan signifikan. 

Data BPS mencatat, tahun 2024 untuk pertama kalinya persentase perempuan sebagai tenaga profesional berada di atas laki-laki.

“Ini progres yang sangat positif. Perempuan Tana Tidung kini semakin banyak yang menempati posisi profesional maupun teknis, menunjukkan kapasitas yang tidak kalah bersaing,” kata Iwan.

Meski demikian, beberapa indikator ketimpangan gender seperti sumbangan pendapatan perempuan dan tingkat partisipasi angkatan kerja masih tertinggal. 

Baca juga: BPS Sebut Ekspor Melalui Pelabuhan Kaltara Anjlok 50 Persen: Sektor Tambang jadi Penyumbang Tebesar

BPS menilai peningkatan keterlibatan perempuan di sektor nonpertanian serta peningkatan upah menjadi langkah penting.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved