Berita Tarakan Terkini

Pandemi Covid-19, Keterbatasan Infrastruktur di Kaltara Menjadi Tantangan Besar Layanan Pendidikan

Mark Heyward akui keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan terbesar yang dihadapi pihaknya dan ketiga mitra kerja menyelenggarakan pendidikan.

Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI
Direktur Program INOVASI, Mark Heyward dalam kegiatan Webminar Mitigasi Learning Loss untuk Mencegah Kerugian Ekonomi dan Sosial di Masa Depan Akibat PJJ Berkepanjangan yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Borneo Tarakan berkerjasama dengan Program INOVASI secara daring. (TRIBUNKALTARA.COM / RISNAWATI ) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Direktur Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), Mark Heyward akui keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan terbesar yang dihadapi pihaknya dan ketiga mitra kerja untuk menyelenggarakan layanan pendidikan dimasa pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, tiga mitra kerja yang dimaksud yakni Pemerintah Kabupaten Bulungan, Pemerintah Kabupaten Malinau, dan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung.

Meski demikian, dia mengatakan tantangan tersebut tidak menyurutkan komitmen ketiga mitra dan Program Inovasi. Dengan kerja keras dan kreativitas, keterbatasan infrastruktur coba diatasi.

Tahun Baru Imlek 2021, BMKG Tarakan Prediksi Bulungan Bakal Diguyur Hujan Disertai Petir Besok

Perdana di 2021, Sebanyak 1.900 Ton Palm Kernel dari Wilayah Karantina Tarakan Diekspor ke Malaysia

Operasi Indomalphi, Lanud Anang Busra Tarakan Laksanakan Patroli Mandiri Akibat Pandemi Covid-19

"Tidak jarang kami mendapat informasi, para guru harus mendaki bukit untuk mendapatkan internet, kadang harus menyebrangi perairan agar bisa mengikuti pelatihan," ujarnya, Kamis (11/2/21).

Tantangan serupa juga dihadapi oleh siswa yang sulit mengakses internet, sehingga tidak semua siswa bisa belajar secara online.

Pria asal Australia itu menyebutkan, keadaan darurat tersebut sudah berjalan hampir 11 bulan. Selama kurun waktu itu, para siswa tidak bisa belajar secara optimal.

Kondisi itu tentu saja berdampak pada menurunnya kemampuan belajar siswa.

Jika dibiarkan terus menerus, kata Mark, penurunan pada kemampuan belajar ini bisa berdampak terhadap produktivitas para siswa di masa depan.

Menurutnya, semua pihak harus mengantisipasi penurunan kemampuan belajar itu dengan langkah strategis dan sistematik.

"Kami berharap, melalui Webminar ini bisa membantu daerah, sekolah, guru, dan orangtua untuk mengantisipasi kerugian akibat learning loss," ucapnya.

Persiapan Rekrutmen CPNS, Pemkot Tarakan Lakukan Analisa Jabatan dan Beban Kerja, Libatkan OPD

Makna Shio Kerbau Logam Menurut Pengurus Klenteng Toa Pek Kong Tarakan: Cocok untuk yang Menikah

Jadi Saksi Nikah Perdana di Mall Pelayanan Publik, Wali Kota Tarakan dr Khairul Ungkap Alasannya

Mark berpendapat, pendidikan adalah pekerjaan jangka panjang yang tidak pernah selesai. Tantangan baru akan datang setiap saat.

Dia yakin hanya dengan kerjasama, mengandalkan kreativitas, dan inovasi, tantangan-tantang tersebut dapat dihadapi.

"Kami akan terus mendukung usaha-usaha mitra kami untuk menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas," tegasnya.

(*)

Penulis: Risnawati

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved