Pesawat Sriwijaya AIr Jatuh
TERJAWAB! Data Kotak Hitam Dibeber KNKT, Komunikasi Capt Afwan ke ATC Sebelum Sriwijaya Air Jatuh
Terjawab! Data kotak hitam dibeber KNKT, komunikasi Capt Afwan ke ATC sebelum Sriwijaya Air satuh.
TRIBUNKALTARA.COM - Terjawab! Data kotak hitam dibeber KNKT, komunikasi Capt Afwan ke ATC sebelum Sriwijaya Air satuh.
Sedikit demi sedikit, penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang menewaskan sebanyak 60 penumpang mulai terbuka.
Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 disampaikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi akhirnya membuka rekaman flight data recorder atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Termasuk pula, komunikasi antara Capt Afwan dengan air traffic controller ( ATC)
• Kronologi Lengkap Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Bongkar Permintaan Terakhir Captain Afwan
• Sebulan Pasca Jatuhnya Sriwijaya Air, Tim DVI Jajaran Listyo Sigit Masih Lakukan Identifikasi Korban
Berdasarkan rekaman kotak hitam, terungkap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kerusakan di bagian kiri.
Terungkap pula percakapan terakhir Kapten Afwan dengan ATC sebelum pesawat terjun bebas ke air.
Diketahui, puing-puing Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan berserakan di dasar laut Kepulauan Seribu.
Sekitar 60 penumpang plus awak kabin ditemukan tewas.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengungkap kondisi dan saat-saat terahir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021.
Data ini berdasarkan rekaman flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat tersebut, serta data dari air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta.
Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.
"FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Soerjanto, dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo kemudian menjelaskan, masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki.
• Terkuak Fakta Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Tidak Meledak di Udara, KNKT Beberkan Temuan
• Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Pulang ke Rumah Pakai Baju Putih di Mimpi Adik Korban: Kakak Selamat?
"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur," kata Nurcahyo.
"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," tuturnya.
Pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat.
Saat itu, ATC memberikan izin.
ATC juga memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat SJ 182 akan bertemu pesawat lain, yang berangkat dari bandara yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan yang sama, yaitu Pontianak.
"Maka SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," kata Nurcahyo.
Pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 046 derajat.
• TERBARU Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 11 Februari 2021, Leo Dikecewakan, Libra Hari Istimewa, Virgo?
"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," kata Nurcahyo.
ATC kemudian memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki. Pilot sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB.
"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot di ATC Bandara Soekarno Hatta," kata Nurcahyo.
FDR kemudian merekam bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mencapai ketinggian tertinggi 10.900 kaki pada pukul 14.40.05 WIB.
"Setelah ketinggian ini pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif atau disengage, arah pesawat pada saat itu adalah 016 derajat," kata Nurcahyo.
"Sikap pesawat atau hidungnya mulai naik atau pitch up dan pesawat mulai miring atau roll ke sebelah kiri," kata Nurcahyo.
Saat itu, Nurcahyo mengatakan bahwa throttle sebelah kiri semakin berkurang, sedangkan yang bagian kanan tetap.
FDR mencatat aktivitas terakhir pesawat pada pukul 14.40.10. Saat itu autothrottle mulai tidak aktif dan pesawat dalam keadaan menunduk.
"Sekitar 20 detik kemudian flight data recorder mulai berhenti merekam," kata Nurcahyo.
• Bukan dari Pasar Wuhan atau Laboratorium Virologi, dari Mana Virus Corona Berasal? Temuan Baru WHO
Kapten Afwan Jawab Clear
Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi Sukarno menyebutkan, Pilot Captain Afwan menjawab 'clear' (aman) mengikuti instruksi Air Traffic Controller Bandara Soekarno Hatta dalam perjalanan menuju Pontianak.
Namun yang menjadi misteri adalah pada pukul 14.39 WIB, pesawat yang berada di ketinggian 10.600 kaki awalnya merespons saat diinstruksikan naik ke ketinggian 13 ribu kaki.
Namun, tiba-tiba pesawat terpantau belok ke arah kiri atau barat laut.
Padahal seharusnya pesawat belok ke kanan di posisi 075 derajat, sampai akhirnya hilang dari radar dan mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu.
Diawali dengan keterangan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang mengungkapkan dugaan penyebab pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh lewat Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (3/2/2021).
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Soerjanto membantah soal kabar Sriwijaya Air SJ 182 pecah di udara.
Ia mengatakan kondisi badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih utuh hingga membentur air.
"Jadi ada yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara itu tidak benar."
"Jadi pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara," bebernya.
Lebih lanjut, Soerjanto menerangkan alasan yang mendasari pernyataannya tersebut.
Berdasarkan data tim SAR gabungan, puing pesawat tersebar di wilayah sebesar 8 meter dan panjang 110 meter pada kedalaman 16 sampai 23 meter.
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 11 Februari 2021, Hubungan Cinta Capricorn Sedang Berjalan Baik
Puing-puing yang ditemukan mewakili seluruh bagian pesawat mulai depan hingga ke belakang.
Tak hanya itu, temuan pada turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi mesin masih hidup sebelum membentur permukaan air.
"Luas sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," jelas Soerjanto.
"Ini diindikasikan bahwa turbin-turbinnnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika mengalami impact dengan air mesin itu masih berputar," imbuh dia.
Selain temuan pada turbin, temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.
Hal tersebut mengindikasikan pesawat masih berfungsi sebelum akhirnya membentur air.
"Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data."
"Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau menyala sampai sebelum pesawat membentur air," beber Soerjanto.
Meski begitu, Soerjanto mengatakan KNKT masih berupaya menginvestigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Sambil mencari memori unit CVR, KNKT saat ini tengah meneliti sistem autothrottle pesawat.
• Isu Mahar Mewah Jadi Penyebab Ayu Ting Ting Batal Nikah, Keluarga Adit tak Setuju, Kata Ayah Rozak
"Kami akan menunggu hasil dari CVR dan beberapa komponen yang kami kirim ke Amerika dan United Kingdom karena dari komponen-komponen itu kita akan mengetahui kenapa sebetulnya, yang rusak yang mana, dari 13 parameter ini yang membikin perubahan-perubahan di autothrottle system," tutur Soerjanto, dilansir Kompas.com.
Seperti diketahui, ada dugaan sistem autothrottle tak berfungsi baik saat pesawat lepas landas sehingga menyebabkan pesawat jatuh.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kronologi Lengkap Jatuh dan Saat-saat Terakhir Sriwijaya Air SJ 182 Diungkap KNKT, https://wow.tribunnews.com/2021/02/11/kronologi-lengkap-jatuh-dan-saat-saat-terakhir-sriwijaya-air-SJ 182-diungkap-knkt?page=all.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official